"Siapa emang?"
"Dia..." "dia anak kelas sebelah" ujar Dinda
"Hah maksud lo..." ujar Anis menggantung tapi Dinda sudah paham apa yang Anis ucapkan
"Iya dia"Kriinggg
Waktu bel pertanda masuk sudah berbunyi, pertanda yang mengharuskan Dinda dan Alan bertemu di dalam kelas.
Setelah istirahat selesai Dinda merasa sudah tidak kuat jika harus tetap berada di kelas dan mendengarkan penjelan guru pun tidak akan masuk ke otak nya, akhirnya Dinda memutuskan untuk izin ke UKS untuk beristirahat sejenak
"Nis" bisik Alan
"Apaan" balasnya dengan bisikan juga namun masih bisa didengar
"Dinda kemana?" Karna tidak melihat keberadaan Dinda di kelas membuat Alan sedikit bingung dimana dia berada
"UKS, sakit dia dari pas istirahat belum makan apa - apa, udah gw bawain roti juga cuma dia simpen aja" jelas Anis dan hanya dibalas deheman oleh AlanSetelah pelajaran itu selesai Anis bergegas pergi ke UKS untuk menemui Dinda dan di susul oleh Alan, namun saat Anis dan Alan sudah berada di depan pintu UKS tiba - tiba saja Anis melarangnya untuk masuk kedalam dengan alasan Dinda nya sedang istirahat, jangan sampai kedatangannya justru membangunkan Dia.
Namun kenyataan nya Dinda benar tidur tapi sudah ada yang menemaninya di dalam, Anis tau siapa yang menemani Dinda maka dari itu Anis tidak mengizinkan Alan untuk masuk kedalam.
Akhirnya Anis kembali ke kelas dan Alan pergi ke kantin untuk menemui teman - teman nya.
"Auhh isshhh" ringis Dinda saat dia bangun, masih terasa sedikit pusing namun sudah tidak sepusing sebelum nya
"Eh lo udah bangun, nih minum dulu" ujar nya sambil menyodorkan segelas air hangat yang sudah disiapkan pihak UKS
"Thanks" ujar Dinda sambil menerima gelas tersebut
"Gw anter pulang ya"
"Hah"
"Gw anter pulang ya" ulangnya
"Gk usah, gw mau ke kelas aja"
"Lo masih sakit loh, lagian tadi pas temen lo nganter kesini dia bilang ke anak PMR lain kelas lo jamkos jadi mending lo balik terus istirahat" ujarnya berusaha membujuk Dinda agar mau pulang, namun hasilnya tetap saja nihil karna Dinda tidak ingin pulang dan masih ingin tetap berada di sekolah hingga pulang nanti.
"Kalo gw anter ke kelas mau?" Tawarnya lagi tidak mau menyerah.
Loh ko tidak mau menyerah ada apa inii?
"Hmm yaudah"Dinda mulai bangun dan dibantu oleh dia, berjalan perlahan hingga depan kelas tiba - tiba Anis datang menghampirinya
"Udah biar sama gw aja, thanks ya udah nemenin Dinda sampai dia bangun" ujar Anis kepada pria tersebut.
"Iya sans aja, kalo ada perlu apa - apa bisa panggil gw"
"Oke, thanks ya" ujar Dinda
"Yaudah gw balik ke kelas dulu ya, obat yang tadi gw kasih pas di UKS jangan lupa diminum" ujarnya sebelum pergi sepenuhnyaDisaat Dinda kembali ke kelas ternyata tidak ada dia, iya Alan maksudnya
"Nyari Alan ya?" Tanya Anis yang sudah tau siapa yang Dinda cari
"Iya, tumben dia gk dikelas"
"Panjang umur, tuh anak nya baru aja lo omongin"
"Hai Din, kalo lo sakit gk usah dijawab hari ini juga gapapa ko" ujar Alan
"Gw minta maaf ya Lan karna gk bisa jawab hari ini"
"Iya gapapa ko, lo pulang nya nanti naik maxim?" Tanya nya
"Kayanya sih gitu"
"Din sorry ya gw gk bisa nganterin lo pulang, gw ada keperluan dulu soalnya" ujar Anis yang memang sengaja tidak bareng Dinda karna dia ingin Alan yang mengantarnyaAnis menatap ke Alan agar dia bisa mengantar Dinda pulang "sama gw aja kalo gitu Din" ujar Alan
"Gk usah deh takut ngerepotin lo nantinya"
"Nggak ko sans aja, udah pokoknya lo pulang nya nanti sama gw ya" ujarnya agak sedikit memaksa
"Hmm yaudah deh, thanks ya Lan"~~~
Selama perjalanan tidak ada yang membuka suara, baik Alan maupun Dinda. Alan yang sibuk mengendarai motor nya dan Dinda yang masih menetralkan agar rasa pusing nya hilang.
Tepat saat lampu merah Dinda memberanikan diri untuk berbicara dan memecahkan keheningan diantara mereka.
"Lan kayanya gw jawab sekarang aja" ujar Dinda yang memang harus dia jawab sekarang, toh dijawab sekarang atau nanti juga bakal sama saja.
"Kenapa gitu, dijawab nanti juga gapapa padahal"
"Gapapa gw pengen jawab sekarang aja"
"Maaf ya Lan sebelumnya kalo gw jawabnya gk sesuai dengan apa yang lo harapkan" ujar Dinda sebelum sepenuhnya menjawab
"Iya gapapa, apapun keputusan lo bakal gw terima ko"
"Ya gw mau"Terima kasih buat semuanya yang selalu setia menunggu ceritanya update, bakal ku usahain update secepatnya yaa.
Jangan lupa vote, comment and share ya dan untuk info part selanjutnya bakal aku share di instagram nya starl_ight879 ya.
Guys gk janji bisa up cepet yaa, otak ku lagi buntu buat merangkai kata-kata nya, nanti kalo dipaksain takut hasilnya gk memuaskan. Jadi stay tuned guys.See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Cinta (Tamat)
Fiksi RemajaDia adalah teman satu sekolah ku dan satu eskul,dia anak yang pendiam,jarang berbicara kecuali ada yang ngajak dia ngomong Mau tau jalan ceritanya,yu ikutin terus ceritanya...