kota x

21 2 0
                                    

Setelah menempuh waktu yang cukup lama, akhirnya lunar dan aksa pun sampai dikota x. Mereka bergegas untuk ke apartemen milik aksa yang tak jauh dari pusat kota, mereka diantar oleh seorang anak laki-laki yang tidak asing bagi lunar..

"Wah, udaranya enak banget disini" kata aksa..

"Eh, sa kapan kita ke apartemen lu" tanya lunar

" sabar lun, kita masih harus nunggu orang yang punya apartemen ini" kata aksa

Tidak lama mereka menunggu, ada seorang anak laki laki yang datang. Ternyata anak laki² itu adalah anak pemilik apartemen...

" maaf menunggu lama" kata dia

"Eh iya gak pp, kami juga baru sampai" kata aksa

"Kenalin ya kak nama saya tara" kata nya sambil memperkenalkan diri

"Oo, hay tara kenalin nama saya aksa dan ini kawan saya lunar" kata aksa sambil tersenyum

"Oo hay  aksa dan lunar semoga kalian betah disini ya" kata tara sambil menghantarkan mereka ke apartemenya

Lunar yang biasanya cerewat seketika terdiam, karna ia melihat tara sangat mirip dengan abangnya gempa. Mulai dari sifat nya yang ramah dan baik hati.
Sesampainya mereka didepan apartemen lantai 2 kamar 10..

" nah jadi ini apartemen milik kalian" kata tara sambil menunjukkan apartemen milik mereka

" wah, apartemenya besar sekali" kata aksa sambil tersanjung karna melihat apartemen yang sangat besar dan mewah

"Ngomong ngomong saya boleh bertanya gak dengan mu tara" tanya lunar

"Boleh tanya apa?" Jawab tara

"Yang tinggal di samping apartemen kami siapa ya?" Tanya lunar dengan penasaran

" ooo samping apartemen kalian nih namanya liam argan," jawab tara sambil tersenyum hangat

" liam argan?" Kata lunar

"Iya, liam arga sebentar lagi dia pulang " kata tara

Tidak lama dari itu, ada seorang anak laki² yang datang. Tanpa ragu ia langsung menyapa tetangga barunya..

"Hay kalian" sapaan dari anak tersebut dengan senyum lebar

"Nah itu dia tetangga kalian, bang liam sini bentar" sambil memanggil anak tersebut

Saat  aksa dan lunar melihat pemuda yang dipanggil oleh tara, betapa terkejutnya mereka ternyata pemuda itu sangat mirik dengan orang yang mereka cari, siapa lagi kalau bukan taufan..

"Bang liam abis dari mana" tanya tara

" nih abis main skatboard, kenapa manggil tar?" Jawab liam, sambil melihat kearah belakang tara

"Itu siapa tar? Tetangga baru ku" tanya liam

" eh lupa juga mau ngenalin, ok aksa, lunar kenalin ini liam, atau kalian bisa panggil bang liam, dia akan menjadi tetangga baru kalian" jawab tara sambil memperkenal kan mereka berdua

Aksa dan lunar hanya bisa terdiam, karna orang yang mereka cari begitu mirip dengan taufan, dan mereka juga tidak menduga akan bertemu orang yang mirip dengan gempa dikota ini..

" hay salam kenal aku liam, kalian bisa panggil aku bang liam jika kalian lebih muda dariku" jawab liam sambil mengulurkan tanganya untuk berkenalan dengan mereka, dengan senyuman ramahnya

Lunar hanya bisa terdiam tidak mampu berkata kata lagi, jadi aksa yang menggantikan posisi lunar untuk berjabat tangan dengan liam..

"Salam kenal saya aksa dan disamping saya adalah lunar, senang berkenalan dengan bang liam"kata aksa sambil tersenyum

Tanpa mengatakan sepatah katapun, lunar langsung pergi masuk kedalam apartemen. Karna dia merasakan ada sesuatu yang bergerak didalam kantung yang berisi 7 permata tersebut..

"Eh lun,maaf ya bang tar dan bang liam atas tidak kesopaan temen saya" kata aksa sembil meminta maaf karna tidak enak dengan tara dan liam karna sikap lunar yang tidak sopaan

Aksa pun langsung masuk keapartemennya, tara dan liam pun merasa heran pada mereka berdua, tapi salah satu dari mereka menyadari keberadaan lunar...

"Tar, lu merasa gak ?" Tanya liam

" ha maksudnya apa bang liam, aku tidak mengerti" jawab tara dengan heran

"Aku merasa pernah melihat orang yang baju ungu itu, dan ia juga sepertinya pernah dekat dengan kita" kata liam

"Perasaan mu aja kali bang, walaupun aku merasakanya juga" jawab tara juga sambil merasakan ikatan persaudaraan dengan lunar

Liam dan tara pun pergi dari depan apartemen lunar dan aksa

Sedangkan didalam apartemen, aksa menghampiri lunar yang berada didalam kamar miliknya. aksa pun bertanya pada lunar mengapa ia bersikap seperti itu kepada liam dan tara...

"Lun kenapa kau bersikap seperti itu ke bang liam dan bang tara?" Tanya aksa dengan penuh keheranan

" suttt,sini bentar geh" jawab lunar

"Hm, kenapa apa yang terjadi?" Tanya aksa

Lunar pun tanpa berkata kata langsung membuka kantung kecil yang menyimpan 7 permata milik para saudaranya, dan saat kantung tersebut dibuka, keluar lah 2 permata bewarna biru tua dan coklat keemasan. Yang tidak lain milik seseorang yang mereka cari, siapa lagi kalok bukan punya taufan dan gempa...

"HA!! INI SERIUS MILIK TAUFAN DAN GEMPA" kata aksa sambil berteriak kesenangan

"IYA INI MILIK BANG FAN DAN BANG GEM SA, INI MILIK MEREKA BERDUA"jawab lunar dengan bahagia karna berhasil menemukan taufan dan gempa

Mereka pun sangat bahagia karna telah menemukan taufan dan juga tidak menyangka akan menemukan gempa juga disini..

Tapi juga mereka harus memikirkan sebuah rencana bagaimana memberikan ke 2 permata tersebut ke taufan dan gempa...

"Bagaimana kita memberikan permata tersebut kepada mereka lun?" Tanya aksa sambil berfikir

" aku juga masih bingung," jawab lunar

Saat mereka sedang berfikir bagaimana cara meberikan permata tersebut kepada taufan dan gempa, tiba tiba ada yang memencet bel apartemen mereka, mereka pun bergegas kepintu untuk melihat siapa yang datang...

" eh, gion" kata aksa dan lunar yang terkejut karna sahabat lama mereka ada dikota ini juga

"Bagaimana kau tau kami ada disini?" Tanya lunar

"Kau lupa lun, aku kan bisa tau kalian dimana aja" jawab gion dengan santai

"Hehe maaf gw lupa kalok lu bisa menyamar" kata lunar dengan tertawa kecil

" hm dasar lu ya, sahabat sendiri lupa" kata gion dengan kesal

" udah-udah gak usah berantem, berhubung kau disini gion. Kau mau gak membantu kami?" Tanya aksa

"Hm..boleh bantu apa?" Jawab gion

" kau kan pinter menyamar nih, jadi kau bisa gak bantu kami untuk dekat dengan bang liam dan bang tara" kata lunar, walaupun tujuan dia bukan itu sebenarnya

"What..lu serius mau deket ama mereka berdua" tanya gion dengan heran

"Hehe iya " jawab lunar

" baik lah aku akan membantu kalian berdua" kata gion

"Serius?!" jawab lunar dengan penuh semangat

" apakah muka ku, kurang meyakinkan" kata gion

Walaupun sedikit kesal dengan gion, lunar tidak mempedulikanya yang penting iya bisa dekat dengan kedua abangnya. Walaupun tujuanya untuk memberikan permata milik taufan dan juga gempa..

" bang fan, bang gem, kita sebentar lagi akan bersama seperti dulu. Dan kita akan menemukan ke 5 saudara kita yang lainya, kalian tunggu kami ya, Lunar janji akan membawa kalian pulang" kata lunar didalam hati, dengan senyuman yang lebar

Dapat dilihat Lunar sangat merindukan ke 7 elimentel/ para saudaranya, akan kah lunar berhasil memberikan  permata tersebut kepada taufan dan gempa. Atau akan ada perkara lain yang menghalangi lunar untuk memberikan permata tersebut...

7 Permata Ajaib [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang