pertarungan (2) end

32 2 0
                                    

Sopan, glace dan gentar mencoba mematahkan sihir yang ada dipenjara solar. Mereka masih berusaha agar solar dapat keluar dari penjara tersebut...

" hah..sihir ini sangat kuat." Kata gentar

"Iya benar bang..aku bahkan sudah menggunakan kuasa dari kipas ku.." kata sopan

"Kalok gak bisa..gak usah dipaksa gentar sopan.." kata solar

"Gak bang kami tidak akan menyerah.." kata gentar

"Hm..betul kata bang gentar..kami tidak akan menyerah" kata sopan

"Kalian..terima kasih banyak..kalok bukan karna kalian.."

"Udah lah bang solar..kita kan keluarga" kata glace

"Hm..sesama keluarga harus saling membantu.." kata sopan dengan senyuman

Solar membalas senyuman hangat dari sopan, solar beruntung memiliki adik sepupu sebaik sopan, glace, dan gentar..

"Baik lah..kita hanya harus mematahkan sihir yang ada didalam gembok ini" kata glace

"Tapi bagaimana bang?" Tanya gentar

Mereka berfikir keras sampai ada seseorang yang menawarkan bantuan kemereka..

"Sini biar ku bantu"

Mereka ber empat langsung menoleh ke arah sumber suara..

"Hah..kau!.."

Solar terkejut melihat orang tersebut, glace, gentar dan sopan hanya terdiam melihat siapa yang ingin membantu mereka..

Sementara itu duri dan fros membawa lunar menuju rumah sakit pribadi milik halilintar yang ada dirumahnya karna itu perintah halilintar sendiri. taufan, dan leo juga ikut bersama mereka. Karna terlalu beresiko untuk mereka berdua untuk bertarung dan tidak memiliki kekuatan..

"Lunar!..kamu bertahan ya.." taufan memegang lunar yang tak sadarkan diri..

"Abang bisa lebih cepat lagi gak!!.." kata duri yang panik

"Ini udah cepat duri!!.." kata fros

"AAKH!..masih kurang cepet bang!!" Kata duri

"Sabar duri..sebentar lagi pasti kita sampai" kata leo

"Is.."

5 menit pun berlalu, mereka sampai dirumah halilintar dan langsung membawa lunar menuju lantai 3 rumah hali, sesampainya dilantai 3 mereka disambut oleh 4 dokter bedah profesional yang diperintahkan halilintar. Fros langsung membawa lunar menuju ruang operasi dengan diikuti oleh 4 dokter bedah tadi..

Leo, duri, dan taufan. Menunggu diluar sambil berdoa agar lunar baik² saja, taufan mondar-mandir didepan kamar operasi lunar karna ia cemas dengan keadaan lunar..

"Abang fan duduk dulu..." kata leo

"Gak bisa leo..." kata taufan

"Kenapa gak bisa bang?.." tanya leo

"Abang cemas dengan keadaan lunar.." jawab taufan

Duri hanya bisa terdiam, ia tak mampu untuk berkata kata lagi. Dalam pikiran duri hanya penyesalan dan rasa bersalah karna tidak melindungi lunar dari serangan flora, dan menyelamatkan solar saat ingin dibawa pergi oleh flora. Tanpa sadar duri meneteskan air mata yang membuat taufan terkejut..

Pasalanya ini kali pertama taufan melihat duri menangis, taufan lalu mendekat ke duri dan jongkok dihadapanya..

"Tenanglah duri..semuanya akan baik² saja" kata taufan sambil mengelus rambut duri

7 Permata Ajaib [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang