Supra dan hali lalu bertukar nomor agar mereka bisa berkomunikasi dari jauh, sori lalu pergi dari taman rumah sakit, karna ia takut ketahuan oleh hali dan supra..
Tidak kerasa waktu pun berlalu, kini jam menunjukan pukul 17:30. Halilintar izin pamit ke supra karna ia tidak bisa lama lama disini, supra pun kembali ke dalam rumah sakit..
Sedang kan diposisi taufan, Taufan pun akhirnya sadar dari pingsan nya, taufan melihat jaket yang tertinggal dikasurnya yang tak lain milik halilintar..
"Eh..ini kan jaket bang lintar, terus orang nya kemana?" Sambil memegang jaket milik lintar..
Lalu taufan mencari-cari dijaket milik halilintar siapa tau masih ada yang tertinggal, taufan pun menemukan sebuah wadah kecil didalam jaket milik lintar...
"Ini bukanya soflen ya?"..
Taufan terus mencari didalam jaket milik lintar, dan benar saja ia menemukan dompet lintar tertinggal didalam jaketnya. Lalu taufan membuka dompet lintar siapa tau dia menemukan alamat rumah lintar agar bisa mengembalikan jaketnya..
"Huh..untung aja gak ada yang hilang dimana alamat rumah nya.. nah ketemu!!"..
"Ok, jalan sejahtera, blok A, rumah nomor 4. Baik mending ku balikin sekarang siapa tau bang lintar butuh, apalagi dompetnya juga tertinggal"..
Taufan pun pergi dari ruanganya untuk menuju kerumah lintar..
Sedangkan diruangan lunar dan solar, mereka masih menunggu para sepupunya yang belum sampai..
"Bang..duri lapar.." kata duri sambil memegang perutnya
"Eh kalian kan belum pada makan dari tadi, yaudah abang beli makanan dulu ya, kalian semua tunggu disini jangan kemana mana" jawab gempa
"Iya bang"..
Gempa pun pergi untuk membeli makanan..
"Aaaa..solar bosen"
"Sama supra juga ia"
"Gimana kalok kita main kartu" jawab aksa sambil memegang kartu
"Gak..bosen" jawab duri
"Gimana kalok main monopoli?" Kata sori sambil memegang monopoli..
"Boleh juga" jawab duri
"Kalian gimana gion, aksa, mau main gak?" Tanya sori
"Boleh" jawab aksa
"Gw ngikut aja" jawab gion
"Duri ikut.."
"Supra juga ikut"
"Eee solar juga mau"
"Yaudah turun lah bang solar" kata sori
Solar pun turun dari kasurnya untuk bisa bermain dengan sori dan lainya..
Mereka bermain bersama sambil menunggu gempa kembali, mereka habiskan waktu dengan berbincang dan tertawa bersama..Aksa yang melihat pertama kalinya gion tertawa lepas, semenjak kepergian ayahnya 7 tahun lalu, gion berubah menjadi pribadi yang jarang sekali tersenyum. Padahal gion dulunya adalah orang yang paling ceria, aksa merasa senang karna gion bisa ceria seperti dulu lagi..
Sedangkan diposisi taufan, ia sudah sampai dirumah milik lintar, lalu taufan memencet bell rumah lintar..
"Permisi" kata taufan sambil memencet bell rumah lintar
"Iya siapa"..
"Eh buk, pak lintar nya ada?" ..
"Oo pak lintar lagi keluar dek, paling sebentar lagi pulang, kamu masuk aja dulu dingin soalnya diluar"
"Eh iya makasih buk"
Taufan pun masuk kerumah milik lintar, ia melihat kesana kemari karna taufan terkejut rumah lintar bisa sebesar ini, namun mata taufan tertuju pada satu foto kecil diatas meja. Taufan pun menuju kemeja itu untuk melihat foto keluarga lintar..
"Ini foto keluarga bang lintar" kata taufan sambil memegang foto milik lintar
"Tapi kok fotonya kayak gak asing.."
"hah! Ini kan foto keluarga ku!!"..
"Bagaiman bang lintar bisa punya foto keluarga ku?!"..
" a-apa jangan² bang lintar adalah.."
Sebelum taufan menyelesaikan perkataanya, lintar pulang kerumah, ia terkejut melihat taufan ada didalam rumahnya, taufan lebih terkejut karna mata lintar yang berwarna merah sama seperti mata halilintar , ternyata lintar memakai soflen berwarna coklat untuk menutupi mata aslinya. Taufan menundukan kepalanya..
"Fan.." lintar mendekati taufan
Taufan mundur kebelakang, ia mengelak dari lintar.
Lintar hanya terdiam melihat taufan yang coba menjauh darinya.."Fan..a-aku"..
"Ternyata benar dugaan ku, kau adalah halilintar abang fan" jawab taufan dengan air mata yang mengalir
"Abang bisa jelasin fan.."
"Kenapa abang bohong ama fan, abang gak mau ketemu kami lagi.."
"Gak gitu fan, abang belum siap ketemu kalian"..
"Oh..ok..abang belum siapkan ketemu kami"
"Fan.."
"Kalok begitu abang jangan pernah muncul dihadapan fan lagi. Fan pulang dulu permisi"
Taufan langsung pergi dari rumah halilintar, ia masih kecewa dengan abang nya yang berbohong padanya..
"FAN TUNGGU!"
Halilintar mengejar taufan yang sudah hampir jauh dari rumah nya, ia terus mengejar taufan..
Taufan berlari dari kejaran hali, saat taufan melewati gang ia langsung ditarik oleh seseorang, halilintar kehilangan jejak taufan, ia terus mencari keberadaan taufan..
Diposisi taufan
" lepaskan aku!!"
"Diam lah!!"
"Siapa kau, aku tidak mengenalmu!!"
"Berisik amat!!"
Orang itu pun membius taufan, taufan pun pingsan dan langsung dibawa kedalam mobil untuk pergi kesuatu tempat, mereka membawa taufan kesebuat rumah ditengah hutan..
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Permata Ajaib [End]
AventuraCerita ini mengisakan tentang lunar yang mencari keberadaan saudaranya yang telah tiada,dengan menggunakan 7 permata yang ia dapat kan setelah peperangan itu terjadi, permata itu menunjukan dimana letak para saudara-saudaranya, lebih tepat nya merek...