emosiii

274 27 2
                                    

sebelumnya...

dengan seketika pula disaat para tamu terhormat melihat hal itu, mereka langsung meledak. dan pada akhirnya mereka....
_____________________________________________

"Bangggsaatttt..." suara umpatan yang lantang berasal dari atas tangga, ia adalah Jonggun.
"apa-apaan ini?" tanya DG
"oioioi, ada apa ini?!" ucap junggo

seketika semua mata yang mulanya tertuju pada kelakuan Jeremy, sekarang ber pindah menuju trio yang menuruni tangga.
sama seperti yang lain, mata seok pun ter alihkan menuju trio itu. namun dengan sigap Jeremy menutup mata seok yang sedang melihat mereka.

"Ern..." seok memanggil nya dengan lembut, namanya... nama panggilan yang hanya dipakai seok untuk memanggil Jeremy 'Ern'

"apakah kau terluka waktu melakukan misi?!" tanya seok lembut.
mata Jeremy berbinar saat dia mendengar bahwa seok menghawatirkan nya. sekali lagi Jeremy membenamkan wajahnya ke pundak seok, sambil mendusel-dusel.

'apa-apaan si bangsat itu?!!!' hanya itulah yang sedang para tamu pikirkan

"sudah-sudah... kalian juga pasti lelah kan?, apakah mau ku buatkan makanan?" tanya seok.
"woahh mau mau" ucap peony
"ahahaha, makanan yang dibuat park hyungseok... tentu saja kami mau" ucap Levi senang
para numbers yang lain pun akhirnya duduk di ruang tamu bersama para tamu sambil menunggu makanan yang dibuat seok di dapur.

"seok, aku akan membantu mu" ucap Levi
"hah?!, tidak mau. hyung lihat tv saja sana" tolak seok
"eiii, tak masalah, hehe" Levi menjawab seok dengan tersenyum dan sambil memeluk seok dari belakang
"hyung, aku sedang memasak" rengek seok
"hehehe, adik kecilku sudah besarrr. sudah bisa memasak sendiri, aku senang sekali" Levi terkekeh kecil sambil menggoyang-goyangkan sedikit tubuh seok karena dia sedang senang.
seok hanya bisa menghela nafas dan tersenyum balik kepada Levi.

sedangkan di ruang tamu....
hawa nya sangat mencengkam, antara para numbers dan para tamu yang saling tatap menatap dengan tajam.

"apa sebenarnya hubungan kalian dengan seok?" tanya yoojin
"...ha?!..., kau ini buta atau bagaimana?!" ucap peony
"...."
"kau tidak lihat?!, aku ini tunangan nya" ucap peony dengan bangga
"hahh?? apa?" para tamu terkejut, bahkan numbers pun ikut terkejut
"oi, kenapa kalian terkejut?!" tanya Zin
"kami tak tau hal ini tentu saja terkejut bangsat" umpat Haksen
"kalian ini bodoh atau tolol sih?, kenapa kalian mau saja percaya omongan rambut pink satu ini" Ucap Roenjun kesal sambil menunjuk ke arah peony
"ah apaan sih kau anak anjing?!" umpatan peony mengarah ke Roenjun
"apa? aku tak salah, kau memang sinting" Roenjun malas meladeninya

"aduhh, aku minta maaf ya dengan kelakuan mereka. mereka memang dari dulu sudah agak gila" Eunseon menjelaskan sambil meminta maaf atas kelakuan tidak sopan para numbers pada para tamu.
"aha ha, tak masalah. lagi pula kami cuma tamu" ucap yoojin seperti menahan emosi.
para tamu melihat para numbers dengan tatapan aneh, namun mereka hanya diam saja untuk sekarang.
"ah, benar. kalian ingin tahu hubungan kami dengan seok kan?" tanya Eunseon
"ya tentu saja" yoojin menjawab dengan santai
"hemm, bagaimana bilangnya yahh..." pikir keras Eunseon
"kami lebih ke arah teman seperjuangan" ucap Eunseon
"teman seperjuangan?" tanya DG
"ya, kami dan seok... eh lebih tepatnya Jeremy dan seok bertemu 5 bulan yang lalu. saat itu Jeremy dapat misi untuk membubarkan 'Arena', sedangkan waktu itu seok bekerja di 'Arena'..." ucap Eunseon menjelaskan
"'Arena?' apa lagi itu?" tanya Junggo

"tempat itu adalah tempat dimana semua orang mempertaruhkan uang dan nyawanya..."
"disana ada 'pemain' dan 'penonton' ini seperti sistem judi, 'penonton' akan bertaruh pada siapa 'pemain' yang akan menang, dan disana... bila ada 'pemain' yang mati, itu adalah hal yang lumrah.... bunuh atau dibunuh, menghalalkan semua cara, yang terpenting adalah para 'penonton' terhibur, dan uang pun akan terkumpul...itulah tempat dimana seok dan Jeremy bertemu, seok sebagai 'Pemain' dan Jeremy sebagai 'penonton'. itu adalah pertemuan yang tak terduga....." Eunseon menjelaskan

yoojin jadi merasa sedikit gelisah dan juga merasa bersalah, dikarenakan salah satu anak perusahaannya pun melakukan hal yang seperti itu.

ketika menjelaskan pertemuan pertama itu, seketika ruang tamu menjadi hening... mata para tamu terbelalak saat mengetahui kebenaran dimana seok pernah tinggal dan menjalani kehidupannya setelah diculik...

berbagai kata-kata, kalimat, pertanyaan... semua dipikirkan oleh para tamu..

"sebentar, apa-...

BERSAMBUNG

MYAHOOO hallo guysss, makin kesini makin kesana nieh..
untuk chapter2 ini itu bakal fokus ke charakter tambahan dulu yah, tapii... nantikan aja serunya mereka rebutan buat dapetin hati seok yang polosnya gk ketulung...

tapi nanti bakal diperlihatkan masa lalu seok yang kelamm nahhh di situ tuh ada adegan nganu nyaa😭 dan seok jadi agak trauma gara2 itu😭. tapi walaupun udh ngalamin di anu, seok ttp bisa berinteraksi kyk yang aku ceritain. itu karena seok percaya pada para numbers bahwa mereka gak bakalan nyakitin seok. pokoknya seok tuh sangat sayang dan percaya pada numbers melebihi apapun.

dan nnti ada 1 karakter lagi, karena dialah dalang dibalik seok yang di anu. dia juga yang buat seok jadi trauma berat, denger namanya aja seok udh gemeter... kasian banget tau😭😭😭😭. yah pokoknya nntikan aja kisah seok😁.

jan lupa vote and komen guys... bye see you next day😭😁

lookism word (hyungseok harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang