" Eh ... Laksmi, pagi-pagi sudah rajin membantu simbokmu jualan jamu nduk " sapa seorang wanita paruh baya itu kepada Laksmi
Laksmi tersenyum dan melepaskan gendongan bakul jamu nya . " Inggih Bu, Ibuk lagi ada pelanggan yang minta dipijit kerumahnya didesa sebelah " sahutnya.
" Ibumu itu adalah orang yang Ibu kenal seorang pekerja keras. Dari dulu Ndak pernah kenal capek " lanjut Bu Sundari. Seorang wanita anggun nan kaya raya. Suaminya Dikenal sebagai Juragan baik hati didesa ini.
" Inggih Bu . Jamunya seperti biasa njeh Bu ? " Tanya Laksmi.
" Oh iya. Seperti biasa cah ayu "
Laksmi hanya menganggukkan kepala. Kemudian menuang jamu di botol kedalam plastik.
Saking fokus nya dengan jamu ditangannya. Gadis itu tidak menyadari kalau ada sepasang netra menatapnya dengan tatapan yang sulit diartinya. Tatapan milik anak bungsu dari juragan Bustami Keluarga terpandang didesa Sukasari.
