2. Sleep

37 11 4
                                    

Kini Asahi sudah dipindahkan ke ruang ICU. Mereka hanya menatap wajah tenang serta pucat Asahi dari luar, mereka tidak sanggup untuk masuk kedalam.

Yoshi benar-benar tak bisa menahan air matanya untuk ke sekian kalinya, bahkan ia benar-benar tidak sanggup untuk melihat wajah sahabatnya yang kini sedang tertidur pulas.

Tidak terasa malam hari telah tiba, mereka masih setia menunggu di depan ruangan Asahi, tidak ada niatan untuk masuk kedalam.

Mereka masih belum sanggup.

Mereka duduk di kursi yang berada di depan ruangan, ada yang sesekali mengintip ke jendela seperti Jeongwoo dan Haruto.

Ada yang tidur seperti Junkyu, dan makan seperti Jungwhan, ada juga yang tebar pesona seperti Doyoung, dan bermacam-macam lagi.

Namun mereka masih bisa dibilang normal, karena mereka tidak separah Jaehyuk, ia menangis sambil berguling-guling di lantai rumah sakit sampai menjadi pusat perhatian.

Mereka yang melihat itu memanglingkan muka mereka berlaga tidak kenal dengan pria satu ini, setelah ia berguling-guling lalu ia berdiri dan menghatam dirinya ke tembok dan seakan ia menyesal dan paling sedih dari yang lain.

Dasar kang drama.

Hyunsuk yang melihat perlakuan Jaehyuk seakan yang paling terpukul padahal kenyataannya bukan sama sekali, ia hanya menggelengkan kepalanya.

"Satu, dua, tiga,"

"Yah kalah, lo sih tangan make batu segala jadikan kalah." ucap Haruto dan sesekali memukul tangannya sendiri.

Jeongwoo yang menang tentu saja menyengir, dan menari sebentar.

"Kalian ada kelas pagi gak?" Ucap Hyunsuk pada para temannya yang ia sudah anggap adik sendiri.

"Gue sih siang," -Jihoon.

"Sama gue juga siang," -Yoshi.

"Gue sore sih," -Jaehyuk.

"Gue masih sekolah bang," -Doyoung.

"Kita juga," ucap hajeongwhan barengan.

"Hampir lupa maknae kita masih sekolah, Yaudah kalian pulang istirahat, biar besok gk kesiangan." ucap Hyunsuk.

Namun tak ada satupun yang beranjak pergi dari sana, mereka masih setia duduk di kursi, hal itu membuat hyunsuk menghelan nafasnya.

"Kalian kok masih diam? Ini sudah malam lho," ucap Hyunsuk melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam.

"Bwehehe kita takut bang" ucap Jeongwoo berserta kekehannya membuat Hyunsuk lagi-lagi menghelan nafasnya.

"Yaudah ji anterin anterin sono," ucap Hyunsuk yang kebetulan di samping pria tersebut.

"Dih napa jadi gue dah? Biasanya yang nganterin mereka itu Yoshi."

"Yoshi dari tadi nangis mulu, lo gak liat?" Ucapan Hyunsuk membuat Jihoon sadar bahwa yoshi belum berhenti menangis.

"Yaudah Junkyu aja, tuh orangnya udah bangun," ucap Jihoon menunjuk pemuda yang masih dengan muka bantalnya dan rambut yang acak-acakkan, tanpaknya ia baru bangun.

"Dia baru bangun ji, nanti kalo ternyata dia masih ngantuk dan mengemudi gimana? Nanti takutnya kecelakaan lagi." Ucap Hyunsuk membuat Jihoon berdecak, mau tidak mau ia harus mengantarkan empat bocah ke rumahnya yang memang sangat jauh dari rumah sakit.

'Untung gue baik,' batinnya setelah naik kedalam mobil milik Hyunsuk, pasalnya ia tidak membawa mobilnya kemari.

Saat diperjalanan suasana begitu sepi bahkan jalan yang mereka lalui juga sangat sepi hanya beberapa kendaraan yang berlalu lintas.

Kemudian mereka sampai dirumah Doyoung, Jihoon membangunkan Doyoung yang sedang tertidur di belakang dengan yang lain, setelah sepenuhnya sadar ia membuka pintu dan masuk kerumahnya.

Selanjutnya Jihoon mengantarkan Jeongwoo, Haruto, dan Jungwhan kerumah mereka. Setelah mengantarkan ke empat beban negara tersebut, ia pergi pulang untuk beristrirahat.

Namun, ada yang Jihoon lupakan.

Bahwa mobil yang ia gunakan adalah milik Hyunsuk.

Sementara Hyunsuk dan yang lain menunggunya di rumah sakit dan sesekali melirik jam tangannya.

Sudah hampir dua jam dari jihoon berangkat mengantarkan empat bocah, dan sampai sekarang ia belum kembali ke rumah sakit.

"Ni anak mana sih? Masa lama banget cuma buat nganterin empat bocah?" Gumam Hyunsuk saat melihat Jam tanganya sudah menunjukan pukul satu pagi.

"Pulang kali," tebak Junkyu dan kayanya tepan sasaran.

"Masa sih?" Balas Hyunsuk meraih ponselnya dan mencari kontak seseorang dan meneleponnya.

Drrr.

"Hmmm... apaan sih ganggu lagi tidur tau gk sih?!" Ujar seseorang di seberang sana.

"Ji lo dimana huh?"

"Kenapa lo nanyain gue dinama? Kangen ya?"

"Tinggal jawab aja apa susahnya sih?"

"Iya iya gue ada di rumah, kenapa?"

"Kesini lo sekarang!"

"Mau ngapain? Capek."

"Balikin mobil gue!"

"Mobil?" Ucapnya mencoba mengingat.

"Ah iya besok aja ya? Gue males kesana, atau lo aja yang kesini?" Lanjutnya.

"Gak sekarang lo balikin!"

"Gak mau capek gue teh."

"Capek atau gak pokonya balikin mobil gue!"

"Pinjem semalam aja pelit banget sih."

"Pelit lo bilang? Asal lo tau-"

Tut.

"Dih ngeselin."




























































































Tbc
Annyeong👋🏻
Maaf karna udah beberapa hari gk update🤧🙏🏻
Aku akhir" ini sibuk dan kouta abis juga sih, yo bantu aku dengan vote & comen bier aku makin semangat nulisnya🤧

bye see you in the next chapter

our world is different || Hamada AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang