Keesokan harinya Y/n pergi ke kampus lebih pagi dari biasanya, di sana masih sepi bahkan para mahasiswa belum berdatangan. Y/n duduk di taman sambil membaca sebuah novel berjudul 'Cinta Beda gender'.
Tidak lama Setelah itu ada segerombolan mahasiswa mendekatinya tanpa sepengetahuannya, dan mengangetkannya.
"Astaga, kalian ini ngagetin aja," balas Y/n dan hampir saja melemparkan buku ke wajah Jihoon.
"Santai aja dong, masa muka seganteng ini dilepar buku setebel itu? Rusak dong muka gue," mendengar ucapan Jihoon membuat Y/n langsung melempar bukunya ke muka Jihoon, membuatnya mengumpat dan menatapnya tajam.
"Bay the way, kenapa lo sendirian di sini?" Tanya Jaehyuk.
"Terserah gue dong, lagi pula gue lebih suka di sini," balas Y/n dan hanya dibalas anggukan oleh Jaehyuk.
"Gimana kalo kita makan di kantin? Nanti Hyunsuk yang bayarin," ujar Jihoon dengan semangat, terkadang ia tidak memakai kata 'bang' terhadap teman lebih tuanya, jadi mohon di maklumi.
"YOK!" ucap mereka serentak dan berlari menuju kantin, Hyunsuk yang melihat itu menggelandang nafas dan hanya bisa pasrah.
Sebelum Y/n masuk ke dalam kantin ia melihat seorang mahasiswa yang sedang duduk di taman tepat di tempat ia duduk tadi, mahasiswa itu seperti tidak asing tapi ia tidak pernah mengenalnya. Setelah terlalu lama menatap orang itu Y/n kembali sadar dan masuk ke dalam kantin.
Kemudian mereka memesan makanan dan duduk di meja yang paling ujung karena hanya meja itu yang paling panjang. Setelah itu mereka mulai memakan makanan yang mereka beli dan.
Saat di tengah-tengah makan, secara mengejutkan Jihoon memukul meja menimbulkan suara gebrakan yang sangat keras. Tentu saja itu membuat seisi kantin kaget dan meja yang di tempat inya menjadi pisan perhatian.
Hyunsuk dan yang lain sungguh malu dengan apa yang dilakukan Jihoon, setelah itu Yoshi memukul pundak Jihoon dengan keras, "malu bego!" Jihoon hanya cengengesan.
"Heh lo pada tau kaga? Katanya ya, pak Jaenudin selingkuh sama ayam," celetuk Jihoon.
"Oh tahu tahu, yang kepergoknya di kandang ayamkan?" timpal Y/n dengan antusias.
"Nah iya. Terus katanya ya, ayamnya mau disembelih tapi di larang sama pak Jaenudin," entah apa yang di bicarakan antara Y/n dan Jihoon tapi yang pasti yang lain hanya menyimak.
Namun, sepanjang makan Y/n tidak terlalu pokus pada makanan dan percakapan, tapi Y/n lebih pokus sama seseorang yang ia lihat tadi di taman. Namun, bedanya sekarang dia ada di dalam kantin, dia hanya duduk di salah satu meja sendirian.
"𝘎𝘶𝘺𝘴, kalian kenal tidak sama orang itu?" ucap Y/n menunjuk salah satu meja, tapi saat mereka liat tidak ada siapapun di meja itu.
"Gak ada siapa-siapa, jangan ngawur deh lo," ucap Jihoon.
"Ih ada itu, di sana ada orang lho," ucap Y/n lagi, ia yakin bahwa di tempat itu ada seseorang. Namun, Jihoon dan yang lain tidak melihat siapapun di sana, dan mereka menganggap bahwa Y/n hanya halusinasi.
Kemudian mereka masuk ke kelas mereka masing-masing, sepanjang pelajaran Y/n tetap tidak pokus karena orang yang ia lihat di taman dan di kantin juga ada di sana.
Namun, Y/n sedikit heran kenapa semua orang tidak menyadari adanya orang itu, seperti orang itu memang tidak ada di sana. Y/n ingin kembali bertanya kepada Jaehyuk namun ia urungkan niatnya, sudah pasti Jaehyuk menganggapnya halusinasi.
Waktu istirahatpun tiba, semua mahasiswa keluar dari kelas kecuali Y/n ia masih duduk di tempatnya. Setelah kelas sepi ia beranjak mendekati orang yang ia lihat tadi.
"Hai, siapa namamu?" tanya Y/n, namun tidak ada jawaban dan hanya menatap datar pada dirinya. Setelah cukup lama akhirnya Y/n bosan menunggu jawaban dari orang itu, jadi ia memutuskan untuk pergi.
"Gue Asahi," ucapnya membuat Y/n berhenti dan kembali menatapnya dengan senyuman.
"Salam kenal Asahi, gue Y/n."
Saat Y/n ingin berbicara lagi secara mengejutkan ada yang menariknya keluar ruangan.
"Apaan sih lo jae," gerutu Y/n dan menatap Jaehyuk dengan tajam.
"Lo yang apaan, kok ngomong sendiri." Ucapan Jaehyuk tentu saja membuat Y/n sedikit emosi.
"Gue gak ngomong sendri ya! Gue tadi ngomong sama temen baru gue!" Teriak Y/n.
"Siapa? Di dalam gak ada siapa-siapa!" Balas Jaehyuk.
"Asahi, gue bicara sama dia," ucapan Y/n membuat Jaehyuk seketika membeku dan matanya berkaca-kaca, hal itu membuat Y/n menjadi panik.
"Kenapa? Apa gue salah ngomong?" Lanjutnya.
"A-asahi? Yang lo liat tadi Asahi?" Tanya Jaehyuk dan dibalas anggukan oleh Y/n, seketika tangisan Jaehyuk-pun pecah saat itu membuat Y/n tambah panik.
"Apa yang salah?" Tanya Y/n, sungguh ia sudah pusing dibuatnya.
"Nanti gue ceritain," balas Jaehyuk dan Y/n hanya mengangguk.
Di sisi lain. Doyoung, Haruto, Jeongwoo dan Junghwan sedang berada di belakang sekolah, mereka sedang mengobrol di sana, tampaknya mereka sedang bolos.
Tanpa mereka sadari ada 2 orang siswi yang mengintip dan bersiap untuk mengejutkan mereka, dan. "Hayo, pada bolos ya?" ucap seorang siswi yang bernama Yujin dan satu temannya yang bernama Yuna.
"Eh anjing bikin kaget aja," teriak Haruto sambil mengusap dadanya.
"Hayo, pada mau boloskan? Ayok Yuna, kita laporin ke guru," ajak Yujin sambil menarik tangan Yuna.
"Eh 𝘱𝘭𝘦𝘢𝘴𝘦 jangan ya? Kaliankan udah cantik, baik hati, jadi jangan laporin kita ya?" Ucap Haruto namun, tidak digubris sama sekali.
Sepertinya mereka memohon beratus-ratus kalipun tidak akan membuat seorang Yujin dan Yuna luluh jika masalahnya soal begini, sebernarnya mereka berdua tidak tega untuk melaporkan mereka ke guru, tapi ini kewajiban mereka.
Kembali ke Y/n.
Jaehyuk sudah menceritakan semuanya kepada Y/n, ia begitu kaget mendengar cerita itu. Bukan hanya Jaehyuk dan Y/n saja di sana. Namun, Yoshi, Hyunsuk, dan jihoonpun ada.
"Semuanya salah gue, andai aja dulu gue liat kanan kiri dulu sebelum nyebrang ini semua gak akan terjadi," lirih Yoshi membuat siapapun yang mendengarnya merasa sedih.
"Yosh, ini bukan salah lo, ini udah takdir," ucap Jihoon berusaha menenangkan Yoshi.
"Ini bukan salah lo Yoshi" ucap seseorang sangat pelan dan tidak terasa asing di telinga Y/n, akhirnya ia melihat ke sumber suara.
Y/n melihat di belakang Yoshi ada Asahi yang menatapnya dengan sedih, Y/n hampir ingin mengatakan sesuatu namun, Asahi lebih dulu menggeleng.
"Cuma lo yang bisa liat gue, jadi gue mohon jangan kasih tau mereka," Y/n hanya mengangguk, sejujurnya ia masih bingung dengan apa yang Asahi katakan namun itu belakangan.
Asahi menatap Y/n dan sedikit tersenyum tipis, Y/n yang melihat itu malah salting sendiri, membuat Jihoon menatapnya aneh.
"Lo kenapa anjir? Sinting?" Ujarnya tentu saja mendapatkan pukulan dari Y/n di bagian bahunya.
"Sakit anjir, lo kenapa dah?" Tanya Jihoon sambil menatap Y/n dengan julid.
"Gak ada, cuma lagi mikirin sesuatu yang bikin bahagia aja," ucap Y/n dengan senyuman, mereka tidak sadar bahwa Y/n sedang berteriak di dalam hatinya.
Siapa yang tidak akan meleleh hatinya yang melihat senyuman seoran Asahi walaupun hanya senyuman tipis?
𝐓𝐁𝐂
𝐇𝐚𝐥𝐨 𝐤𝐚𝐧𝐠𝐞𝐧 𝐠𝐚𝐤? 𝐔𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐲𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐠𝐚𝐤 𝐮𝐩
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐠𝐮𝐲𝐬 𝐩𝐚𝐩𝐚𝐲
KAMU SEDANG MEMBACA
our world is different || Hamada Asahi
FanfictionPernahkah kalian jatuh cinta terhadap seseorang? Kita semua pasti pernah mengalami yang namanya 'jatuh cinta' begitupun terhadap y/n yang awalnya tak percaya yang namanya cinta sekarang justru malah sebaliknya. Mungkin cinta beda agama itu sudah ser...