CHAPTER 9

738 64 5
                                    

Di sebuah kamar yang bernuansa mewah, seorang wanita merubah posisinya berkali-kali dengan gusar sambil berusaha terlelap dengan memejamkan mata kembali, tapi sia-sia mata kucingnya tetap tidak mau tertutup.

Berdecak kesal, Jennie akhirnya memilih untuk duduk lalu membuang nafasnya kasar. Mengacak rambutnya, Jennie mengerang frustasi.

“Sampai kapan ingatan itu terus muncul di pikiranku”

Sudah seminggu lamanya dan selama itu pula ia masih terus menerus dihantui oleh potongan-potongan ingatan malam di saat ia mabuk dan berakhir bercumbu dengan Lisa.

Betapa memalukannya itu!

Jennie bertemu dengan Lisa terakhir saat ia mengajaknya pergi ke mansion keluarga Kim dan hingga saat ini Jennie tidak lagi menemui Lisa. Bukan tanpa alasan, Jennie merasa malu maka dari itu Jennie menghindari nya.

Sebenarnya sudah beberapa kali Lisa datang ke mansion keluarga Kim untuk mencari Jennie, tapi Jennie selalu beralasan sedang tidak berada di rumah. Dan hal tersebut menimbulkan pertanyaan dari eomma nya, namun dengan kepandaiannya nya dalam berbohong Jennie dapat menyakinkan eomma nya.

Sebenarnya Jennie tidak tega, tapi mau bagaimana lagi Jennie masih malu jika harus bertemu kembali dengan Lisa. Bagaimana tidak malu? Ini  pertama kalinya Jennie berciuman dengan seseorang bahkan dulu saat berpacaran dengan Sehun, Jennie tidak pernah mau berkontak fisik dengan Sehun. Terlebih lagi, Lisa adalah perempuan dan dia sudah Jennie anggap seperti adik sendiri.

Sekelebat bayangan di saat ia mengerang sambil meremas rambut Lisa kembali muncul. Wajah Jennie memerah, seperti kepiting rebus, menggelengkan kepala nya berusaha membuang pikiran pikiran negatif yang berkeliaran di kepala nya.

“Aishh! aku akan semakin gila jika terus memikirkan nya” erang Jennie, memukul mukul kepalanya sendiri.

“Sebaiknya aku tidur saja” Gumam nya pelan.

Wanita bermata kucing itu pun kembali menidurkan tubuhnya, berusaha memejamkan kembali kedua mata nya.

🐣🐻🐣🐻

“Jendeukie!”

Merasa namanya dipanggil, Jennie langsung menolehkan kepalanya ke sumber suara. Dan dia melihat kedua sahabatnya sedang berjalan menuju kearahnya.

“Morning unnie”

“Jendeuk”

sapa Chaeyoung dan Jisoo serentak, kedua nya tersenyum saat sudah berdiri di hadapan Jennie.

“Morning unnie, Chaengi” ucap Jennie tersenyum.

“Jam berapa ini? Tumben sekali unnie berangkat pagi pagi sekali” tanya Jennie saat melihat arloji di tangan kiri nya.

“Aku semalam menginap di rumah Chaeyoung”

Kening Jennie berkerut, “Wae?”

Jisoo mengedikkan baju nya, “Aku hanya malas bertemu dengan appa ku”

“Kau bisa menginap di apartemen ku unnie” usul Jennie, sebenarnya ia juga merasa kasihan dengan Jisoo karena terus didesak agar cepat menikah dengan orang pilihan orang tua nya.

Jisoo mengangguk mengiyakan “Baiklah, aku akan memikirkannya nanti”

Ketiga nya berjalan beriringan, memutuskan untuk pergi ke taman yang berada di perusahaan dan mengobrol ringan. Jangan heran, ‘Kim Company’ memang memiliki sebuah taman yang indah dengan bunga warna warni yang tertanam subur.

Mereka bertiga duduk di salah satu bangku yang ada di taman dengan pemandangan mengarah ke kehidupan kota.

Jennie memijat tulang hidung nya yang berdenyut nyeri, ini pasti akibat dirinya tidur terlalu larut malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SOMEONE TO STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang