Chapter 9

112 33 15
                                    


Setelah hari perpisahan waktu berlalu begitu saja, mereka menjalani hidupnya masing-masing.


Harsa merawat bayi dalam kandungannya dengan baik, sedangkan Aksara berusaha untuk menikmati hidupnya. Keduanya berupaya menjalani hidup dengan sebaik mungkin, hingga akhirnya tibalah disaat proses persalinan bayi dari gadis cantik bernama Anagata Harsa.


Seseorang dengan sepatu boots kulitnya berjalan dengan langkah cepat menelusuri lorong rumah sakit, rambut hitam sebahunya terus bergerak disetiap langkahnya, sampai akhirnya langkah itu terhenti di sebuah ruang persalinan.


Wanita itu menarik nafas dalam sebelum ia membuka pintu, seketika ia mendengar suara tangisan yang tertahan dengan rasa sakit, wanita itu menghampirinya, ia menggenggam tangan seseorang yang tengah mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan manusia lain.


Ia hanya menatap nanar kearah calon ibu yang sedang berjuang keras dengan wajahnya yang mengungkapkan banyak rasa sakit, air matanya mengalir kala memperhatikan perjuangannya.


"Sedikit lagi....tarik nafas.....buang...tekan diwaktu yang bersamaan."


"Akhh!.....huhh...huhh....Mmmppp!!!"


Calon ibu itu mengejan dengan kuat hingga akhirnya terdengar suara tangisan bayi yang nyaring terdengar, seketika tubuh sang ibu terkapar lemas setelahnya.


"Syukurlahh....bayi sudah keluar dengan aman."


Ucap dokter yang menanganinya, dengan sigap mereka semua menjalani tugasnya untuk menangani bayi serta ibunya dari kodisi yang membahayakan.


'Beberapa saat berlalu setelah itu'


"Permisi apa benar ini dengan penanggung jawab pasien Anagata Harsa....,Askara Chandra?", tanya suster dengan notebook ditangannya.


Askara berdiri dari duduknya didepan ruang persalinan setelah beberapa waktu.


"Iya benar saya sendiri ada apa sus?", jawabnya menghadap kearahnya suster.



Suster itu mengantarkan Askara menuju ruang dokter yang menangani Harsa di proses persalinannya. Askara menguatkan dirinya sebelum masuk kedalam ruangan itu.


"Silahkan duduk."

'Askara duduk berhadapan dengan dokter yang hanya dibatasi dengan meja kerjanya'


"Hmm....jadi seperti ini, saya akan mencoba menjelaskan dengan mudah pada anda."


Dokter itu menulis sesuatu di kertasnya, lalu melihat kearah Askara.


"Ada kabar baik dan kabar buruk yang harus saya sampaikan, kabar baiknya bayi dari pasien Anagata Harsa lahir dengan kondisi normal dan sehat, namun kabar buruknya kondisi ibu dari sang bayi terus menurun sejak proses persalinan."


Askara menundukkan pandangannya, ia mencoba menahan rasa sedihnya mendengar kabar itu, Askara kembali mengangkat pandangannya pada Dokter yang menatap kearahnya,


"Dok, tolong lakukan apapun agar dia bisa bertahan, bayi itu......dia membutuhkan asi nya."


Askara keluar dari ruangan dengan perasaan sedihnya, ia terus berjalan menuju sebuah ruangan inkubator untuk bayi yang baru saja lahir. Askara bertanya pada suster yang ada disana untuk melihat bayi dari Anagata Harsa, pandangannya tertuju pada bayi yang masih belum memiliki nama di biodatanya, dan benar saja itu adalah bayi dari Anagata Harsa.


Soulmate       ~RyejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang