chapter 10

83 15 7
                                    


Harsa POV

Untuk Anagata Harsa,


Aku tidak tahu harus menulis apa untukmu, tapi aku ingin mengatakan bahwa aku bersyukur bisa melihatmu lagi setelah sekian lamanya, aku juga bersyukur kau bisa melewati masa-masa kritis mu setelah persalinan


Jika hidup seperti ini membuatmu bahagia maka selamanya aku akan memastikan dirimu dan anakmu aman diluar sana.


Kau bisa membuka box nya sekarang Harsa,


Dari Askara Chandra,

"Kau tidak perlu melakukan ini Askara", lirih Harsa membuka isi dari kotak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak perlu melakukan ini Askara", lirih Harsa membuka isi dari kotak itu.


Tangan Harsa mengusap kain lembut yang ada didalam kotak itu, ia terus memandangi kain itu dengan pandangan hangat hingga senyumannya terukir.

Didalam kotak itu terdapat syal rajut, dua pasang kaus kaki berukuran kecil dan berukuran besar, juga terdapat sarung tangan bayi dengan bahan yang lembut dan hangat.

Harsa menatap kearah bayi mungil yang sedang terlelap didalam tempat tidur khususnya.

"Permisi nona Harsa waktunya pemeriksaan", ucapan suster memasuki ruangan dengan Dokter.

Pandangannya teralihkan, Harsa tersenyum pada dokter dan suster yang masuk kedalam ruangannya

( Sudah satu Minggu setelah proses persalinan, Harsa berhasil melalui masa-masa kritisnya selama 2 hari. Selama 2 hari itu Askara yang mengurus bayi Harsa dengan mencarikan asi untuk bayi itu, juga membelikan beberapa perlengkapan untuk bayi manis itu. Namun sayangnya Askara tidak bisa bertemu secara langsung dengan Harsa karena harus kembali ke kantornya sebelum Harsa bisa dikunjungi )



~Disisi lain~



"Kondisi keduanya sudah semakin membaik, Dokter mengatakan nona Harsa dan bayi nya sudah boleh pulang besok", ucap wanita paruh baya dengan ponselnya.


"Baik terimakasih atas informasinya, terus jaga mereka pastikan keduanya aman sampai di rumah", ujar Askara dengan earphone di telinganya.


Askara sibuk membaca dokumennya yang menumpuk bak gedung pencakar langit diatas mejanya, tangannya terus bergerak membuka halaman di kertas itu.

Soulmate       ~RyejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang