chapter 14

59 9 2
                                    


*Keesokan harinya*


"Ini ambil", Ucap Harsa memberikan sepotong semangka. Askara menerimanya, menghentikan pergerakan tangannya untuk mengikat tali sepatu lalu memakan buah itu terlebih dahulu.


"Tidak menunggu sampai matahari terbit saja? Ini masih sangat gelap", tanya Harsa melihat langit pada dini hari (04 : 00,Am)


"Jika aku bisa aku ingin berlama-lama disini tapi..,pekerjaan sudah menungguku", jawab Askara bangkit dari duduknya setelah memasang tali sepatu, tangannya sibuk mengancingkan ujung lengan kemejanya.


Harsa mengangguk paham, berjalan kedalam mengambil jas Askara yang diletakkan pada sandaran kursi dan memberikan padanya.


"Ah terimakasih" ujarnya tersenyum.


"Aku juga akan pergi bekerja dua jam lagi"


"Bekerja dimana? Lalu bagaimana dengan anakmu?", tanya Askara padanya.


"Aku bekerja tidak jauh dari sini, di penggilingan daging ikan. Aku juga sudah menyiapkan stok asi di kulkas, siang nanti sudah dapat pulang dan bibi akan menjaganya untukku selagi bekerja"


Askara menghampirinya tersenyum, memegang salah satu tangan Harsa dengan lembut, pandangan keduanya saling bertemu.


"Aku tau kau bisa mengatasinya dengan baik, namun...,jika sesuatu terjadi dan kau tidak bisa menanganinya sendiri, jangan ragu untuk meminta bantuan pada orang lain"


"Juga....,jangan lupa kalau kau punya aku untuk membantu kapanpun kau mau", Sambung Askara menatapnya tulus.


Harsa membalasnya dengan senyuman lalu memeluk tubuh Askara dengan lembut. Kepalanya mengangguk pelan mengiyakan.


"Kau juga harus berjanji untuk tidak terlalu keras pada dirimu sendiri Askara" ujarnya melepas pelukan setelahnya.


"Siap komandan!" Askara berdiri tegap dengan tangannya yang memberikan hormat.


Wanita itu tertawa kecil melihat tingkah konyol Askara.


"Kalau begitu aku pamit dulu komandan Harsa!" ujarnya membungkukkan tubuh yang disambar tepukan oleh Harsa.


"Kita sudah terlalu tua untuk itu"


Namun Askara tidak beranjak terpaksa Harsa mengikuti permainanya.


"Ya, berhati-hatilah dijalan letnan Askara", Ujarnya sembari sedikit membungkukkan tubuhnya dihadapan Askara.


Keduanya tertawa kecil mengingat kebiasaan mereka dimasa SMA dimana setiap kali sepulang sekolah mereka berpisah dengan cara seperti itu.


Askara bergegas berjalan menuju mobilnya, lalu memberikan lambaian tangan pada Harsa sebelum ia benar-benar pergi dari sana.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Soulmate       ~RyejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang