chapter 5

88 34 5
                                    

"Kak Harsa...kamu inget waktu kita bolos sekolah buat pergi ke pantai waktu itu?"

"Kalo kamu sadar pasti kamu bakalan ngomel-ngomel karena aku panggil kak, makanya itu aku sengaja manggil kamu kak terus dari kemarin-kemarin!"

Askara tersenyum, Lalau mengeluarkan foto polaroid yang ia simpan di dompetnya.



"Kamu tau? di pantai ini untuk pertama kalinya aku sadar kalo rasa suka aku ke kamu bukan sekedar rasa kagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tau? di pantai ini untuk pertama kalinya aku sadar kalo rasa suka aku ke kamu bukan sekedar rasa kagum."


Askara mengusap foto itu, lalu melihat kearah Harsa yang masih terbaring dengan selang oksigen di hidungnya, saat sedang memperhatikan, Askara melihat jari Harsa yang bergerak sedikit, ia langsung memasukkan foto itu kedalam sakunya.

Askara mengusap punggung tangan Harsa dengan lembut sambil terus melihat kearahnya.

"Harsa.....ayo kita pulang..."

Perlahan Anagata Harsa membuka kelopak matanya, ia tersenyum kala melihat Askara yang membulatkan matanya saat akhirnya ia tersadar dari komanya. Dengan cepat Askara langsung memencet tombol untuk memanggil suster, setelahya dokter datang untuk mengecek langsung kondisi Harsa.

( Karena kondisi pasien yang membaik dokter memutuskan untuk melepas beberapa alat yang terpasang pada Harsa, sebelum dokter itu keluar dari ruangan ia tersenyum pada Askara )

Harsa terus melihat kearah Askara yang sesekali memalingkan wajahnya karena air matanya yang tidak bisa di kondisikan.

"Kamu kenal aku??", ucap Askara menatap dengan penuh harap.

"Gimana bisa aku ga kenal kamu Askara..", jawab pelan Harsa pada Askara dengan senyumannya.

Askara menutup mata dengan telapak tangannya, ia terus mengelap air matanya yang tidak bisa berhenti keluar.

"Askara...."

"Kenapa kenapa???."
/Askara langsung mendekatkan kupingnya pada Harsa

"Harusnya kamu juga cerita waktu kamu dikejar anjing galak."

Askara langsung memundurkan dirinya ia tertawa kecil, seketika ia teringat yang dikatakan dokter bahwa indra pendengaran satu satunya yang berfungsi normal saat Pasian koma. Harsa ternyata mendengar yang Askara ceritakan saat ia sedang koma.

Askara benar-benar lega karena Harsa mengingat dirinya.


Setelah itu Anagata Harsa harus menjalani program pemulihannya selama ± satu minggu. Harsa awalnya menolak karena enggan untuk jauh dari Askara, terlebih sebentar lagi hari Askara Graduate degree.



~~~


"Gamau! Aku mau dateng ke graduate kamu!", Ucap Harsa di kursi rodanya dengan tangannya yang menyilang.


Askara berlutut satu kaki agar bisa sejajar dengan Harsa, ia tersenyum pada Harsa yang ada dihadapannya.


"Iya aku tau, makanya kamu harus serius ngelakuin program pemulihannya biar bisa dateng ke graduate aku", ujar Askara dengan suaranya yang tenang.


Setelah berbincang sebentar akhirnya Harsa setuju, suster langsung membawa Harsa ketempat programnya dilakukan.


Askara melambaikan tangannya kala Anagata Harsa terus melihat kearahnya dengan pandangannya yang seperti anak kucing ditinggalkannya ibunya untuk mencari makanan,



*****

Soulmate       ~RyejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang