#happy Reding
*
*
*Sekarang Disa, Arya Troy dan Stereo sedang melakukan perjalanan menuju pabrik Hejoqueen dengan mengandalkan peta yang di bawa Stereo, namun di pertengahan jalan mereka bertemu dengan seekor kucing, yang dimana bagi serangga kecil seperti mereka kucing adalah musuh bebuyutan
Kucing itu terlihat sedang memakan ikan mentah hasil curiannya, sontak mereka ber empat bersembunyi di balik semak-semak untuk mengamati keadaan terlebih dahulu. Berharap kucing itu selesai makan dan pergi sehingga mereka bisa melanjutkan perjalanan tanpa gangguan
Tapi realita sungguh tak sesuai ekspektasi, Disa yang tadinya hendak mencoba seberapa keren panahannya malah tak sengaja memanah pantat kucing berwarna hitam putih itu. Arya, Troy dan Stereo menatap horor pada Disa, sedangkan si empu yang menyebabkan kekacauan malah hanya nyengir lebar seperti orang yang tidak bersalah
"So sorry bestie" ucap Disa sembari mengigit bibir bawahnya
Namun bagi mereka hal yang penting bukanlah memarahi Disa, tapi menyelamatkan nyawa mereka terlebih dahulu, dan ternyata bak di sambar petir kucing hitam putih abstrak itu kini sudah ada di depan mata mereka. Mengeong dengan keras memberi tanda peringatan
Sirine ambulance seakan berputar di otak empat kecoak itu, kemudian saat mereka hendak kabur takdir masih ingin mempermainkan mereka lagi, mereka menabrak sesuatu. Sesuatu yang sangat lembut seperti bulu kucing, dan itu membuat bahu mereka kembali menegang, Stereo memberanikan diri untuk menoleh ke belakang, lalu hal itu membuat matanya melebar menatap horor pada sosok di depannya
Ternyata yang mereka tabrak adalah kucing kampung hitam, semakin menyeramkan daripada kucing hitam putih abstrak yang pertama mereka jumpai. Kemudian Disa, Arya dan Troy memberanikan diri untuk ikut menolah ke belakang tak di sangka saking terkejutnya mereka. Mereka sampai membatu dan kemudian tumbang begitu saja tanpa perlawanan
Prajurit kita sudah gugur di Medan perang, mengibarkan bendera putih. Menyisakan satu prajurit yaitu Stereo dengan senjata tali rafia nya, Stereo mencoba untuk memejamkan mata berharap dirinya juga ikutan pingsan
Tapi ternyata ia benar-benar tidak bisa pingsan, Stereo menghembuskan nafas panjang kemudian membuka matanya, melihat bergantian pada kucing kampung hitam dan kucing hitam putih abstrak, wajah nya sudah sangat serius, seperti sedang memikirkan taktik untuk melawan kedua kucing itu. Kecoak vs kucing
Stereo melepaskan tali rafia birunya yang lumayan panjang, mungkin ada tiga meter lebih panjangnya, ia menggoyang-goyangkan talinya kesana kesini untuk mencuri perhatian kedua kucing itu
Dan ternyata hal itu berhasil membuat lengah kedua kucing itu, akhirnya Stereo membuang tali rafia ke sebrang jalan, kemudian hal yang Stereo harapkan ternyata terwujud
Stereo berharap agar kedua kucing itu mengejar tali rafia nya lalu saling berebut untuk mendapatkan tali rafia nya, sehingga mereka mempunyai waktu untuk kabur, segera setelah kedua kucing itu lari Stereo dengan sekuat tenaga menyeret teman-teman nya pergi dari tempat berbahaya itu
Setengah jam berlalu kini mereka sudah berada di bawah tempat sampah yang di gantung sedikit, sehingga Stereo memanfaatkan nya untuk berteduh. Ia penuh dengan keringat mengingat ia harus menyeret ketiga teman nya untuk menjauh dari kucing-kucing itu
Tapi yang paling parah bagi Stereo adalah Disa, Disa dua kali lipat lebih besar dari Arya dan Troy sehingga butuh tenaga ekstra untuk menarik Disa, untung saja tangan Stereo tidak putus
Stereo beristirahat sembari menunggu teman-teman nya sadar, ia benar-benar tidak habis fikri (plesetan dari fikir) dengan teman-teman nya itu, pasalnya senjata mereka lebih keren-keren dan tajam di banding senjatanya, namun memang sehebat apapun senjatanya jika di bawa oleh orang yang tidak berbakat tetap akan menjadi sampah
Tes tes tes
Disa terbangun karena merasakan air menetes di kepalanya, dikarenakan Stereo yang menaruh tubuh Disa, ia tidak meletakkannya di tepat di bawah tong sampah melainkan Disa tidak kebagian tempat berteduh
Jadi saat air menetes dari langit, tetesan air hujan itu bisa dengan mudah mengenai tubuh Disa, Disa mengedarkan pandangannya. Ia masih mengumpulkan nyawanya untuk sesaat, hingga matanya yang tadi masih kabur sekarang bisa melihat dengan jelas
Setelah Disa sadar, hal itu seolah menular Arya dan Troy juga ikut tersadar, Arya berpindah tempat duduk yang tadinya di samping Troy sekarang ia di sebelah Disa, karena akan lebih nyaman bersandar pada tubuh Disa
"Sebenarnya kita kenapa?" Tanya Arya
"Kalian pingsan ege, terpaksa gua yang bertarung" balas Stereo di sertai wajah angkuhnyaNamun Disa, Arya, dan Troy bukannya mengucapkan terimakasih, mereka malah tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan dari Stereo. Pasalnya mereka tidak percaya senjata seperti tali rafia bisa mengalahkan senjata-senjata mereka
Disa menyingkirkan kepala Arya yang bersandar di pundaknya dengan cukup tidak lembut
"Yang bener, alah boong kali" kini Disa mulai mengejek Stereo
"Beneran ngab, yaudahlah kalo lo kagak percaya, gua juga gak rugi" mungkin karena efek dari ia menyeret-nyeret kawannya, sampai sekarang Stereo masih merasakan capek sehingga tidak mood untuk meladeni teman-teman nya, yang ia pedulikan sekarang hanyalah istirahat dan kebetulan turun hujan, bisa meredakan sedikit rasa haus nya
Hujan bertambah besar, orang-orang yang berlalu lalang dengan kendaraan sudah banyak yang meneduh, Disa memandangi sekeliling, pandangannya tertuju pada seorang siswi SMA yang sedang meneduh di depan Alfamart, matanya menelisik dalam sampai ia tidak sadar bahwa sedari tadi fokus nya hanya tertuju pada siswi itu
Hingga akhirnya fokusnya buyar karena Arya yang menyentuh pipinya dengan jari telunjuk milik Arya, Disa menolah tak senang pada Arya
"Ngapain anjirt? gua kira lo kesambet" tanya Arya
"Diem ya gua lagi gak mood berantem" balas Disa
"Kalo ada apa-apa tuh cerita bukannya diem, ya gak frien?" Kini gantian Troy yang berbicara sambil bertanya pendapat kepada Arya, dan stereo
Arya dan Stereo mengangguk-angguk kan kepala mereka
"Awas nanti mati mendadak loh, kayak ayam gua" Troy menimpali ucapan Arya
akhirnya Disa sedikit merasa tersentuh dan mulai membuka diri
"Kalian liat gak siswi SMA yang di depan Alfa itu?" Tunjuk Disa pada siswi itu, kemudian dia melanjutkan ucapannya
"Gua sebelum jadi kecoak, gua sama kayak dia. Gua masih siswi SMA, gua cuman jadi ke inget sama masa-masa SMA gua aja" Disa menurunkan jari telunjuknya, ia sekarang terlihat seperti tidak bertenaga
Arya, Troy dan Stereo saling menatap bergantian dengan tatapan sendu, sejujurnya mereka juga sama, mereka juga dulu hanya manusia biasa. Mereka tidak berharap menjadi manusia super seperti Batman, Hulk, atau spiderman
Mereka hanya berharap agar bisa kembali menjadi manusia, manusia biasa karena nyatanya kehidupan mereka yang sangat biasa itu adalah suatu hal yang sangat mereka rindukan
Akhirnya mereka memilih beristirahat dulu sampai hujan reda dan melanjutkan perjalanan mereka
#see you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
KECOAK BERGOYANG
Ficção Adolescente⚠️warning *18+ karena byk kata-kata kasar, harap bijak dalam membaca *Ini genre comedy but tergantung selera humor para pembaca "What? ada apa dengan badan gua, ko item-item kecoklatan? Perasaan badan gua putih, bening, mulus, udah ka...