"Baginda, apakah anda sudah memutuskan siapa yang akan menikah dengan Putri Alora?" Tanya Permaisuri Gladias. Dia sedang mengunjungi ruang kerja Baginda Kaisar.
"Aku sudah memikirkan kandidatnya, aku rasa tidak akan ada masalah," ujar Baginda Kaisar santai, sambil sibuk membaca tumpukan dokumen di atas mejanya.
"Saya harap begitu," ucap Permaisuri Gladias singkat. Ia tidak bertanya lebih lanjut mengenai siapa kandidatnya, seolah sudah mengetahuinya.
"Ya," ucap Baginda Kaisar singkat.
Pembicaraan singkat mereka berakhir pada saat suara ketukan pintu yang berirama terdengar, diikuti oleh suara seorang pria.
"Tok.. Tok.. Tok.. "
"Permisi Baginda," Seru suara seorang pria paruh baya dibalik pintu.
"Masuklah," ujar Baginda Kaisar.
Pintu ruang kerja Baginda Kaisar perlahan terbuka, menampakkan seorang pria paruh baya dengan baju bangsawan. Dia adalah Duke Ruxian, Evan Ruxian. Ajudan Baginda Kaisar.
"Salam kepada Baginda kaisar dan Permaisuri, saya ingin menyampaikan bahwa rapat mingguan akan segera dimulai,"
"Baiklah," Baginda Kaisar bergegas berdiri, sedangkan Permaisuri Gladias pamit undur diri segera setelah kalimat Baginda Kaisar.
*****
Ladang murbei yang terlihat dari atas istana Ovale merupakan bagian dari istana Putri Khloe. Waktu panen murbei hampir tiba, terlihat dari warna ranum merah kehitaman buahnya yang terlihat manis.
Alora yang penasaran dengan sosok pria yang berada ditengah ladang murbei itu akhirnya bergegas menuju kesana setelah bersiap-siap.
"Tuan Putri, apa perlu saya menemani Anda ke sana?" Tanya Ruru, sedang berjalan mengikuti Alora dari belakang, masih fi dalam kamar istana Ovale.
"Tidak perlu, aku hanya sebentar. Tunggulah di sini, sampai Diablo kembali." ujar Alora, Ruru dengan sigap membuka Grendel pintu setelah mereka tiba di depan pintu kamar.
"Baiklah, Tuan Putri. Hati-hati di jalan," Ucap Ruru, membungkukkan kepalanya.
"Ya, aku pergi."
Alora melewati koridor istana dengan santai, ia bertemu dengan beberapa pelayan yang sedang melakukan tugasnya. Mereka memberi hormat saat dirinya lewat, membalasnya dengan menaikkan sudut bibirnya. Beberapa pelayan terdengar sedang bergosip tentang sesuatu yang sangat seru saat dia lewat.
Butuh waktu beberapa saat untuk tiba di ladang murbei jika berjalan kaki seperti biasa, akan tetapi Alora yang sedang malas berjalan itu memutuskan untuk menggunakan kekuatannya.
Alora menoleh ke sekelilingnya, memastikan tidak ada orang disekitarnya sebelum akhirnya menjentikkan jemarinya dan melakukan teleportasi ke ladang murbei itu.
"PLOP!"
Alora sudah menghilang dari istana Ovale.Di sisi lain, Rix tengah mencari keberadaan majikannya. Menoleh kesana kemari sebelum akhirnya menemukan sosok pria yang duduk tenang di sebuah gazebo kaca tepat di sebelah ladang murbei yang lebat itu. Rix bergegas menuju ketempat Leighton berada, mempercepat langkah kakinya karena sedang diburu waktu, karena rapat mingguan yang akan segera dimulai.
Saat dia sedang tergesa-gesa, tiba-tiba saja dia mendengar suara seperti balon air yang meletus.
"PLOP!"
setelah suara plop itu berakhir, tiba-tiba saja muncul seorang wanita entah dari mana tepat diseberangnya berdiri. Rix termangu, tadinya dia berpikir bahwa itu mungkin halusinasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Grand Duke Demon Wife
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan] WARNING!! [AKAN UPDATE SETIAP KALI AUTHOR INGAT!] HEHE:) **** Grand Duke muda Delacroix ternyata impoten! Begitulah rumor menyebar dengan sangat cepat. Setelah beberapa lamaran yang datang ke mansion Grand Duke, yang langsu...