Episode 4

74 8 0
                                    

Flashback

"Dimana Yang Mulia Grand Duke?" Tanya Rix kepada seorang pelayan istana Kaisar.

"Yang mulia Grand Duke sedang dalam perjalanan ke ruang makan istana Kaisar, Tuan." Pelayan itu terlihat bingung, tapi tetap menjawab pertanyaan Rix.

"Astaga! Apa yang dipikirkannya? Kenapa malah pergi ke sana?" Rix bergumam sendiri.

"Terima kasih," ucap Rix kepada pelayan tersebut, segera berlalu pergi ketempat majikannya berada.

Leighton tengah asik melihat pemandangan taman yang dilewatinya di Koridor istana kaisar. Pandangannya tertuju pada seekor kucing hitam yang terlihat asyik tiduran di dekat sebuah pilar. Tanpa disadarinya, dia mendekati kucing itu. Ada sesuatu yang membuat dirinya tertarik pergi ke sana, tapi entah apa yang menariknya.

"Hmm... Aku belum pernah melihatmu di istana sebelumnya. Apa kau peliharaan baru putri Khloe?" Leighton berjongkok, mengelus lembut bulu hitam kucing itu. Bertanya sendiri.

"Meong"

Kucing itu menjawab, mungkin maksudnya 'Bukan'

Sebuah suara ketukan sepatu yang terdengar berirama kian mendekat, namun Leighton masih sibuk mengelus lembut bulu kucing itu, tidak peduli. Seperti biasa, sifat cueknya memang agak keterlaluan.

Suara ketukan itu akhirnya berhenti dua meter dari tempat Leighton berjongkok.

"Eh.. Diablo?" Seruan suara seorang wanita.

"Hmm..." Leighton mendongak, sambil bergumam dan menoleh ke arah datangnya suara.

"Oh ternyata namamu Diablo. Cukup bagus," kata Leighton tertarik, dia berdiri sambil mengangkat kucing hitam itu di pelukannya. Kucing gempal itu nampak takut-takut menatap mata majikannya.

"Maaf, anda siapa ya?" tanya wanita itu. Leighton menatap wanita itu lekat.

'Oh dia putri Acardya' batinnya.

Rambut kemerahan bak bunga mawar yang baru mekar. Kulit putihnya yang seperti porselen, tidak ada wanita bangsawan di Kekaisaran Khilas yang punya kecantikan langka seperti itu kecuali satu orang, dia adalah putri kerajaan Acardya, Alora Alairs De'Acardya.

"Apakah ini benar kucing anda Tuan Putri?" tanya Leighton, mengabaikan pertanyaan Yang diajukan Alora.

Wajah Alora terlihat sebal karena diabaikan.

"Ya, tapi anda ini siapa?" tanya Alora sekali lagi.

"Saya—"Leighton belum sempat menjawab, seorang pria bangsawan tiba-tiba saja berlari dengan tergesa-gesa,  menghampiri mereka. Itu adalah ajudan Leighton, Rix.

"Yang mulia! Kenapa anda malah kesini?Baginda Kaisar sedang menunggu anda di ruang kerjanya, anda diminta untuk segera menghadap."

"Hmm, begitu ya." Leighton bergumam, kemudian menyerahkan Diablo kepada pelayan Alora, Ruru.

"Maafkan saya tuan Putri, saya akan menyapa anda lain kali. Baginda Kaisar sudah menunggu saya,"

Leighton dan Rix membungkuk hormat kepada  Alora yang dibalas anggukan singkat. Pada akhirnya Leighton meninggalkan Alora dan pergi begitu saja tanpa sempat memperkenalkan dirinya. Tentu saja itu membuat Alora penasaran, siapa sebenarnya pria itu.

"Apa yang anda lakukan di sana, yang mulia?" Tukas Rix, setelah pergi dari koridor istana.

"Aku hanya sedang melihat-lihat."  Jawab Leighton santai.

"Hah... Baiklah." Rix menyerah, tidak bertanya lebih jauh lagi. Karena bertanya pun akan percuma karena tidak ada jawaban lebih baik yang akan keluar dari mulut Leighton.

The Grand Duke Demon WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang