[ bahasa! BL! ] Jenggala di semenanjung rima itu bertemu pada peradaban muda yang tak terduga, sebuah momen kala Sang Kebenaran menemukan cahaya dan memerangkapnya dalam ruang hampa tanpa binar demi meneranginya seorang.
start : 5 April 2023
end :...
warning! (buat yang lupa) ini cerita baku-non baku.
;:;:;:;
Sepasang kaki pucat terbalut rok hitam dan boots senada; berjalan cepat menyusuri lobi rumah sakit, terburu-buru memasuki lift, ketika pintu besi terbuka langkahnya kembali bergegas.
Surai panjang yang diikat terayun, menyampirkan mantel pada tangan kanan sementara jemari kiri tampak gemetar seiring jejak; menggenggam erat tali tas kerja, berusaha menahan diri dari rasa panik, mendera sedemikian rupa menjadikan jantung hatinya berdebar terlampau kuat semenjak awal.
Namun pemikiran kalut dalam kepala nyatanya tak menjadikan wanita ini kehilangan kendali atas diri, bahu yang telah menanggung banyak sekali beban tetap tegak meski isi hati remuk bukan kepalang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adalah Pratiwi Putri, wanita tangguh ini telah berperan sebagai ibu sekaligus ayah bagi Ringgana.
Hanya ia yang Gana miliki, karena semenjak kehamilannya diketahui, lelaki yang seharusnya kelak dipanggil ayah menolak untuk bertanggung jawab dan memberi pilihan ... ingin menggugurkan anak itu atau mengakhiri hubungan mereka.
Memberi kehancuran pertama di kehidupan Tiwi. Meski demikian, ia memilih mempertahankan kandungan dan berusaha melawan dunia yang menolaknya, menghadapi berbagai kenyataan pahit semenjak diusir dari rumah namun Tiwi tetap tegar demi menjaga darah dagingnya.
Karena Tiwi tau, bahwa kehadiran Ringgana adalah karmanya. Karma dari cinta butanya yang tergila-gila pada seorang lelaki dan melanggar norma-norma yang dianut keluarganya.
Bahwa kehadiran Ringgana adalah karmanya, karma dari bagaimana ia melawan kedua orang tua serta saudara-saudaranya hingga ibunya menitikan air mata.
Bahwa kehadiran Ringgana adalah karmanya.
Karma ... yang tak akan pernah Tiwi sesali untuk mempertanggung jawabkannya.
