9 | asap (4).

1.7K 240 115
                                    




100 comment untuk buka next chapter ♥♥

KENCENGIN TERUS NGESTREAM SEVEN, BAR








;:;:;:;

Masa sekolah dasar sejatinya menjadi era paling sulit bagi Ringgana, semenjak awal, hingga hari kelulusan. 

Entah semua karena sinusitis yang dideritanya, tubuh yang lebih mungil dari anak laki-laki umumnya, mereka yang menganggapnya sebagai objek mudah untuk ditindas, atau ... Ringgana sendiri lah yang melepas kesempatan untuk keluar dari jerat perundungan. 

Dengan percaya diri, ia justru mengikatkan janji di jemari pada sosok berbahaya.




●●●

Ada kegembiraan baru bagi Ringgana. 

Sebab tak dapat mendekati Irgiswara di sekolah, ia akan berlari dengan semangat tiap kali lagu pertanda pulang terdengar, menuju belakang gedung dekat penampungan sampah demi menunggu Irgis dan mereka akan pulang sama-sama.

Sudah hampir seminggu ia ikut mobil keluarga Hatta, alhasil, pada hari ketiga lalu; supir keluarganya tak lagi datang kala pulang sekolah. Berganti menjemputnya di kediaman Irgiswara pada pukul enam sore.

Rutinitas tersebut membuahkan hasil tentang rasa familier pekerja-pekerja kediaman Irgis akan kemunculannya, tak ada lagi pertanyaan 'Siapa anak lucu yang setiap hari dibawa pulang den Irgis?' semua telah mengenali namanya.

"Irgis!" pada permukaan lantai kamar yang terbalut karpet beludru biru muda, Ringgana menggenggam dua robot milik Irgiswara, netra bulatnya terfokus ke mainan itu saat berbicara; "Hari ini Robi ajak aku sama temen-temen nonton Haikyuu di hp-nya tau." 

Irgis memperhatikan dari posisi duduk di kursi depan televisi, menyilangkan kaki serta menggulung kedua tangan, "... seru?"

Sontak Gana menengadah seraya mengangguk-angguk, "Iya! Kageyama jahat tapi keren!" lalu kembali menunduk untuk memperagakan dua robot ini seperti scene anime yang diingatnya, "Wut! Wuttt!"

"...," tak mengatakan apapun, Irgis hanya meneliti dari posisi ini. Cukup menikmati bagaimana Ringgana berada di bawahnya, setara kakinya dan anak itu harus mendongak tiap kali ingin melihatnya.

Sedangkan sambil bermain robot-robotan, Ringgana berceloteh riang membagikan kisah hari ini pada Irgiswara; "Besok Robi ngajakin nonton bareng lagi lanjutan episodenya. Tapi pagi-pagi, sebelom bel masuk."

"Kenapa gitu?" Irgis tetap menanggapi meski tak tertarik.

"Kata Robi biar jam olahraga bisa maen volli, nanti Robi yang minta bolanya ke pak guru."

"Oh ...," kepala Irgis mengangguk-angguk.

"Gana gak sabar mau cepet-cepet besok!" pipi gembilnya membulat kala cengiran manis itu tercipta. 

Namun hal tersebut justru menjadikan Irgiswara terdiam.

"Oh iya! Tadi pas jam istirahat Robi—"

Irgiswara RingganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang