Di balik dinding megah mansion Énigme yang terletak di peradaban megapolis Paris, terbentang pemandangan gemerlap kota yang memancarkan cahaya di malam hari. Mansion yang hanya dihuni oleh dirinya seorang dan sistem asisten AI canggih, seolah menjadi benteng kemewahan, menyajikan interior yang mencerminkan keanggunan dan kekayaan Énigme. Salah satu ruangan paling rahasia di dalam mansion adalah ruang khusus tempat Énigme merencanakan dan mengeksekusi pencurian-pencurian seni yang spektakuler. Meja kayu besar di ruangan tersebut dihiasi dengan peta seni dan model miniatur tempat-tempat di Prancis yang akan menjadi sasaran Énigme. Cahaya lembut dari lampu gantung mewah menciptakan atmosfer yang penuh teka-teki, mencerminkan karakteristik misterius sang pencuri seni. Brankas yang kokoh dan kokpit komputer canggih menjadi bagian tak terpisahkan dari ruang ini, menyimpan dengan aman rahasia dan harta hasil curian Énigme. Mansion yang megah ini menjadi markas besar untuk setiap rencana pencurian seni yang genial.
Énigme mengenakan tank top hitam ketat. Pakaian itu memeluk tubuh atletisnya dengan erat, menyoroti garis-garis otot yang terdefinisi. Terdiam di dalam ruangan yang diisi oleh senyawa aristokrasi dan kejahatan seni, Énigme merasa terhimpit oleh ketegangan batin. Misi berikutnya, pencurian lukisan berharga yang semakin sulit, menimbulkan konflik dalam dirinya yang sulit dijelaskan. Keinginan untuk menguasai seni dan meraih keadilan untuk keluarganya yang hilang bersaing dengan pertimbangan moral dan etika yang semakin menegangkan.
Énigme menggigil sejenak, menggumamkan pertanyaan-pertanyaan yang meruncing dalam batinnya. Apakah pencurian seni ini benar-benar membawa keadilan, ataukah ia hanya terperangkap dalam lingkaran gelap yang semakin menghantui? Dalam ruang kesendirian, Énigme merasakan tekanan emosional yang membuncah, meresapi kegelisahan yang mendalam.
Namun, dalam kebimbangan tersebut, kilau matanya yang tajam tak pernah pudar. Énigme meraba-raba antara kewajiban sebagai pencuri seni dan tugas yang lebih mulia sebagai penjaga kebenaran. Misi ini menjadi ujian karakternya, sebuah panggung di mana jalan keluar penuh teka-teki tampak begitu sulit dipecahkan. Énigme melangkah di tepi ambang moral, mencari jawaban yang tersembunyi di antara bayang-bayang seni dan keadilan yang bersimpang-siur.
Énigme mengalami kebingungan yang tak terkendali. Suara gemuruh langkahnya di lantai marmer dan keheningan sekelilingnya menciptakan ketegangan yang dapat dirasakan oleh setiap serat sarafnya. Énigme duduk di depan peta seni dan model miniatur, wajah tertutup oleh bayangan keraguan yang membelenggu pikirannya.
Goresan pensil di atas kertas, membentuk garis-garis perencanaan yang rumit, seolah mencerminkan labirin keputusan yang harus dihadapi Énigme. Dalam kemewahan ruangan rahasia ini, "Mysteria Nocturna," gambaran yang gagal Énigme raih kemarin. Lukisan itu, yang menggambarkan keindahan malam Paris melalui mata seniman besar, ayahnya sendiri, kini menjadi objek obsesi.
Énigme mengingat setiap detail tentang "Mysteria Nocturna," dari nuansa warna yang melibatkan pemirsa hingga permainan bayangan yang menggoda mata. Lukisan itu bukan hanya sebuah karya seni, melainkan jendela menuju rahasia keluarga Leclair yang selama ini tersembunyi.
Pria dengan tank top hitam ketat itu merasakan beban pikiran yang terusik oleh kenangan lukisan yang terlepas dari genggamannya. Tanpa sadar, tangannya mengepal erat, dan pandangannya tajam menyilaukan ruangan yang elegan. Suara langkah yang kuat menggelepar seiring langkah-langkahnya yang marah. Dalam satu gerakan mendadak, Énigme menggebrak meja mahoni di tengah ruangan.
"Kenapa ini harus begitu sulit?" desis Énigme dengan geram, suara itu memantul di dinding-dinding yang seakan menyaksikan pertarungan batinnya. Tangannya meremas tepi meja, menghancurkan kertas-kertas rencana dengan gerakan kasar. Stres mengepungnya seperti badai yang merongrong keberanian dan tekadnya.
Namun, di balik kekesalannya, terpancar keinginan yang menggelora untuk membuktikan pada dirinya sendiri dan pada Camille bahwa dia bisa menguasai situasi ini. "Aku takkan menyerah begitu saja," desis Énigme sambil menatap peta seni di hadapannya, matanya menyala dengan tekad yang meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Énigme : Le Voleur de Mémoire.
ActionÉnigme : Le Voleur de Mémoire (Pencuri Kenangan) // Action - Romance (13+) // Dalam malam yang penuh misteri di Prancis, Château d'Art menjadi saksi rahasia gelap yang menghidupkan semangat Énigme, seorang pencuri ulung dengan misi tak terlupakan. D...