Godaan Sang Murid

445 301 127
                                    

DISCLAIMER

Ini cerita hanya fiksi, jadi tolong jangan di sangkut pautkan dengan kehidupan real

Ini cerita hanya fiksi, jadi tolong jangan di sangkut pautkan dengan kehidupan real

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat jam istirahat, Ruby pergi ke Taman belakang dengan niat untuk menelpon Aletta. Akan tetapi, saat sampai di sana, Taman yang ia kira akan sepi ternyata malah banyak murid yang sedang asik nongkrong bersama teman-temannya.

Melihat keramaian tersebut, Ruby memilih untuk menghindar dan mencari tempat yang lebih tenang, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke rooftop.

Rooftop sekolah selalu menjadi tempat yang sepi dan tenang, cocok untuk merenung dan memikirkan situasi yang tidak terduga ini. Ruby menaiki tangga menuju rooftop dengan harapan menemukan ketenangan di sana.

Sesampainya di atas, pemandangan langit biru dan angin sepoi-sepoi memberikan sedikit kenyamanan pada pikirannya yang kacau.

Setelah menemukan sudut yang nyaman di rooftop, Ruby menelpon Aletta. Dengan suara hati-hati, Ia menceritakan kejadian hari ini, terutama tentang murid yang tiba-tiba muncul sebagai orang yang pernah ia kenal secara intim.

Ruby yang asik bercerita kepada Aletta melalui ponselnya, sama sekali tidak menyadari bahwa sekarang dibelakangnya sudah berdiri sosok yang Ia ceritakan itu. Asap rokok mengepul dari belakangnya, membuat Ruby akhirnya menyadari ada orang lain di rooftop.

Dengan hati-hati, Ruby berbalik dan mendapati sosok yang tiba-tiba muncul di belakangnya. Mata mereka bertemu, membuat Ruby merasakan kebingungan dan ketidaknyamanan yang mendalam. Sosok tersebut tidak lain adalah Gestara Mavendra, muridnya plus orang yang sudah…

Ah, Ia tidak ingin kembali mengingat kejadian saat itu!

Ketika kedua mata mereka saling berpandangan, terjadi momen keheningan yang tegang di Rooftop. Ruby yang merasa terkejut dan tidak siap untuk menghadapi sosok ini di luar kelas, mencoba menyusun kata-kata untuk merespon kehadiran Gestara.

“Ya ampun! Ngagetin aja sih. Kamu ngapain ngerokok di lingkungan Sekolah? Matikan rokoknya sekarang!” teriak Ruby sambil memukul lengan Gestara. Bukannya lelaki itu yang merasakan kesakitan, tapi malah lengan Ruby yang seperti memukul besi. Memangnya ada ya, tubuh anak Sekolah Menengah Atas setinggi, sekeras, dan seperfect ini? Tentu saja ada, Gestara contohnya.

Gestara yang melihat reaksi Ruby malah tersenyum sambil mematikan rokoknya, membuat alarm tanda bahaya berbunyi di dalam diri Ruby. Ia merasa harus pergi menjauh dari lelaki berbahaya ini.

Meskipun saat ini adalah di lingkungan Sekolah dan Ia berperan sebagai seorang wali kelas, Ruby tidak bisa mengabaikan rasa takut dan kekhawatiran yang tiba-tiba muncul.

“Hah, baru juga hari pertama!” keluh Ruby lalu berbalik dan meninggalkan Rooftop dengan langkah yang cepat. Ia ingin menegur perbuatan Gestara yang merokok di lingkungan Sekolah, akan tetapi nyalinya malah ciut. Ruby merasa perlu memberikan batasan yang jelas kepada murid-muridnya, tetapi kehadiran Gestara memberikan tantangan tersendiri bagi kewibawaannya.

UNEXPECTED LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang