Mantan Gestara

299 223 51
                                    

DISCLAIMER

Ini cerita hanya fiksi, jadi tolong jangan di sangkut pautkan dengan kehidupan real

Ruby merasa pasrah saat Gestara dengan tegas memaksa dirinya untuk makan di sebuah Restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruby merasa pasrah saat Gestara dengan tegas memaksa dirinya untuk makan di sebuah Restoran. Ketika mereka berdiri di depan bangunan yang megah itu, tatapan tajam Ruby melayang ke arah Gestara.

"Aku gak mau setelah makan malah disuruh cuci piring!" ucap Ruby dengan tegas. Gestara, yang menangkap maksud dari perkataan perempuan itu, langsung tertawa karena tidak menyangka Ruby akan berkata seperti itu.

"Tenang saja, aku bisa membayarnya, By," ucap Gestara dengan suara lembut, mencoba menenangkan Ruby yang mungkin masih terdengar skeptis.

Bukannya Ruby tidak bisa membayar makanan mereka di Restoran mewah tersebut. Sebaliknya, ia memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk menutup tagihan. Hanya saja dalam hal ini Gestara lah yang memaksanya untuk makan di Restoran mewah itu, maka sudah menjadi tanggung jawab lelaki itu untuk mengcover tagihan tersebut bukan?

“Kalau aku tidak bisa bayar, tidak mungkin aku bawa kamu kesini.”
Mendengar hal tersebut, Ruby tiba-tiba tersadar akan sesuatu. Gestara adalah murid dari sekolah bergengsi milik Aletta, sebuah institusi pendidikan yang terkenal dengan biaya pendidikan yang tidak main-main. Kesadaran itu membuat Ruby menyadari bahwa Gestara tidak hanya mampu membayar tagihan makanan mereka di Restoran mewah itu, bahkan bisa jadi lelaki itu memiliki kemampuan untuk membeli Restoran tersebut secara keseluruhan.

Tidak ingin membuang-buang waktu, Gestara langsung mengajak Ruby untuk memasuki Restoran tersebut dengan tangan mereka yang masih bertaut. Genggaman tangan yang erat menciptakan suasana yang khusus, seolah mengkomunikasikan kesatuan antara mereka di tengah kemewahan Restoran tersebut. Gestara, yang mungkin sudah terbiasa dengan atmosfer eksklusif semacam itu, mengajak Ruby masuk tanpa keraguan, seolah ingin memastikan bahwa pengalaman makan mereka akan menjadi sesuatu yang istimewa.

Meskipun bukan pertama kalinya Ruby makan di Restoran dengan standar yang tinggi, desain elegan dan kemewahan selalu berhasil menarik perhatiannya. Setiap detail, mulai dari dekorasi hingga layanan, membawa nuansa kemewahan yang sulit diabaikan. Ruby merasakan keindahan tempat itu dengan intensitas yang konsisten, seolah-olah setiap kunjungan ke tempat semacam itu memberinya kesempatan untuk terlepas sejenak dari realitas sehari-hari yang sederhana.

Mereka berdua duduk di tempat yang sudah Gestara reservasi sebelumnya. Seorang pelayan memberikan mereka buku menu, dan Ruby melihatnya dengan sedikit ketidaknyamanan saat melihat harga yang tertera. Sekali lagi bukan karena masalah finansial, ini semua karena status mereka yang hanya sebatas wali kelas dan murid. Terbesit keraguan dalam pikiran Ruby, apakah tindakan Gestara ini tidak terlalu berlebihan?

Melihat Ruby yang malah terdiam menatap buku menu, membuat Gestara mendesah lelah. Tidak bisakah sekali saja perempuan ini merasa senang dan tidak terbebani dengan kebersamaan mereka? Gestara berharap dapat menciptakan momen yang menyenangkan untuk Ruby, walaupun hasilnya tidak seperti yang ia harapkan.

UNEXPECTED LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang