Gestara Selalu Menyebalkan

302 229 38
                                    

DISCLAIMER

Ini cerita hanya fiksi, jadi tolong jangan di sangkut pautkan dengan kehidupan real

Di dalam ruang guru yang ramai, berisik dengan suara langkah dan obrolan para guru yang bersiap-siap pulang, Ruby sibuk mencari-cari keberadaan Liam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam ruang guru yang ramai, berisik dengan suara langkah dan obrolan para guru yang bersiap-siap pulang, Ruby sibuk mencari-cari keberadaan Liam.

Waktu pulang sudah tiba, dan suasana yang tadinya tertib kini berubah menjadi sedikit berisik karena masing-masing guru bersiap untuk meninggalkan ruangan.

Dalam kebingungan, Ruby merasa butuh bantuan Liam karena dia lah yang sudah merasa cukup dekat dengan Ruby. Namun, di tengah keramaian tersebut, matanya sama sekali tidak menemukan Liam.

"Bu Ruby, ada masalah?" tanya seorang guru perempuan bernama Sarah. Ruby mengangkat kepala dan jika ingatannya tak salah, Sarah adalah guru matematika di Sekolah ini.

Ruby yang tengah berada dalam kebingungan, merasa sedikit terkejut oleh pertanyaan itu. Meskipun suasana di ruang guru sudah mulai sepi, Sarah tampaknya tetap memperhatikan rekan kerjanya. Kesempatan ini mungkin menjadi waktu yang tepat untuk meminta bantuan kepada Sarah.

"Bu Sarah, saya lupa menyimpan ponsel. Bisa saya pinjam ponsel Ibu untuk menghubungi ke nomor saya?" ucap Ruby dengan suara rendah, meminta bantuan pada guru matematika tersebut.

Sarah yang mendengar permintaan Ruby, langsung mengangguk dengan senyum yang penuh pengertian. Tanpa ragu, ia memberikan ponsel miliknya kepada Ruby.

Ruby merasa lega dan bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Sarah. Dengan ponsel milik Sarah di tangannya, Ruby segera melangkah ke tepi ruangan.

Dalam ketenangan ruang guru yang semakin sepi, Ia mengetik nomor teleponnya dengan cepat, menunggu seseorang di seberang sana menjawab panggilannya.

Setelah panggilan telepon berhasil terhubung, terdengar suara yang tak lain tak bukan milik Gestara. Suara itu membuat detak jantung Ruby terasa lebih cepat, dan tanpa ragu, ia langsung menanyakan keberadaan lelaki itu.

Bukannya memberikan jawaban yang diharapkan, Gestara malah balik bertanya dengan nada jahilnya, menyebabkan Ruby merasa kesal. "Kenapa? Kamu kangen aku?" tanya Gestara, nada bicaranya penuh dengan ketidakseriusan.

"Saya sedang tidak bercanda, Gestara!" ucap Ruby dengan penekanan pada nama muridnya itu.

"Aku diparkiran, mau bertemu?" tanya Gestara, dan Ruby bisa membayangkan bahwa saat ini lelaki itu tengah memasang wajah tengilnya. Suara Gestara terdengar santai, seolah-olah menunjukkan ketidakpedulian terhadap kekesalan Ruby.

“Diam disana! Jangan kemana-mana!”
Selesai melakukan panggilan tersebut, Ruby mengembalikan ponsel milik Sarah, tidak lupa kembali mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Setelah itu, tanpa menunda, Ruby langsung berlari menuju arah parkiran untuk menemui Gestara.

UNEXPECTED LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang