Awal Berteman ?

150 106 6
                                    

DISCLAIMER

Ini cerita hanya fiksi, jadi tolong jangan di sangkut pautkan dengan kehidupan real

Awalnya, Ruby berencana untuk kembali ke apartemennya setelah sarapan bersama Gestara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya, Ruby berencana untuk kembali ke apartemennya setelah sarapan bersama Gestara. Namun, entah mengapa, setiap kali dia menyebutkan akan pamit untuk pulang, Gestara selalu merengek agar Ruby tinggal lebih lama. Gestara terlihat begitu nyaman dengan kehadiran Ruby di apartemennya. Mungkin karena dia merasa kesepian atau hanya sekadar menikmati kehadiran seorang teman. Tidak! tidak ada kata teman di kamus Gestara jika itu berhubungan dengan Ruby.

Meskipun awalnya Ruby merasa sedikit terganggu dengan permintaan tersebut, tapi entah kenapa lama kelamaan dirinya mulai menikmati waktu yang dihabiskan bersama Gestara. Obrolan­-obrolan ringan mereka, tawa yang tercipta, dan rasa nyaman di ruang apartemen tersebut membuat Ruby tidak terburu-buru untuk pulang. Hingga akhirnya, tanpa terasa, hari libur Ruby terlewati di apartemen Gestara.

Cukup banyak kegiatan yang mereka lakukan seharian ini. Mulai dari menonton film-film favorit mereka, yang terkadang membuat mereka tertawa sampai-sampai terguling-guling di sofa. Kemudian, mereka menghabiskan waktu dengan karaoke, yang menjadi salah satu hiburan favorit Gestara. Ruby menemukan bahwa Gestara memiliki suara yang merdu meskipun sering kali terdengar sumbang.

Tak lupa, mereka juga menghibur diri dengan bermain PlayStation, di mana persaingan mereka menjadi semakin seru. Ruby dan Gestara saling bersaing dengan penuh semangat, berusaha memenangkan setiap pertandingan yang mereka mainkan.

Setelah itu mereka mencoba memainkan permainan kartu. Mereka duduk berhadapan, menatap satu sama lain dengan serius sambil menunggu giliran masing-masing. Permainan berlangsung seru dan penuh tawa, dengan taruhan sederhana bahwa yang kalah harus mengabulkan keinginan sang pemenang.

Ruby awalnya ragu saat Gestara mengusulkan peraturan tersebut. Ia merasa khawatir bahwa jika Gestara yang menang, mungkin saja lelaki itu akan meminta sesuatu yang aneh atau di luar nalar. Ruby ingin menghindari situasi yang tidak nyaman atau mengganggu, jadi Ia menolak hal tersebut dengan tegas.

Itu awalnya, akan tetapi lagi-lagi Ruby mengalah saat Gestara berusaha meyakinkannya bahwa tidak akan ada permintaan yang aneh atau tidak pantas jika dirinya yang menang. Ia juga menegaskan bahwa permainan itu hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Dengan sedikit kekecewaan, Ruby menatap Gestara setelah permainan selesai, menyadari bahwa dirinya lah yang kalah. Sedangkan Gestara memperhatikan ekspresi Ruby dengan senyuman penuh kemenangan, seolah-olah lelaki itu sudah tahu sejak awal bahwa Ruby akan kalah dan tentu saja Gestara merasa puas dengan hasilnya.

“Aku gak curang loh ya.” Ujar Gestara yang sedikit peka akan tatapan Ruby.

Dengan sikap sportif, Ruby mengangguk dan menerima kekalahan dengan lapang dada. Ia menyadari bahwa dalam permainan, kadang kalah dan menang adalah bagian alamiah dari pengalaman tersebut. Tanpa merasa kecewa lebih lama dari yang diperlukan, Ruby menunjukkan kedewasaannya dengan bertanya kepada Gestara apa yang diinginkannya sebagai hadiah kemenangannya.

UNEXPECTED LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang