Ke-01 | Sakit

14 2 0
                                    

Aku seringkali menganggap rasa sakit dalam hidup adalah ujian berat yang tidak bisa aku terima. Aku seringkali menggambarkan rasa sakit sebagai hukuman atas dosa yang aku sendiri belum memahami sepenuhnya. Aku selalu berfikir bahwa rasa sakit yang kurasakan adalah bagian dari ketidakadilan yang sulit aku selesaikan.

Namun ternyata pandangan itu mungkin sangat sempit. Semakin dewasa, aku semakin paham. Sakit bukan sebatas ujian, melainkan pembelajaran. Sakit bukanlah balasan atas dosa yang aku lakukan, melainkan panggilan untuk menuju pendewasaan. Sakit bukanlah ketidakadilan, melainkan guru yang mengajarkan kebijaksanaan. Nyatanya, aku selalu menemukan keindahan dalam setiap lara yang kurasakan. Dalam rasa sakit, aku menemukan kekuatan yang tak pernah aku duga sebelumnya.

Untuk sakit yang sudah menjelma menjadi trauma, masih kucoba sembuhkan secara perlahan. Aku memilih untuk tidak membiarkan trauma itu menghambat dan membuat langkahku menjadi sempit. Untuk sakit yang berbuah dendam, kini ku pilih untuk mengikhlaskan. Karena dendam tidak pernah buat aku sembuh. Untuk sakit yang masih terasa perih, kini kucoba untuk merubahnya menjadi senyuman penerimaan. Meski sakit seringkali berakibat luka yang membawa kepedihan, aku berusaha untuk melihatnya sebagai teman yang menjadikan hidupku jauh lebih berwarna dan bermakna.

Tentunya ada sebagian dari kalian yang tidak sependapat dengan perkataanku. Tapi yang pasti kalian sependapat kan? Bahwa rasa sakit akan selalu mengajarkan banyak hal.

Untuk kalian yang saat ini sedang merasakan sakit, aku harap kalian tetap bertahan, lalu sembuh, meski secara perlahan. Kalau tidak bisa mengikhlaskan, setidaknya kalian jangan kalah, yaaa. Kalian adalah manusia kuat, yang terlahir untuk menjadi hebat. Sakit yang kalian rasakan, hanya kerikil yang mencoba menghentikan langkah menuju tujuan. Ia akan menjadi bagian dari pondasi kuat yang membentuk kehidupan kalian. Sakit itu tidak akan bertahan lama, kalian akan melewatinya dengan sangat sempurna. Kalau aku saja sangat yakin, kalian juga harus lebih yakin, yaaa.

Terakhir, aku hanya ingin mengatakan, "Tanpa kepedihan, kita tidak akan pernah menghargai kebahagiaan". Dan dari banyaknya cerita yang aku temukan, mari sama-sama kita uraikan, bagaimana mereka bisa menyembuhkan rasa sakitnya.

Sakit, Senyum dan SyukurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang