7. DIA KEMBALI ?

9 3 0
                                    

Helllllloooooo geessss.....

Semangat ye, baru nyampe bab 7 nih..

VOTE DULU KUYY
:

:

:

:

:

:

:

HAPPY READING

Pagi ini Tara terlihat lesu, setelah mendapat kabar bahwa hari ini Akara izin tidak masuk sekolah karena demam.

"Katanya kemarin besok gue udah sembuh kok tenang aja. Buktinya sekarang malah gak masuk. Pakek acara demam segala tuh bocah,"gerutunya di sepanjang koridor sekolah.

Tara terus menggerutu hingga sampai di kelasnya, merasa tidak terima jika Akara tidak masuk. Padahal kemarin dia yang menyarankannya supaya tidak masuk dulu kalau masih sakit. Hmm mungkin Tara sudah lupa.

Tara itu aslinya pendiam, dia tak pandai bergaul sejak dulu. Tapi dia punya teman kok, Akara. Jadi, saat Akara tidak masuk dia akan diam saja dan mencoba menyibukkan diri dengan mencoret-coret lembar terakhir bukunya. Itu sudah menjadi kebiasaannya.

~000~

Shena saat ini sedang berjalan santai melewati koridor sekolah yang masih terlihat sangat sepi. Ia sengaja datang lebih awal karena hari ini adalah jadwalnya untuk piket kelas.

"Shena!"sapa seorang gadis yang tiba-tiba menghadang jalannya.

Shena menatap bingung gadis itu. "Siapa?"tanyanya karena merasa tidak kenal dengan gadis itu.

Gadis itu mengerucutkan bibirnya. "Masa gak inget sama gue, sih?"ujarnya.

Shena menggaruk tengkuknya. "Sorry, gue gak inget sama, Lo." Shena merasa tak enak hati pada gadis itu.

Gadis itu menghela nafas,tampak kecewa. "Gue Aurora, teman SMP Lo,"ungkapnya.

Shena membulatkan matanya, dia ingat sekarang. Shena langsung memeluk gadis itu. "Rara, Lo kemana aja?"tanya Shena.

"Gue dulu ikut ortu ke luar kota. Sorry, gak pernah kabarin Lo,"jawabnya.

Dulu mereka adalah teman dekat sewaktu SMP. Shena terbiasa memanggil Aurora dengan sebutan Rara, katanya supaya lebih simpel aja.

Waktu kelulusan dulu, dia dan Rara merencanakan ingin melanjutkan pendidikan mereka di sekolah yang sama. Namun tiba-tiba saja Rara hilang tanpa kabar, hal itu sempat membuatnya kecewa tapi tidak sampai membencinya juga.

Kini akhirnya mereka bisa bertemu, Shena bisa melepas rindu dengan Rara. Baginya Rara adalah sahabat terbaiknya. Sahabat yang selalu ada untuknya, walaupun dua tahun terakhir hilang tanpa kabar.

Lalu mereka ingin mengobrol bersama dengan memilih kantin sebagai tempatnya.

~000~

Sudah cukup puas Shena mengobrol dengan sahabat lamanya. Kini ia memutuskan untuk kembali ke kelas, sebentar lagi bel akan berbunyi dan dia belum melaksanakan tugas piketnya.

PROMISE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang