16.) PASAR MALAM

12 4 1
                                    

Hello,,im back!

Sekarang pukul 20.00 Tara sudah jamuran di depan rumahnya, menunggu Akara yang katanya jemput jam 19.00 sampe sekarang kagak nongol batang hidungnya.

"Awas aja tuh anak nanti!." Kesalnya.

Tin
Tin
Tin

Tara hanya menatap datar mobil yang baru masuk ke halaman rumahnya. Akara membuka kaca jendelanya. Mengisyaratkan supaya dirinya segera naik,tapi Tara hanya diam di tempat. Akhirnya Akara memutuskan untuk keluar dan menghampiri Tara yang tengah duduk di teras rumah.

"Ngapain Lo duduk disini? Nanti masuk angin." Akara ikut duduk disebelahnya.

Tara meliriknya sinis. "Lo masih nanya ngapain gue disini? Yang bener aja!." Kesalnya.

"Rugi dong." Balas Akara .

Tara berdecak sebal. "Lo udah telat sejam! Ngapain dulu sih?." Tanyanya.

"Sorry,Ra. Tadi gue mampir dulu ke WC." Jawab Akara.

"Maksud Lo berak?." Akara mengangguk.

"Berak sampe sejam?! Yang bener aja!."

"Udahlah,ayo berangkat! Keburu malam!." Akara langsung menarik tangan Tara dan membawanya menuju mobil. Lalu mereka berangkat menuju lokasi pasar malam.

Tara menatap kagum setelah keluar dari mobil. Sudah lama sekali dia tak berkunjung ke pasar malam. Ia bahagia,tak sabar ingin mencoba permainan yang ada disana. Tak lupa juga dengan niat awalnya untuk menguras duit Akara. Disini banyak sekali penjual makanan kesukaannya.

"Ra, ayo!." Ajaknya.

Tara langsung menarik Akara untuk berkeliling. Tangan kirinya menggenggam erat tangan Akara. Senyumnya terpatri jelas,membuat Akara ikut tersenyum saat melihatnya.

Kini mereka berhenti di depan sebuah wahana permainan yang disukai banyak orang. "Ra,ayo naik ini!." Ajak Tara.

"Naik bianglala?." Tara mengangguk lalu menariknya ke loket tiket,padahal dia belum mengiyakan ajakan tersebut.

" Tara mengangguk lalu menariknya ke loket tiket,padahal dia belum mengiyakan ajakan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepet pesen tiketnya!." Akara pasrah,ia harus mengantre membeli tiket. Setelah dapat,ia langsung memberikannya paa Tara.

"Kok cuma satu? Lo nggak naik?." Tanyanya.

"Nggak,Lo aja yang naik. Gue tunggu disini." Jawab Akara.

"Gak seru kalau naik sendiri, pokoknya Lo harus ikut naik juga!." Tara kembali ke loket tiket,kemudian membeli tiket untuk Akara.

Akara hanya bisa pasrah,okelah kali ini dia akan menuruti curut satu ini. Setelah memberikan tiket tadi kepada penjaga, mereka diperbolehkan naik.

Bianglala itu berputar,membawa mereka menuju puncak atas bianglala itu. Mereka bisa melihat keindahan kota di malam hari dari atas. Lampu-lampu yang menyala, gedung-gedung yang menjulang tinggi,dan masih banyak lagi. Tak lupa juga pemandangan langit di malam hari. Dimana langit dipenuhi bintang-bintang yang menyala terang. Mereka menikmatinya.

PROMISE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang