Chapter 26 The Risk

309 43 7
                                    

“Kenapa kau menghubungiku semalam?”

“Kenapa kau menghubungiku semalam?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEASPACE VIP Resto, 10:30

Berbagai hidangan mewah yang tersaji di atas meja menguarkan aroma yang menggelitik indra penciuman. Dua orang lelaki berparas memanjakan mata duduk saling berhadapan sibuk dengan cangkir masing-masing sembari bertukar kalimat. Memilih mengabaikan makanan yang menggugah selera itu selagi menunggu satu sosok lagi yang meminta mereka untuk datang kemari.

“Aku menghubungimu semalam, tapi kau mengabaikanku. Kau tidak dengar atau pura-pura tidak dengar? Kau bahkan tidak membuka pesanku dari semalam, Sean Xiao! Ke mana saja kau, hah?!”

“Ada apa?”

Tanpa peduli seruan protes yang dilayangkan oleh Joseph, Xiao Zhan justru kembali bertanya. “Apa kau mabuk berat sampai tidak bisa kembali ke kamar? Atau kau tidur dengan orang asing lagi?”

“Bukan itu. Tapi semalam sebenarnya ada yang ingin kutanyakan padamu.”

“Soal?”

Joseph terdiam sesaat dan membuat Xiao Zhan seketika menaikkan pandangan. Menatap Joseph, menunggu lelaki tersebut kembali melanjutkan ucapannya. Namun, sosok yang ditunggu tak kunjung buka suara.

Di sisi lain Joseph bingung harus memulai dari mana. Masalahnya, pembahasan ini masuk ke ranah pribadi. Ia yakin kalau Sean Xiao tidak akan mau membahas hal semacam ini. Terlebih lagi, di saat situasi yang tidak tepat seperti ini. Yah, walaupun sekarang mereka sedang tidak dalam masa tugas, tetapi Joseph pikir akan lebih baik ia bertanya saat Sean Xiao mabuk.

Orang mabuk biasanya selalu bisa menjawab setiap pertanyaan dengan jujur tanpa disadari.

Benar, nanti malam aku harus membuat Sean Xiao mabuk dulu.

“Hei! Apa kau masih hidup?”

Joseph terkesiap. Ia mengerjapkan mata beberapa kali lalu mengulas senyum tipis. “Tentu saja aku masih hidup!” sahutnya.

“Lalu soal apa yang ingin kau tanyakan padaku semalam.”

“Tidak jadi.”

“Huh?!”

“Oh, ayolah! Tidak perlu dibahas lagi. Itu tidak penting. Sekarang yang lebih penting adalah kenapa Steven belum juga menampakan batang hidungnya?”

Meski masih diliputi rasa penasaran, tetapi Xiao Zhan tidak ambil pusing. Pertanyaan Joseph barusan benar-benar mengalihkan perhatiannya. Lagian, benar juga apa yang dikatakan oleh Joseph. Ke mana perginya Steven? Ini sudah hampir 30 menit sejak ia mendudukkan diri di sini kenapa lelaki bermata empat itu belum juga muncul?

Tak!

Bunyi sebuah benda diletakkan di atas meja mengalihkan perhatian Xiao Zhan dan Joseph. Keduanya menoleh bersamaan dan menatap sang pelaku yang baru saja mendudukkan diri dengan tatapan datar.

The Dealer Season 2 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang