"Kau di mana?" Xiao Zhan mencoba menghubungi Steven dan menanyakan posisi.
"Barat daya, jalur lintas kendaraan berat. Kami menunggumu di sini, cepat!"
"Oke."
Xiao Zhan berhasil mencapai titik yang disebutkan Steven dan masuk ke dalam mobil box berwarna hitam di mana di dalamnya sudah ada beberapa anggota tim yang tengah menyusun strategi.
"Steven, bagaimana?" Joseph bertanya pria berkacamata yang sibuk dengan laptopnya itu.
"Dari pihak Green Nock hanya ada lima orang, salah satunya adalah Niel, orang yang pernah lolos dari kejaran kita saat transaksi di London. Dia perantara yang sangat handal, dan tidak mengherankan kalau mereka membawanya juga untuk transaksi kali ini. Tapi aku tidak melihat bos Green Nock," jelas Steven sembari menatap laptop, memantau kamera pengintai yang telah dikirim ke lokasi.
"Green Nock ini benar-benar tidak bisa dianggap remeh bukan?" Joseph kembali bertanya.
Sepertinya ia ingin memastikan siapa lawannya, atau mungkin merasa heran karena transaksi yang katanya besar ini tidak didampingi oleh bos mereka.
Jangankan Joseph yang curiga, Xiao Zhan sendiri juga merasakan adanya kejanggalan. Ia menatap Steven cukup lama seolah-olah sedang meminta penjelasan tertentu, tetapi Steven hanya membenarkan kacamata dan berkata, "Kita harus berhati-hati. Firasatku saat ini tidak enak."
Kedua maniknya kembali fokus pada layar di pangkuan lalu melanjutkan, "Barang kali ini cocain. Dihargai satu sampai enam juta per gram-nya, transaksi 10 kg saja, berapa uang yang akan mereka dapatkan? Jumlah yang cukup banyak, 'kan? Mustahil jika bos besar mereka tidak datang?"
"Sean, kau dan aku akan turun langsung. Sementara yang lain. Bersiap di posisi masing-masing," kata Joseph memberi perintah. Bagaimanapun juga kalau soal eksekusi lapangan, Joseph memang ahlinya.
"Hmmn," sahut Xiao Zhan sembari mengangguk paham.
Mobil berhenti di bagian samping gudang penyimpanan barang, tidak terlalu jauh juga tidak terlalu dekat dari gerbang. Dari sini hanya Xiao Zhan dan Joseph yang turun untuk menyelinap ke dalam gudang dan melakukan serangan awal.
Dengan hati-hati Xiao Zhan masuk melalui pintu kecil samping gudang yang diarahkan oleh Steven. Sebisa mungkin tidak menimbulkan suara mencolok dan tetap waspada dengan keadaan sekitar. Sementara itu Joseph berjalan di sisinya, melewati tumpukan-tumpukan kotak kayu yang ditutup karung bagian atas. Ia melirik sekilas rekannya, dan menangkap isyarat tertentu melalui mata saat di depan sana sudah berdiri 5 orang dari Green Nock.
"Senang bisa bertemu kalian berdua lagi, sapa salah seorang yang berdiri di posisi paling kiri."
"Oh, Niel~ kau masih hidup ternyata? Kupikir sudah mati," sahut Joseph membalas sapaan lelaki berkulit putih dengan mata biru tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dealer Season 2 [✓]
FanficKehancuran hati Xiao Zhan karena Wang Yibo, membawanya dalam perjalanan panjang di atas kapal pesiar mewah. Bukan sebagai turis, tetapi ia datang sebagai dealer dibawah naungan bos mafia, Mr.Ye. Demi mendapatkan kembali sang ibu yang disandera, ia...