Pukul 21:00 Xiao Zhan sudah berdiri di depan pintu ruang kerja Mr.Ye. Ia terdiam, pikirannya melalang buana entah ke mana sementara tubuhnya seolah-olah mematung di tempat dengan kepala menunduk. Joseph yang ada di sampingnya menyandarkan punggung pada dinding pun mengeryitkan dahi melihat tingkah rekannya tersebut.
"Hei! Kau baik-baik saja?"
Xiao Zhan sedikit terkesiap, menoleh ke samping sembari menaikkan sebelah alisnya seolah-olah balik bertanya 'kenapa memangnya?' pada Joseph.
"Konsentrasi Sean Xiao. Ingat! Meskipun saat ini kau sedang tidak berada di belakang meja panas, tapi kita kan menghadapi orang penting dan berbahaya. Jadi, aku harap kau tidak lengah dan menyusahkan aku nanti."
"Aku mengerti."
"Bagus, kalian sudah datang." Suara dingin Steven menyambangi indra pendengaran.
Lelaki berkacamata yang mengenakan setelan jas serba hitam itu melangkah menghampiri dan langsung menyerahkan sebuah berkas ke tangan Xiao Zhan. "Berikan itu nanti pada Mr.Med."
Xiao Zhan mengeryit bingung. "Mr.Med?"
"Klien Mr.Ye yang akan kita temui sekarang," sahutnya sembari menggulirkan jari pada layar tablet di tangan. "Bersiaplah! Sebentar lagi mereka akan datang," katanya.
Benar saja, sedetik kemudian terdengar ketukan-ketukan sepatu yang menggema di lorong. Xiao Zhan, Joseph Steven berdiri di samping kanan pintu memberikan sambutan pada rombongan klien, sementara di sepanjang lorong sudah cukup banyak pengawal-pengawal lain yang berdiri dengan jarak masing-masing 1,5 meter.
Seorang lelaki paruh baya yang memiliki paras khas Timur Tengah berjalan diiringi beberapa orang berpakaian normal---rapi dengan setelan jas dan celana serba hitam.
Steven langsung membukakan pintu, mnggiring dan mempersilakan masuk Mr.Med dan 2 pengawal diikuti Joseph dan Xiao Zhan yang kemudian menutup pintu.
"Nice to meet you, Mr.Ye," kata Mr.Med menyapa sembari mengulurkan tangan.
Keduanya kemudian berjabat tangan dan berbincang-bincang mengenai bisnis dan transaksi yang bahkan Xiao Zhan tidak mengerti. Lagi pula tugasnya di sini hanya untuk berjaga dan mengawasi, ia tidak berhak untuk ikut campur dalam urusan meskipun ia mendengar seluruh percakapan di antara dua orang tersebut.
Hingga tiga puluh menit kemudian, tubuhnya mendadak menegang saat Mr.Ye memanggil namanya. Ia bahkan sempat terpegun sesaat sampai Mr.Ye harus memanggilnya dua kali dan disenggol oleh Joseph.
"Sean Xiao."
Xiao Zhan menoleh ke arah Mr.Ye yang mengulurkan tangan. Ia mengernyit sesaat dan segera sadar dengan apa maksud uluran tangan Mr.Ye.
Dengan cepat Xiao Zhan melangkah menghampiri dan menyerahkan berkas yang sejak tadi dipegang pada Mr.Ye. Namun, belum sempat ia undur diri klien Mr.Ye yang bernama Mr.Med itu menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dealer Season 2 [✓]
FanficKehancuran hati Xiao Zhan karena Wang Yibo, membawanya dalam perjalanan panjang di atas kapal pesiar mewah. Bukan sebagai turis, tetapi ia datang sebagai dealer dibawah naungan bos mafia, Mr.Ye. Demi mendapatkan kembali sang ibu yang disandera, ia...