Dom: Freya
Sub: Flora[ Request ]
|•|•|•|
Gadis bertubuh mungil menghentikan larinya saat kedua tangannya mulai bersentuhan dengan gerbang sekolah yang sudah ditutup sejak 5 menit lalu.
Lagi dan lagi, dia terlambat.
"Waduh. Pak Daryo! Pak!" pekik si gadis dengan panik.
Satpam sekolah yang ia panggil keluar dari posnya dan menghampiri gerbang sambil menggelengkan kepalanya. "Haduh, Nak Flora, kamu kok suka sekali datang terlambat." ungkap satpam yang Flora sebut dengan panggilan pak Daryo tersebut.
Flora memberikan cengiran kecil kemudian menggaruk kepalanya. "Maklum, Pak. Saya sibuk."
"Hadeh, Nak, Nak ..." Pak Daryo membuka gerbang sekolah tersebut dan mempersilakan Flora untuk masuk. "Kamu temui guru yang lagi jaga di ruang piket, minta surat, yah." pesan pak Daryo. Flora menyanggupinya.
"Makasih, Pak Daryo. Flora permisi, ya, ke dalem." pamit Flora. Pak Daryo tersenyum kemudian mengangguk.
Flora berlari ke arah ruang piket yang berada di depannya kemudian memasuki pintu utama dengan mengucapkan permisi. Dirinya disambut tatapan kurang bersahabat dari guru yang sedang duduk manis di kursi ruangan tersebut.
"P-permisi, Pak." ucap Flora sambil melangkahkan kakinya mendekat pada guru tersebut.
Pak Harta namanya, guru dengan postur tubuh sedikit gempal, berjenggot tebal dan berkepala plontos itu masih menatapnya tidak suka sambil menuliskan sebuah surat yang Flora bisa ketahui untuk dirinya.
"Ini pelanggaran ke berapa, Flora Hafiqa?" Pertanyaan yang dilontarkan pak Harta terdengar seperti sindiran. Flora dengan senyum gugup menjawab, "Tiga kali, Pak."
"Tiga kali. Bagus,"
"Maaf, Pak."
"Saya sudah bosan dengarnya." tukas pak Harta sembari menyerahkan surat izin pada Flora. "Jam istirahat kedua temui Bu Freya di ruang BK. Kamu ada baiknya konsul sama beliau."
Mendengar nama guru yang disebutkan pak Harta, mendadak Flora membeku. "Loh, Pak? Biasanya bu Shani, kok tiba-tiba bu Freya?"
"Kenapa? Dua-duanya sama sama guru BK, kok. Kenapa protes?" tanya pak Harta. "Tapi, Pak–"
"Temui bu Freya atau kamu mau saya panggilkan wali kamu?"
Flora sontak menutup mulutnya rapat-rapat.
"Makanya, kalau kamu nggak mau seperti ini terus biasakan disiplin, Hafiqa." Helaan napas pak Harta terdengar oleh Flora, sejenak kemudian guru itu kembali memandangnya dan berkata, "Saya tau kamu ini punya banyak pekerjaan, apalagi kamu tinggal sendirian. Tapi, sebagai pelajar, kamu seharusnya tau yang mana yang bisa diprioritaskan. Kamu punya tanggungjawab sebagai seorang siswi, Hafiqa."
Kepala Flora semakin tertunduk mendengarnya. Wajahnya sendu kemudian mengangguk pasrah. Ini memang kesalahannya. Murni.
"Saya permisi, Pak. Makasih."
"Sama-sama." balas pak Harta.
-----
"Flora!"
"Gakhhh!" Tubuh Flora sentak kemudian terjatuh dari kursinya.
Hal itu mengundang tawa dari seisi kelas dan membuat Flora menjadi malu. Ia menatap sinis pada seorang siswi yang baru saja mengagetkannya.
Seorang temannya dengan name tag Adel, mengulurkan tangan dan membantu Flora bangkit. Adel juga membantu membersihkan pakaian Flora yang terkena debu dengan cara menepuk-nepuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OS FreFlo Universe [Premium]
Fanfiction[ Close Order ] Kumpulan cerita one shoot FreFlo beragam rasa. Penumpang FreFlo wajib mampir ke sini 🤫 Mau cari kapal selain FreFlo di sini? Wah, maaf ya, gak ada. Ini lapak FreFlo, Sayang. Kenapa namanya premium? Coba baca lagi jadwal update terat...