Dom: Freya (soft dom)
Sub: Flora (masc sub)[ Request ]
|•|•|•|
Jika aku punya pengalaman yang berhubungan dengan omongan jilat ludah sendiri. Mungkin yang satu ini akan jadi yang paling unik.
Pertama, perkenalkan, namaku Flora. Aku akan menceritakan sedikit pengalaman hidupku yang berhubungan dengan hal yang aku sampaikan di atas.
Biar kuceritakan sedikit, dulu kala semasa aku masih menduduki bangku Sekolah Dasar, aku sangat, sangat, amat membenci mata pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satunya yang paling aku hindari adalah tugas membuat cerpen/cerita karangan dan semacamnya.
Bagiku, tugas ini menyusahkan fisik dan juga mentalku. Bagaimana tidak? Aku dipaksa menuliskan deretan kalimat hingga menjadi paragraf, di mana hal itu sangat melelahkan dan menyebalkan.
Tapi semuanya berubah semenjak hari itu datang. Semuanya memang berubah semenjak aku tak sengaja mendapatkan tawaran dari sebuah situs website yang menawariku gaji jika aku ingin membuat sebuah cerita bersambung maupun cerpen.
Aku sempat berpikir bahwa hanya membuat cerita karangan saja rasanya tak akan berat, pasalnya ya ilmu seperti itu sudah didapat dari jenjang Sekolah Dasar bukan? Jadi berhubung aku mampu, akupun menyanggupi syarat tersebut dan langsung bergabung dengan komunitas penulis.
"Seriusan nulis cerita doang dapet gaji? Ah ini mah gampang kayanya!"
Tapi, kenyataannya tak segampang itu. Mulanya aku dihadapkan dengan rintangan-rintangan seperti tuntutan alur menarik. Aku akui, bermodalkan film, musik, dan juga beberapa komik yang aku baca, aku cukup mampu memodifikasi elemen-elemen tersebut menjadi sebuah karya utuh.
Aku juga bersyukur memiliki imajinasi yang cukup tinggi. Tetapi, ada satu masalah yang aku hadapi masa itu. Di mana? Iya, penulisan. Baru kusadari bahwa mempelajari penulisan itu cukup sulit.
Ini semua terjadi bila kau terlalu mengabaikan ilmu penulisan semenjak lulus dari sekolah. Banyak sekali orang yang mengabaikan bentuk-bentuk kepenulisan di zaman sekarang.
Bahkan beberapa dari mereka pasti sudah terbiasa dengan kata-kata non baku, mereka sama sekali tak sadar bahwa kata yang mereka pakai itu salah.
Hal itu ternyata cukup berpengaruh besar dalam dunia kepenulisan.
Biar kuberitahu salah satu contohnya, menurut kalian manakah kata yang benar? Silahkan atau silakan?
Jika kalian menjawab yang benar adalah Silahkan, maka kalian salah. Karena kata yang baku adalah Silakan. Bagaimana? Apa kalian sudah merasakan ketertinggalan kalian dalam pengetahuan Bahasa Indonesia?
Sebenarnya masih banyak detail-detail kecil yang menjadi rintanganku selama mengambil profesi sebagai penulis.
Mungkin perkenalanku dicukupkan sampai di sini, aku rasa ada baiknya kalian sesegera mungkin untuk mengintip kisahku
-----
Hari ini, aku sedang menjaga kasir, toko memang sedang ramai jika sudah memasuki akhir bulan seperti ini. Banyak para ibu rumah tangga maupun suami yang dipesan oleh istrinya untuk pergi berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Aku tentunya tetap melayani mereka dengan baik. Saking ramainya aku sampai melayani mereka 30 menit tanpa henti, bayangkan saja, tanganku sudah sangat lemas.
"Flora, abis ini boleh istirahat sebentar ya," Aku menoleh pada managerku dan mengacungkan jempol serta mengulas senyum.
Kadang, tak jarang aku merasa jenuh dengan pekerjaan seperti ini. Tetapi, tuntutan kehidupan membuatku harus seperti ini. Bisa saja aku memutuskan untuk menjadi seorang penulis, namun hal itu akan membuatku otomatis bergantung kepada pekerjaan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
OS FreFlo Universe [Premium]
Fanfic[ Close Order ] Kumpulan cerita one shoot FreFlo beragam rasa. Penumpang FreFlo wajib mampir ke sini 🤫 Mau cari kapal selain FreFlo di sini? Wah, maaf ya, gak ada. Ini lapak FreFlo, Sayang. Kenapa namanya premium? Coba baca lagi jadwal update terat...