Dom: Freya
Sub: Flora[ Request ]
|•|•|•|
Kucing.
Salah satu mamalia berbulu paling menggemaskan yang pernah ada di dunia. Apa yang tergambar di benak kalian ketika kalian diharuskan untuk memelihara seekor kucing?
Kalian mungkin saja berpikir bahwa rutinitas kalian adalah memberinya makan, memandikannya, membersihkan kotorannya, mengajaknya bermain, serta memperhatikannya saat tertidur atau kawin.
Nyatanya, memang begitu bagi sebagian orang.
Tapi di sini, aku ingin menceritakan pengalamanku yang sedikit berbeda bersama seekor kucing hitam yang tak sengaja aku pungut dari gang kecil setelah aku pulang dari bekerja di malam hari.
Mengapa aku harus repot-repot bercerita tentang keseharianku memelihara seekor kucing pada kalian?
Biar kuberitahu. Kalian harus membaca kisahku sampai habis, karena ini adalah kisah yang sedikit unik.
Tentang pengalamanku dan seekor kucing hitam.
-----
"Pulang dengan hati-hati, yaa!"
"Iya, Boss!"
Suara sahutan yang kami lakukan bersama merupakan tanda perpisahan kami pada boss. Tepat jam 10 malam, kami semua sudah bersiap untuk pulang ke rumah dan segera beristirahat setelah bekerja seharian.
Tapi itu sangat setimpal dengan gaji yang boss kami berikan.
"Flora, kamu mau aku anterin pulang nggak?" Salah satu rekan kerjaku yang bernama Fiony menepuk punggungku dan merebut atensiku.
Aku yang sedang mengemasi barang-barang milikku lantas menoleh sebentar padanya untuk memberinya senyuman. "Nggak apa-apa, Fio. Rumah aku deket kok dari sini, bisa pulang sendiri, sebelumnya makasih, yaa." balasku ramah.
Sebenarnya aku bisa saja menerima tawaran Fiony untuk mengantarkanku pulang. Tetapi, aku paham betul hal tersebut akan merepotkan Fiony karena rumah kami sama sekali tak searah. Sehingga sudah dapat dipastikan bahwa Fiony akan memutar kembali nantinya.
Aku tidak tega pada Fiony. Lagipula, dengan jarak sedekat ini dari tempat kerja, siapa yang akan merasa kerepotan? Aku juga tidak keberatan jika pulang tengah malam sendirian. Ini lingkungan rumahku, apa yang harus aku takutkan? Hahaha.
Beberapa menit kemudian, aku sudah tiba di jalanan sekitar rumahku. Jarak yang ditempuh hanya memerlukan sekitar 7 menit untuk tiba di rumahku.
Omong-omong, perkenalkan, namaku Flora Rafiqa. Seorang wanita berusia 22 tahun yang hidup seorang diri di kota ini. Bekerja sebagai karyawan rumah makan yang cukup dikenal masyarakat.
Terdengar suara gemuruh dari langit secara tiba-tiba, aku mendongak dan menengadahkan sebelah telapak tanganku merasakan bulir-bulir air hujan mulai membasahi kulitku.
"Masih gerimis," gumamku pelan. Aku segera mempercepat langkahku.
Tak berbohong aku juga sedikit panik jika saja tiba-tiba hujannya berubah menjadi deras. Aku tak ingin demam malam ini dan berakhir mengambil izin kerja besok pagi. Tidak dulu, ya.
Derap langkahku menyusuri jalanan semakin terdengar jelas di antara nyaringnya suara genteng yang dijatuhi air-air hujan tersebut. Angin semakin berhembus sedikit kencang, menyebabkan udara mulai terasa dingin, menusuk ke kulitku.
Pasti malam ini akan turun hujan deras.
Tetapi, kala aku mulai tiba di gang rumahku, langkah yang seharusnya berlanjut kini aku urung sebab mendengar sebuah gebrakan dari belakangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
OS FreFlo Universe [Premium]
Fanfic[ Close Order ] Kumpulan cerita one shoot FreFlo beragam rasa. Penumpang FreFlo wajib mampir ke sini 🤫 Mau cari kapal selain FreFlo di sini? Wah, maaf ya, gak ada. Ini lapak FreFlo, Sayang. Kenapa namanya premium? Coba baca lagi jadwal update terat...