[Part 12]

1.6K 129 70
                                    


"REGAN! REGAN!" teriak Naya dari luar rumah. Regan yang semula menonton film Spons kuning tersentak kaget mendengar teriakan itu. Baru kali ini dia mendengar Naya bersuara keras.

Naya duduk di hadapan Regan dengan wajah merah padam sepertinya dia habis berlarian dari halte. Naya mengeluarkan ponsel dengan casing berwarna merah muda. Regan mengerutkan kening, sepertinya dia tidak asing dengan ponsel itu.

"Ini hp--"

"Punya Gista! Ini punya Gista! Gue yakin dia ada hubungannya dengan kematian kamu!"

Regan menghela napas pelan, "Gue udah bilang berapa kali sih ke lo? Gista gue nggak bakalan macem-macem ke gue. Dia itu cewek baik-baik. Nggak mungkin lah dia ada hubungannya dengan kematian gue! Gue liat sendiri dia nangis-nangis karena pisah dari gue!"

Naya tak merespon, dia sibuk mengotak-atik sandi di layar ponsel Gista. Regan berdecak sebal. Cewek di hadapannya ini memang keras kepala bukan main.

"15, 08, 2020," ucap Regan pada akhirnya. Angka sandi itu adalah hari mereka jadian. Dan Regan masih sangat ingat hari termanis itu.

Naya mengetik angka yang disebut Regan, benar saja. Ponsel itu terbuka menampilkan foto Regan tengah merangkul Gista di sebuah pasar malam. Dilihat dari wallpaper nya saja, Regan yakin Gista masih tidak bisa melupakan dirinya.

Naya terus mengotak-atik ponsel Gista. Mulai dari WhatsApp, riwayat telepon, hingga galeri cewek itu. Tak ada yang aneh sedikitpun dari ponsel itu.

Naya dengan serius menelusuri satu persatu aplikasi di dalam ponsel itu, sampai akhirnya dia menemukan sebuah foto yang diberi album khusus dan diletakkan di bagian terbawah galeri. Dia membuka album itu. Naya membulatkan mata menatap foto Gista yang tengah tidur di ranjang mewah dengan tubuh tanpa busana.

"Kamu ... Kamu hamilin Gista, Re?"

Regan membulatkan mata. Walaupun dia takut kehilangan Gista, dia tidak pernah berpikir untuk merebut mahkota milik gadisnya itu.

"LO GILA! ASAL NGOMONG AJA TUH MULUT! GUE NGGAK PERNAH BERPIKIR BUAT HAMILIN DIA! GUE MASIH PUNYA OTAK, ASAL LO TAU! GUE--"

Regan langsung terdiam ketika Naya menunjukkan foto Gista yang baru ditemuinya tadi.

"Bukan hanya itu, tadi pagi aku ngeliat dia bawa ... Testpack."

Regan mematung. Bahunya turun seketika. Raut wajahnya langsung berubah. Matanya beralih menatap foto Gista di layar ponsel. Dia meraih ponsel itu lantas mencari petunjuk lain yang mungkin berhubungan dengan foto itu. Namun nihil, hanya foto itu satu-satunya petunjuk bahwa Gista telah mengkhianati nya.

"Ini nggak mungkin. Gue tau Gista kayak apa. Dia pasti dijebak! Pasti orang ini pengen ngancurin hubungan gue sama Gista!" Regan mengacak rambutnya frustasi. Tak pernah dia bayangkan sebelumnya tentang hal ini.

Naya menggeleng pelan. Mempunyai otak cerdas ternyata tak menjamin seseorang akan dibodohi oleh wanita.

Ting!

Sebuah pesan masuk mengalihkan perhatian mereka. Sebuah notifikasi dari seseorang yang diberi tanda emot love kecil oleh Gista.

Thanks, buat tadi malem.

Pandangan Regan kosong seketika, sementara Naya terdiam menunggu reaksi cowok dihadapannya ini. Tak hanya Naya, mbak mawar, Kunti janda mendadak menghentikan nyanyiannya. Si tuyul mendadak terdiam di depan pintu dengan segepok uang di celananya.

"GISTA ANJENG!" teriak Regan. Naya tersentak kaget, begitu pula dengan teman tak kasat mata Naya.

Puas? Tentu saja, respon seperti itu yang mereka harapkan sedari tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gue Bukan Setan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang