epilog

273 16 4
                                    

Taeyong tersenyum miring melirik ke arah adiknya, Karina yang tengah menatapnya penuh curiga. Siapa yang tak curiga jika mendadak kakakmu baik luar biasa tanpa memberimu batasan? Ya meskipun biasanya juga Taeyong selalu memanjakannya, namun biasanya apa yang Karina minta pasti selalu terbatas per harinya. Lagipula, pada siapa lagi gadis berusia 24 tahun itu akan bermanja jika bukan pada kakaknya? Kekasih tak ada, keluarga pun juga sudah tak ada. Hanya tersisa dirinya dan kakaknya. Itu sebabnya mereka berdua termasuk sibling goals kalau kata orang.

"Apa?" Tanya Karina untuk kedua kalinya saat tak mendapatkan jawaban dari kakaknya itu.

"Malam ini aku dan Mina akan kencan, dan—"

"Cckkk....!!"

Karina langsung memotong ucapan kakaknya dengan decakan kesal dan memutar bola matanya malas lalu memilih kembali menatap ke arah jalan raya di depan mereka.

"Dengarkan dulu..."

"Aku tau...aku tau...! Jangan ganggu,kan? Iya! Aku tak akan mengganggu kalian!"

"Minggu lalu kau juga bicara begitu..." Cicit Taeyong yang jelas tak percaya dengan ucapan Karina.

"Tapi kan itu memang keadaan darurat!"

"Darurat dari mananya, Karina? Hanya seekor lebah masuk ke kamarmu kau menelfon dan berteriak seperti orang kecopetan!" Keluh Taeyong yang membuat Karina ingin tertawa sebenarnya. Namun gadis itu segera menyembunyikan senyumnya dengan baik.

"Ya itu kan darurat! Bagaimana kalau aku alergi sengatan lebah lalu aku mati karena lebah itu? Kan tak ada yang tahu nantinya. Aku tak mau mati konyol di kamar..." Jawab Karina santai sambil menoleh ke arah lain mencoba menyembunyikan senyumnya yang tak tertahan mengingat kejadian itu.

Jawaban Karina langsung membuat Taeyong tak bisa bicara lagi. Ya kalau masalah itu memang tak bisa dia bantah karena baginya kesehatan adiknya tentu juga nomor satu. Apalagi selama ini juga dia sudah menjaga adiknya itu dengan sangat baik. Sayangnya Karina seperti memanfaatkan kasih sayangnya untuk membuatnya putus dari Mina, kekasihnya yang tak Karina sukai,sepertinya.

"Malam ini saja, Karina..." Mohon Taeyong agak memelas berharap rasa kasihan dari adiknya yang membuat Karina menghela nafas malas.

"Iya...iya... Terserahlah. Aku tak akan mengganggu kalian malam ini. Lagipula aku sudah membeli alat lukis baru yang harus aku coba..." Jawabnya yang membuat Taeyong bisa sedikit bernafas lega. Berharap semoga saja kali ini adiknya itu menghabiskan waktunya dengan peralatan yang baru mereka beli di mall tadi hanya untuk menyogok Karina supaya membebaskan waktu kencannya malam ini saja.

"Akhirnya... Tak akan ada keributan lagi..."

























Mina menatap kagum dan terpesona pada pemandangan malam di restoran tempat mereka makan. Semuanya sudah dirancang dengan apik dan cantik oleh Taeyong sesuai dengan selera kekasihnya itu. Taeyong yang melihat wajah bahagia kekasihnya tentu ikut bahagia juga.

Ia mendekati Mina dan memeluk kekasihnya itu dari belakang dengan dagu bertumpu pada bahu terbuka kekasihnya itu.

"Kau suka?"

"Hhmmm... Tapi malam ini janji kan tak akan meninggalkanku lagi?" Tanya Mina terdengar kesal. Bagaimana tak kesal? Pasalnya entah sudah berapa kali kencannya dan Taeyong selalu gagal karena Karina. Ada saja cerita dadakan yang terjadi pada anak itu hingga membuat Taeyong terpaksa membatalkan kencan mereka.

"Aku sudah membelikannya banyak alat lukis baru. Aku yakin sampai besok pun dia masih akan sibuk mereview semuanya..." Ucap Taeyong yang membuat senyum Mina mekar dan berbalik menghadapnya. Mengalungkan tangan di leher sang kekasih lalu mengecup bibir Taeyong saking bahagianya. Setidaknya kali ini ia bisa kan berharap perhatian kekasihnya sepenuhnya hanya untuknya?

UntukMu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang