14. Teman

6K 410 11
                                    

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤHari ini Sulaiman pulang terlambat karena banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan, dia sudah mengirim pesan kepada Aiza, tapi tidak ada balasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
Hari ini Sulaiman pulang terlambat karena banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan, dia sudah mengirim pesan kepada Aiza, tapi tidak ada balasan. Sulaiman sampai di rumah sekitar pukul sebelas malam. Rumah sudah gelas, Sulaiman langsung masuk dan ke kamar Ibrahim terlebih dahulu.

Sulaiman menghela napas saat melihat Aiza tidur dengan Ibrahim, setelah pulang dari rumah Azam tadi pagi, Aiza tidak banyak bicara. Sepertinya istrinya itu belum puas dengan jawaban Sulaiman tentang masa lalu Sulaiman. Sulaiman mengembuskan napas pelan, masuk dan menutup pintu, membuka jasnya lalu ikut berbaring di sisi Aiza.

Baru sebentar Sulaiman tertidur, dia merasa tangannya dilepaskan dari pinggang Aiza, Sulaiman membuka matanya.

"Kenapa?" Tanya Sulaiman serak,
"Ibrahim mau pipis." Jawab Aiza lalu turun bersama Ibrahim, Sulaiman hanya mengangguk lalu tidur terlentang.

Setelah beberapa menit, Aiza dan Ibrahim kembali naik ke ranjang, Ibrahim langsung tidur. Sulaiman kembali menarik Aiza ke pelukannya.

"Kenapa tidur di sini?" Tanya Sulaiman,
"Ketiduran."

Sulaiman mengembuskan napasnya di tengkuk Aiza membuat Aiza bergidik, Sulaiman tiba-tiba bangun dan menggendong Aiza membuatnya memekik kaget.

"Ayo ke kamar aja." Ucap Sulaiman lalu keluar dan menutup pintu,

Aiza hanya diam, Sulaiman menurunkan Aiza dengan pelan lalu naik ke kasur.

"Kamu masih marah?" Tanya Sulaiman,
"Engga."
"Jangan marah dong, Ai. Mau gimana pun dia tetap masa lalu yang ga akan pernah bisa dihapus, tapi bukan berarti kisahnya masih berlanjut, Mas kan udah bilang, Mas udah tutup buku tentang dia. Sekarang Mas punya buku baru yang harus diisi, buku tentang kamu, tentang kita."

Aiza hanya diam, Sulaiman terdengar fruastasi, mungkin Aiza sudah sangat berlebihan.

"Ai ga marah kok," ucap Aiza,
"Terus kenapa dari pagi diemin Mas?"
"Cuma badmood aja, Mas." Jawab Aiza lalu berbaring dan masuk ke dalam selimut.

Sulaiman menghela napas lalu bangkit dan mengambil buku yang Aiza baca kemarin lalu berjalan keluar rumah. Aiza mengikuti dari belakang, ternyata Sulaiman membakar buku itu. Aiza segera berbalik dan kembali ke kamar. Setelah yakin bukunya habis terbakar, Sulaiman kembali masuk, langsung ke kamar mandi dan mengganti baju.

"Ai minta maaf." Ucap Aiza saat Sulaiman naik ke kasur.
"Aiza ga salah, ayo tidur." Jawab Sulaiman lalu merebahkan tubuhnya dan menutup mata.

Aiza merasa tidak enak, dia yakin sudah terlalu berlebihan, "Mas maaf." Ucap Aiza lagi sambil menggoyang pelan tangan Sulaiman.

"Iya sayang, gapapa. Aiza ga salah. Ayo sekarang tidur, udah tengah malam, besok kamu ke kampus kan?"

Aiza cemberut tapi mengangguk, kembali merebahkan tubuhnya. Aiza menunggu beberapa menit, biasanya Sulaiman akan memeluknya. Aiza membuka matanya sedikit, mengintip dari ujung matanya, Sulaiman sepertinya sudah terlelap.

Sweet NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang