part 3.

157 14 1
                                        

°°°
Happy Reading 📖

Sudah terbilang hampir seminggu Arziel meninggalkan rumahnya. Dan selama itu juga, ia tenang tenang bae. Ada rasa rindu menjalar di lubuk hatinya pada sang bunda. tapi..... Ia masih tetap kesel, pasalnya beberapa hari yang lalu Si bunda ngechat bilang "perjodohan itu akan tetap berlangsung" kan bangsat!!! Apa yang di pikirkan bundanya??

Perasan kesal masih melandanya, dari dua hari yang lalu mood nya tidak pernah bagus, selalu di isi dengan kesuraman. Satria tidak tau mau ngapain, ia hanya bisa memberikan kata semangat kepada Arziel.

°°°

Suasana kantin tidak bisa di bilang damai, karena saat ini sedang jam istirahat jadinya banyak murid yang berpergian ke kantin untuk mengisi perut mereka.

Termasuk Arziel dan Satria.

Tumben gw lihat si Ziel ke kantin.

kalo gak di tarik secara paksa yakali si Ziel bakal mau ikut, itu tadi Satria nariknya pake tenaga dalam, makanya mau ikut.

"Woi Sat! Pelan pelan napa!! Pegel kaki gw" protes Arziel

Mengehentikan langkahnya, Satria melepaskan cekalanya pada Arziel memutar balik tubuhnya untuk menghadap ke sang sabahat. Dapat di lihat ada warna kemerahan yang terpapang jelas di tangan putih milik lelaki yang tadi di tarik Satria.

"Sorry, Zel" lirih Satria menatap kearah tangan Arziel yang memerah karena ulahnya.

"It's okay, btw yang pegel kaki gue, bukan tangan" koreksi Arziel.

Senyuman yang begitu manis mengembang diwajah Arziel, membuat dua congkakan muncul di pipinya. Penghuni kantin sempat terpukau melihat visual Arziel yang begitu indah.

"Malah bengong, ayo nyari meja terus duduk, Lo mau pangeran tampan ini terus berdiri?" Sarkas Arziel

Satria tadinya melamun langsung tersadar karena ucapan unfaedah Ziel, menatap datar yang malah dibalas cengengesan oleh si Ziel, untung kesabaran Satria setebal dompetnya.

Kembali berbalik Satria berjalan kearah salah satu meja, kebetulan masih kosong. Meninggalkan Arziel yang sedang memdumel gak jelas, karena di tinggalkan. Mana ada yang natap lagi, kan Ziel jadinya tidak nyaman.

BRUGH

"EH!" pekik Arziel, saat melihat gadis yang barusan menabrak dirinya terjatuh tersungkur ke lantai.

Bakso yang di bawanya tumpah mengenai seragam sekolah Arziel, sepertinya kuahnya itu masih panas, dapat di lihat dari wajah Arziel yang seperti sedang menahan panas.

"Ma-"

"SIALAN! KALO JALAN TUH PAKE MATA!! SERAGAM GW JADI KOTOR BANGSAT!!!"

Arziel tersentak kaget, menarik kembali tangannya yang terulur hendak menolong gadis itu, tetapi yang di dapat malah bentakan. Di lantai kantin terlihat seorang gadis sedang terduduk, mengibas Ibas seragamnya. Padahal gak kotor

"Dasar rakyat jelata sialan! " dumelnya mendongak sinis kearah Arziel

"Dasar rakyat jelata sialan!" suara itu berputar kembali, tangan Arziel terkepal sempurna, menatap datar kearah gadis yang masih duduk di lantai.

C A L Y P S H O Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang