part 6

143 16 0
                                        

°°°

HAPPY READING 📖

Udah jam setengah sepuluhan, seorang pemuda keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Rambut masih basah, membuat kesan ke tampananya bertambah 99%.

Mengeringkan rambut dengan handuk, Rhaka menatap dirinya di cermin full body. Sudah hampir lima menitan ia mengeringkan rambut. Melemparkan
Handuk yang barusan ia pakai ke keranjang cucian.

Ting
Ting
Ting
Ting
Ting

Banyak sekali suara notifikasi masuk, merebut perhatian Rhaka, matanya melirik kearah ponsel yang berada di atas nakas.

"Gw lupa kalo ponsel tuh bocah masih sama gue" lirihnya lalu mengambil ponsel tersebut.

Tidak dapat membukanya karena ponsel tersebut ke kunci, Rhaka hanya bisa membaca orang yang mengechat tanpa membuka room chat.

°°°
LOCKSCREEN

👤: Satria [today]
[99+] : Weekend nih, temenin gw jalan jalan lah yok

👤 : Buna [yesterday]
[15] : Kana, ayo pulang sayang. Buna kangen sama Kana

👥 : IPA 2 GUYS [yesterday]
[999+] livi : Kak Karina makin ngegas aja gak sih??

"Kana?" gumam Rhaka membaca pesan dari orang yang di kasih nama buna itu.

Entah apa yang ia pikirkan tiba tiba sebuah senyuman terukir sempurna di bibirnya "hm, Kana ya?"

Meletakkan kembali ponselnya di atas kasur, Rhaka berjalan kearah lemari dan mengambil pakaian santai. Menggunakanya langsung di tempat. 

Setelah itu Rhaka menggeser tubuhnya ke tempat skincare mengambil sesuatu lalu memakainya. Tangannya kembali terulur meraih parfum kemudian menyemprotkanya.

Hanya itu saja yang di butuhkan, ia mengambil ponsel yang berada di kasur dan nakas. Tidak lupa dirinya mengambil dompet, setelah itu ia langsung keluar dari kamarnya.

Menuruni tangga dengan santai, saat tiba di anak tangga terakhir sebuah suara menghampiri pendengarnya.

"Mau kemana kamu?" sarkas pria paruh baya dari arah ruangan tamu.

Mata elangnya itu melirik sinis kearah ruangan tamu, disana terlihat kedua orang tuanya sedang menatap kearahnya.

"Keluar bentar" sahut Rhaka berjalan kearah ruangan tamu, disana sudah ada Bunda serta Ayahnya.

Wulan Ananda Pradikta

"Ganteng juga kamu" celetuk Wulan menatap Rhaka dari atas sampai bawah.

"Jadi selama ini bunda gak ngeliat ketampanan Rhaka!?" Seru Rhaka menatap bundanya tidak percaya.

Shaka Adi Pradikta

"Soalnya ketampananmu ketutup sama punya Daddy"

"Pak tua sok sokan, udah bau tanah juga" cibir Rhaka mendelik males

C A L Y P S H O Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang