part 9

119 13 1
                                        

°°°
Happy Reading

"LO CUMA JALANG MURAHAN YANG BISANYA NGAKU NGAKU!!"

"MAKSUD LO APA SIALAN!!SIAPA YANG NGAKU NGAKU HAH?"

PLAKK

Suara tamparan menggema, seisi kantin meringis. Ngebayangin seberapa sakit tamparan tersebut.

Memundurkan wajahnya, Arziel mengelus pipinya sambil meringis "uyy, pasti sakit tuh. Ya gak Sat?"

"Yoi" sahut Satria santuy sambil meminum es teh.

Bel istirahat sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Arziel dan Satria pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka. Awalnya di kantin damai damai aja, hingga seorang gadis datang dan menggebrak meja yang di tempati oleh Clarissa.

Masih inget Clarissa? Kalo lupa bisa baca ulang ke chapter 3.

Belakangan ini Clarissa memang jarang menampakkan dirinya di sekolah. Dan hari ini waktu dirinya lagi makan di kantin. Seorang gadis yang katanya most wanted sekolah datang, dan langsung menggebrak meja.

Saking kerasnya gebrakan meja tadi, sampai seisi kantin menoleh ke asal suaranya.

"Gue tebak yang menang si Karina" Celetuk Arziel menebak dengan yakin, kalo yang bakal menang adalah si Karina.

"Clarissa sih, Zel. Lihat noh, Karina udah mau metong" ujar Satria di sertai kekehan kecil.

"Ayo taruhan!!" berseru, Arziel menatap Satria semangat.

"Kalah traktir. Gimana?"

"Oke deall!!"

Keduanya berjabat tangan. Seringai menghiasi wajah mereka.

"BANYAK BACOT!!"

BYURRR

Menoleh barengan. Arziel serta Satria melotot melihat pemandangan di depanya. Clarissa dengan lancangnya menyiramkan kuah bakso ke wajah cantik Karina.

Panas seketika menjalar di wajahnya, muka yang awalnya putih mulus. Kini sudah berubah menjadi merah, akibat panas dan marah.

BRAKKK

Karina ngedorong tubuh Clarissa hingga tersungkur ke lantai, punggungnya menabarak meja.

"LO KIRA LO DOANG YANG BISA?" bentak Karina menjambak rambut Clarissa tanpa ampun

Para penghuni kantin tidak mau ikut campur, mereka hanya bantu menonton sambil berdoa agar tidak ada yang mati. Kalo ada yang mati kan bahaya.

BRAKKK

Clarissa nendang perut Karina hingga gadis itu ikut tersungkur ke lantai. Meringis pelan, Karina memegang perutnya yang terasa nyeri. Clarissa bangkit, menatap nyalang ke Karina.

"Gue ampunin lo kali ini, tapi kalo lo ganggu gue lagi. Jangan harap lo bakal di kasih ampun sama keluarga gue!!" Tekan Clarissa.

"Oh atau mungkin lo gak kenal sama keluarga gue?"

"Kalo gak, biar gue kasih tau"

"Kenalin, gue Clarissa Putri Ratnanda. Anak dari pengusaha terkaya nomor dua se asia" sombongnya menatap Karina angkuh. Ia lantas berlalu meninggalkan Karina.

Kerutan muncul di dahi Karina. Seakan akan ada memori masuk, Karina lantas melotot.

"RATNANDA GAK PUNYA ANAK PEREMPUAN BITCH!!" Teriak Karina.

UHUKK

Tersedak ludahnya sendiri, Arziel menarik permen katik dari mulutnya. Menepuk dada pelan, sesudah nafasnya teratur. Arziel kembali memasukkan permen ke mulutnya. Namun, pikiranya masih teruju dengan apa yang di bilang Karina barusan.

C A L Y P S H O Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang