Melihat Camelia yang terguncang akibat pertengkaran hari ini, Mr. El pun tidak ingin
terlalu memaksa. Mr. El berusaha untuk memahami kondisi Camelia saat ini. Meski sebenarnya Mr. El tidak ingin kehilangan Camelia, namun segala hal yang berdasarkan paksaan tidaklah selalu baik. Mr. El menghentikan aksinya pada Camelia, mengantarkan Camelia kembali ke apartemen kediaman Camelia malam itu juga.
Sementara disisi lainnya...
"Ludwig Company Group"
Perusahaan besar milik keluarga dari Hans, Hans kini terlihat sedang tidak baik-baik saja.
Semua percakapan rahasia antara Camelia dan Mr. El harus ia dengar dengan telingannya sendiri, tanpa melalui perantara siapapun.
"Hal seperti ini tidak akan pernah bisa membuatku menyerah atas perasaanku padamu, Camelia.." ucap Hans yang sudah mulai terobsesi akan sosok janda idaman, Camelia.
Nyatanya, status sebagai janda, lantas tidak membuat sosok Camelia menjadi redup. Namun justru, ada banyak pria yang tertarik pada Camelia. Wanita pekerja keras, cerdas dan multitalenta. Siapaun pria melihatnya, tidak akan menyangka jika Camelia sudah pernah menikah dan bercerai.
"Sial! Mengapa harus wanita yang Elbert inginkan.." ucap Hans.
Bzzttt...
"Nomor baru?" ucap Hans, ketika menerima panggilan dari seseorang tidak dikenal. Karena penasaran dan seakan memiliki pirasat, Hans pun menerima panggilan tersebut.
"Selamat siang, Tuan muda Hans. Apakah masih mengenal suaraku?" Tanya seorang pria yang baru saja meneleponnya.
Seketika itu juga, Hans menyeringai, dan yah! Itu adalah Mr. El.
Hans:"Bagaimana aku bisa lupa, dengan teman lamaku ini," ucap Hans.
Mr. El: "Aku ingin kita bertemu mala mini, di longue bar pinggiran kota C.
Hans: "Kau masih saja sama seperti dulu, selalu tiba-tiba dan mutlak. Baiklah, aku akan menemuimu jam Sembilan malam ini."
Setelah menerima panggilan mendadak itu, raut wajah Hans kembali datar nan dingin.
"Elbert Alvaresh, apakah kau mencoba untuk memprovokasiku kali ini.." ucap Hans, seakan diantara mereka sudah pernah terjadi sesuatu di masa lalu.
***
"Longue Bar pinggiran Kota C"
Bar milik Hans sendiri, rupanya Mr. El sengaja melakukan pertemuan di tempat tersebut.
Tepat pada waktu yang telah mereka sepakati, Mr. El sudah duduk dengan ditemani gelas sloki di tangan kirinya.
"Sejak kapan Tuan Elbert suka mabuk-mabukan?" Tanya Hans sengaja.
"Tidak selalu, lagipula ini hanya minuman ringan pelepas penat." Ucap Mr. El dengan wajah datar.
"Tuan Elbert tetap selalu tampan, bukan? Meskipun saat ini kau sudah memiliki anak laki-lak yang akan segera beranjak dewasa. Ah, aku sangat iri."
KAMU SEDANG MEMBACA
TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]
Romance⚠️MATURE 21+ ⚠️ Bahasa Vulgar [no sensor🚫] 🌹Sudah tersedia versi E-Book, silakan kontak saya, bagi yang ingin membeli E-Book🤗 Pertahanan Camelia akhirnya runtuh ke dalam kesalahan yang penuh gairah membara. Ternyata, sentuhan dari seorang pria ya...