21. Kenyataan pilu

2.2K 28 0
                                    

Semenjak kedatangan Joseph ke kota tersebut, Mr. El menjadi cukup sulit untuk bertemu dengan Camelia, si pujaan hati.

•Apartemen Kediaman Elbert Alvaresh•

"Sejak kapan daddy mulai stay di kota ini? Bukankah sebelumnya,  daddy sangat sibuk di ibukot?" tanya Joseph tiba-tiba,  ketika ayah dan anak laki-laki itu sedang makan malam berdua.

"Sejak dulu,  daddy sudah memiliki bisnis resort  di kota ini. Itu sudah berjalan,  sejak kau masih di taman kanak-kanak." Ucap Mr.  El dengan wajah tenang.

"Ah,  aku sungguh tidak mengetahuinya,  karena aku hanya fokus dengan kehidupanku yang selalu tercukupi."

"Ya, itu sudah tanggung jawab kami sebagai orang tua untuk memenuhi kebutuhanmu,  Joseph."

"Daddy,  bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Silakan,  selagi daddy bisa memberikan jawaban tepat."

"Apakah,  daddy menyukai kak Camelia?"

Sontak,  Mr. El pun hampir melepaskan garpu dari tangannya.

"Katakan pada daddy,  apa maksud dan tujuanmu bertanya hal seperti ini?  Apakah ada hal yang mengusikmu?"

Melihat raut wajah serius si ayah,  Joseph terlihat cukup canggung.

"Jawab saja sesuai pertanyaanku,  karena aku bukan anak kecil lagi,  dadd.."

"Daddy menyukai Camelia,  karena dia wanita yang baik,  mandiri,  tegar dalam setiap situasi hidupnya.  Tentu,  kau juga harus banyak belajar dari saudaramu itu." Ucap Mr.  El,  tanpa panik,  seakan rasa suka yang dimaksud itu hanyalah rasa kagum semata.

"Apa daddy yakin hanya sebatas itu saja,  bukan rasa ingin memiliki sebagai pasangan kekasih?"

"Joseph,  sudah daddy katakan,  utarakan saja jika ada hal yang mengusikmu,  tanpa harus menerka-nerka." Ucap Mr.  El sembari menenggak segelas wine di atas meja makan mereka.

"Saat daddy dan mommy sudah bercerai,  aku diam-diam kembali ke negara ini. Namun, dalam perjalanan menuju apartemen kak Camelia,  aku melihat daddy datang menjemput kak Camelia.  Aku pun mengikuti lagi, ternyata daddy membawa ke jalan yang cukup jauh,  sehingga sampai di sana saja aku pun memutuskan untuk berhenti saja."

"Lantas,  apakah hanya karena daddy satu mobil dengan Camelia,  itu sudah dikatakan sebagai sepasang kekasih?" Mr.  El mulai gugup.

"Pada saat aku berada di ruangkerja kak Camelia,  aku tanpa sengaja melihat layar ponselnya dan isi pesan mesra. Setelah daddy menemui kami malam itu,  nomor yang sama itu juga daddy gunakan untuk menelepon. Bisakah daddy jelaskan secara saksama padaku, daddy?"

"Tidak ada yang perlu daddy jelaskan lagi,  karena kau pun sudah cukup dewasa untuk memahami hal ini."

Joseph terlihat sangat syok dan tak tahu harus berkata apa lagi.  Kenyataan ini cukup sulit,  Mr. El pun enggan untuk berdalih.

"Apakah daddy menjalin hubungam spesial dengan kak Camelia selama ini?"

"Ya,  Joseph.  Namun,  ini semua salah daddy,  daddy yang tidak mampu menjauh dari Camelia,  dan terus mengejar Camelia.  Camelia sudah berulang kali mengatakan ketidaksediaannya menerima daddy,  hanya saja daddy tidak bisa melakukannya." Ucap Mr.  El terus terang.

"Daddy,  gurauan daddy terlalu berlebihan.." ucap Joseph dengan tubuh gemetar.

"Maafkan daddy,  karena tidak mampu untuk berterus terang padamu."

"Tidak masalah jika daddy ingin berkencan,  karena itu hak daddy.  Namun,  mengapa harus kak Camelia? Bukankah,  kak Camelia adalah saudara iparku sebelumnya.. " ucap Joseph.

TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang