rajul

689 19 7
                                    

   " Umma ada lihat raya gak?" Tanya Alif sambil menuruni tangga ndalem dengan sedikit tergesa-gesa.

" Owh, raya tadi izin ke umma mau pergi main bareng Adiba"

" Kok raya gak bilang apa-apa sama Alif?" Herannya.

" Mungkin lupa kali raya nya"

🥀.......🥀

     Tidak ada yang mengetahui kejadian semalam kecuali Alif, raya, umma, Abba, fais, dan ketiga ustazah pick me itu.

  Masih ingetkan kejadiannya apa🤨🤫

   " Adiba, kenapa ustazah-ustazah itu membersihkan halaman belakang pesantren?" Raya dan Adiba tengah berjalan-jalan di area pesantren.

" Setau aku ustazah Nadia, ustazah Syafa sama ustazah Balqis di beri hukuman oleh kyai" jelas Adiba.

" Enak banget mereka cuma dihukum bersihkan halaman belakang doang, gue minta dapat hukuman yang lebih capek aja lah sama umma" batin raya.

" Kenapa ustazah itu di berikan hukuman sama kyai?" Tanya raya yang pura² tidak tau.

" Itu lah yang aku gak tau, sebenarnya ustazah-ustazah itu buat kesalahan apa sampai di hukum seperti itu"

" Sebenarnya di pesantren ini jika ustazah melakukan kesalahan kecil, maka mereka tidak akan di berikan hukuman dan hanya di omelin kyai" lanjut Adiba.

" Mungkin ustazah-ustazah pick me itu ngelakuin kesalahan besar kali"

" Masa sih" Adiba berjalan cepat meninggalkan raya dan mendekat ke arah taman pesantren Al-Khatib yang sangat bersih dan bagus.

" Main tinggal aja Lo" omel raya lalu menyusul Adiba yang tengah duduk di bangku taman pesantren.

  🥀.......🥀

  Saat raya tengah duduk sambil membaca buku di bangku taman tiba² ada seorang pria tampan menghampiri mereka.

" Ra, Lo dipanggilnya sama bang Alif" ujar lelaki tampan itu yang tengah memakai kemeja hitam namun lengan bajunya di naikan sampai suku, sarung bermotif kotak² dan peci hitam sampai menutupi kepala bagian belakangnya namun tidak di bagian depannya.

'' Lo siapa?" Raya heran karena sebelumnya dia tidak pernah melihatnya.

" Gue fais hafiz panggil aja fais, gue adeknya bang Alif" jelas fais.

" Ouh, yang namanya fais ternyata Lo"

" Ternyata Lo juga lupa gue Ra" batin fais.

" Buruan lo dipanggil sama Abang" ujar fais karena raya belum bergerak untuk segera menghampiri Alif.

" Seorang Gus kok ngomongin Lo+gue" sindir raya.

" Trus emang kenapa? Iri Lo?"

" Lagian suami Lo juga ngomong Lo+gue" lanjut fais.

" Yang bener aja Lo" raya dibuat bingung olehnya, karena setau raya Alif adalah anak yang kaku dan tidak suka berbicara Lo+gue.

" Kalau Lo gak percaya tanya aja langsung sama orangnya" setelah mengatakan itu fais segera pergi meninggalkan raya.

" Main pergi-pergi aja tu anak" kesal raya setelahnya ia berjalan menuju ndalem untuk menemui Alif.

Gus Alif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang