🌙 Penantian Rubah

141 21 7
                                    

.
.
.
Tak.

Sebuah sup dengan asap mengepul diletakkan oleh seorang wanita yang amat sangat cantik, rambutnya tergerai begitu panjang dengan alis berwarna kemerahan, "Tuan, silahkan."

"Euyh~Kau akan memakan benda itu lagi? itu terlihat menjijikan."

Pemuda tampan sekaligus cantik yang tengah duduk membawa cawan arak tersenyum mendengar penuturan seekor gagak yang berada di pundaknya. "Menjijikan? ini lebih baik daripada makanan yang ada di langit."

Pemuda itu mengambil sup kemerahan dalam mangkuk porselen putih, maniknya berkilat keemasan namun bibirnya menunjukkan seringai kepuasan. Ia mengambil mangkuk itu dan kemudian menegak cairan yang masih mengepulkan asap dalam satu tegukan, lalu ia menyeka bibirnya dengan jubah lengannya.

PRANK.
"Jantung ini tidak enak, cari yang lain!" ujar pemuda itu dengan melempar mangkuk sup yang telah Ia habiskan, wanita yang tadinya tersenyum di sampingnya pun meringkuk ketakutan karena pemuda dengan 9 ekor rubah itu berubah 180 derajat.

Raut wajahnya tampak tidak puas.

"T-Tapi ini adalah pria yang baru saja menikah, tentu saja ia adalah laki-laki yang sedang jatuh cinta."

"Bodoh sekali siluman ini! Manusia-manusia ini menikah belum tentu karena dasar cinta, kau sudah merusak indraku!" Desis rubah itu dengan tidak suka, jemari dengan kuku tajamnya pun bersiap dengan bola rubah miliknya. Sontan saja wanita itu bersujud dan meminta ampun, "Ampuni aku! Tuan, aku akan mencari manusia lainnya, aku berjanji kali ini akan sesuai dengan keinginanmu, berikan aku kesempatan sekali lagi!"

"Kau harus ingat Nu She, jika kau gagal maka kau akan bernasib sama dengan kakakmu yang malang, kalian Akan menjadi santapan makan malamku," ujar Rubah itu seraya mencengkram pipi sang wanita dan membuangnya dengan kasar.
**Nu She : wanita/siluman ular.

Mendengar itu, ia segera berlari keluar ruangan pemuda rubah itu, hanya saja ternyata ia tidak berlari menggunakan kakinya melainkan dengan meliukkan tubuhnya yang panjang dan bersisik hijau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar itu, ia segera berlari keluar ruangan pemuda rubah itu, hanya saja ternyata ia tidak berlari menggunakan kakinya melainkan dengan meliukkan tubuhnya yang panjang dan bersisik hijau.

"Sudahlah, kak... jangan keterlaluan, kau sudah membunuh banyak orang belakangan ini."

Yue Liang terkekeh, "Hehe, Aku tidak membunuh orang, yang aku bunuh adalah siluman siluman bodoh itu."

"Lalu, bagaimana dengan jantung pria dan wanita yang telah kau santap itu? apa itu bukan kau yang membunuh mereka?"

Yue Liang menatap jengah dan mengulurkan jemarinya agar gagak kecil itu berpindah ke telunjuknya, "Dengar, memang bukan aku... para siluman itu yang membunuhnya dan menghidangkan padaku, aku hanya memakannya saja."

"Terserahmu lah, aku tidak peduli... Kak, Apakah kita akan pergi ke Dunia manusia lagi?"

Pemuda yang dipanggil kakak itu bangkit dan menyembunyikan ke-9 ekornya secara bersamaan, "Ya, Aku tidak akan berhenti mengumpulkan energi Yue Shen, Aku adalah bagian intisari dirinya... suatu saat pasti aku bisa mengumpulkannya kembali. Dengan kesembilan ekorku, aku yakin aku memiliki energi yang cukup untuk menghidupkannya lagi."

🌙 MOON FOX - Love is Sacrifice [BibleBuild]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang