.
.
.
"Eh, kak! Api Rubahmu一"Yue Liang menyimpan kembali apinya, "Ini aneh... aku bisa menggunakannya lagi... itu artinya kekuatanku tidak menghilang," maniknya bergetar, ia benar-benar tidak terbiasa dengan kondisinya yang seperti ini.
Plok.
Plok."Hoo? Coba lihat, siapa ini?"
Sapa sebuah suara tepuk tangan menginterupsi keduanya, Wajah Tian Gou terlipat tidak suka, "Ah! bukankah ini Tian Gou, Gagak, Si Pemimpin Qing Qiu .. Masih menunggu 'kakak'-mu bangkit?""Haha, Bagaimana? Apa Rubah itu sudah lepas dari segelnya ?" Sambungnya lagi. Wajah Tian Gou semakin menghitam saat mendengar pemuda itu. Pemuda itu memiliki rambut berwarna merah mengenakan jas berwarna hitam serta kemeja merah senada dengan rambut yang ia miliki.
Yue Liang turut mengeryitkan alisnya, bukan karena kesal tapi karena melihat penampilan pemuda yang menyebalkan itu, "warnanya mencolok mata!" Desisnya pelan.
"Kau lagi, aku sedang tidak ingin melihat apalagi berbicara denganmu."
Pemuda itu menyeringai, "Disini adalah Qing Qiu, tempat para siluman berkumpul. Jika kau mendatangi tempat ini maka secara otomatis kau akan bertemu denganku."
Tanpa memperdulikan ocehan pemuda itu, Tian Gou berbalik berencana meninggalkannya. "Jangan karena mentang-mentang kau adalah pemimpin disini jadi kau bisa mengabaikanku."Mendengar itu, Sang Gagak berpaling dan mendengus kesal, "Sebenarnya apa yang kau inginkan? aku sama sekali tidak pernah mengusikmu tapi kau selalu saja menggangguku. Jika kau sudah mengetahui bahwa aku adalah pemimpin dari Qing Qiu maka berhentilah membuatku kesal."
"Lihat betapa sombongnya gagak jelek ini, padahal semua orang tahu kau menjadi pemimpin disini hanya karena mengantikan posisi Rubah itu saja, semua orang juga tahu bahwa rubahmu itu tidak akan bisa bangkit lagi. Lihatlah kenyataan! yang menyegelnya adalah Su-Mei, seorang pendeta hebat!"
Tian Gou mengeratkan genggaman tangannya, ia tau jelas disini mereka tidak boleh berkelahi. Itulah peraturan yang ia buat sendiri. "Permisi, maaf jika aku mengganggu keributan ini... siapa yang sedang kalian ributkan?" ujar Pemuda berambut putih seraya menyematkan kedua tangan dalam saku celananya.
Pemuda berambut merah itu menaikkan sebelah alisnya dan mendekatkan wajahnya ke Yue Liang, "Kau siluman baru di sini? Wah, auramu bagus! Ingin bergabung dengan kami? Jadi, kau tidak perlu bergabung dengan perkumpulan siluman miliknya. Siluman-siluman miliknya hanya dipakai untuk menunggu rubah yang mungkin sudah mati didalam batu!" Ujarnya dengan nada yang mengejek seraya mengibas-ngibaskan jemarinya.
Tian Gou hampir kehilangan kendali jika saja Sang Kakak tidak menarik lengannya, "Apa yang kau maksud adalah rubah berekor 9 yang disegel oleh Su Mei ratusan tahun yang lalu?" tanya pemuda itu dengan tenang.
"Ya, ya, ya! Kau benar! Lihat, siluman baru saja mengetahui tentang ini."
Swoosh.
"Maka itu artinya kalian sedang membicarakan aku..."
Yue Liang dengan berang menatap membawa Api Rubah disertai dengan kesembilan ekornya yang muncul dari belakang tubuhnya. Pemuda itu terperanjat karena kemunculan energi yang begitu tiba-tiba.".. dan kau sebenarnya siluman apa?!"
"Kak, simpan ekormu! Dia hanyalah kelabang kecil. Hanya saja ia begitu sombong. Ayo, pergi, lupakan dia!"
Dengan wajah suram pemuda itu bertanya,"Bagaimana bisa kau bangkit setelah Su Mei menyegelmu?"
"Kau bertanya padaku? Tanya pada ayahmu!"
Blarr.
Yue Liang melayangkan sebelah tangannya untuk melemparkan Api Rubahnya. Namun, siluman itu sama sekali tidak terbakar. Senyumnya menyungging salut.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌙 MOON FOX - Love is Sacrifice [BibleBuild]
FanfictionBible yang diusir dari rumah karena terjerat hutang harus rela tinggal di sebuah bangunan kuil tua. Bible harus berusaha menyambung hidup dengan bekerja di sebuah Klinik Hewan, namun keanehan terjadi. Setiap malam Bible menerima gangguan-gangguan da...