01. Di Bawah Sinar Rembulan

384 106 56
                                    

-Happy Reading-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading-

Malam itu entah mengapa Januar Kalandra mengambil rute jalan memutar hingga dia terjebak kemacetan seperti sekarang. benaknya diselimuti oleh rasa cemas. Karena sang istri menelepon mengabarkan jika anak bungsunya mendadak demam tinggi.

   Di tengah kemacetan dan guyuran hujan, Janu sesungguhnya ingin memutuskan untuk berlari menembus kemacetan dan meninggalkan mobilnya yang terjebak di antara ular-ularan kendaraan.

   Setelah beberapa menit menunggu jalanan kembali lancar, Janu lantas memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Namun, di persimpangan jalan, Janu dikejutkan oleh wanita yang tiba-tiba menyebrang.

   Perempuan itu nampak kesakitan, terlihat dari jalannya yang terseok. Untung saja jalanan sedang sepi, hanya mobil Janu yang lewat. Dan untung saja Janu masih dengan sigap menginjak pedal remnya.

   Janu beranjak keluar dari mobilnya. Tanpa payung dia menghampiri perempuan yang saat ini terduduk di depan mobilnya. Janu terkejut melihat keadaan wanita itu. Ternyata dia sedang hamil, dan terlihat kesakitan.

   "Mbak, mbak ga apa-apa?" tanya Janu yang kini bersimpuh menyamakan tinggi mereka

   "Tolong saya, Tuan. T-tolong selamatkan calon bayi saya." Perempuan itu meminta tolong pada Janu. Suaranya terbata-bata, merasakan rasa sakit yang tak tertahankan

   Janu sedikit terkejut saat melihat rona merah dipipinya, seperti bekas tamparan.

   "B-baiklah, kita kerumah sakit sekarang. Bertahanlah sebentar"

  Janu lantas memapah perempuan itu, membantunya masuk kedalam mobil. Akibat terlalu panik dengan situasi, diperparah oleh rintihan sang perempuan, Janu seakan lupa jika di rumah istrinya sedang menunggu kehadiran sang kepala keluarga.

   Di ruang tamu rumah berukuran sedang, seorang wanita sedang mencoba menenangkan anaknya yang sedang menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Di ruang tamu rumah berukuran sedang, seorang wanita sedang mencoba menenangkan anaknya yang sedang menangis.

   "Husssttt... Cupp sayangg anak mama... Sabar yaa tunggu papa sebentar lagi ya... " Ucapnya berusaha untuk menenangkan sang anak.

BULAN MATAHARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang