8

10K 404 16
                                    

Hari ini aaron bekerja setelah lama nya dia tidak bekerja,Aaron berada di kantor tuan besar Albert,tuan Albert sedang melakukan meeting,dan Aaron berdiri tegak dan tatapanya sangat datar,beda kalo di rumah mah jadi bayi wahahaha.

Anak anak tuan Albert bekerja di perusahaan nya masing masih,Dion ada di luar ruangan meeting Tuan Albert,Dion sudah mulai sehat dan dia dengan Aaron bisa bekerja.

Tampak Aaron berdiri tegak tatapan nya datar menatap tuan Albert yang sedang meeting,sudah cukup lama meeting tersebut para CEO-CEO pun pulang dan tinggal nya berdua orang saja Aaron dan Albert.

Aaron yang nampak kelelahan berdiri pun menghampiri tuan nya untuk segara pulang karena dia ingin di rumah saja tidak ingin ke kantor tuan nya ini,selalu pulang dari kantor selalu saja Aaron rewel.

"Tuan ayo pulang"ucap Aaron.

"Hm sebentar lagi"jawab Albert.

"Baik tuan"ucap aaron.

"Ku dengar kau bertengkar dengan Yanto hm?"tanya Albert.

"Iya saya bertengkar dengan dia karena dia memanggil ku bayi"jawab Aaron.

"Benarkah?"tanya Aaron.

"Iya tuan saya tidak bohong"jawab Aaron.

"Tetap di situ berdiri di situ kau di hukum"ucap Albert.

"K-kenapa di hukum"tanya Aaron.

"Kau memukuli Yanto sampai babak belur kau tau"jawab Albert.

"I-ya kan dia yang salah"ucap Aaron.

"Dia hanya bercanda Aaron"ucap Albert.

"Tapi dia memanggil ku bayi tuan"ucap Aaron.

"Dia hanya bercanda kenapa kau terlihat sangat marah"ucap Albert.

"Iya karena saya bukan bayi"jawab Aaron.

"Terserah kau,dan sekarang kau tetap di hukum"ucap Albert.

"Tidak mau"ucap aaron.

"Tidak mau hm? Saya tambah kan hukuman 3 jam"ucap Albert.

"O-ke jangan tambahkan hukuman saya akan berdiri sini"ucap Aaron.

"Hm,tunggu sampai saya selesaikan kertas kertas ini"ucap Albert.

"Baiklah"sendu Aaron.

Aaron menjalani hukuman nya sampai tuan besar nya ini selesai dengan kertas kertas nya itu, Albert sesekali memperhatikan Aaron yang nampak lelahan berdiri,tapi Albert memberi hukum untuk Aaron karena Aaron memukul Yanto dan menganggu Yanto yang sedang bekerja,tapi Aaron tidak Ingat dengan hal itu,dia tidak ingat kalau dia yang duluan yang menganggu Yanto,biasa lah playing victim.

Jam menunjukan pukul 6 sore dan Aaron masih berdiri tegak akan tetapi Wajah Aaron menahan tangis karena dia kelelahan kaki dia itu pegel dari pukul 7 pagi sampai pukul 6 sore dia hanya berdiri.

"Aan sudah tidak tahan hiks Aan capek hiks kaki Aan pegel terus sakit hiks dasar Yanto sialan awas kau hiks" batin Aaron

"T-tuan saya sudah tidak kuat saya capek kaki saya pegel"ucap aaron.

"Tidak tetap di situ saya hampir selesai"jawab Albert.

"Hiks Aan capek Daddy "noh hayo lu Albert nangis tu bocah.

"Tunggu sebentar lagi"ucap Albert.

"Aan susah tidak hiks tahan hiks ayolah maafkan Aan hiks"ucap Aaron .

"Daddy maafkan tapi kau tetap seperti itu"ucap Albert.

"Hiks tidak mau pegel hiks huaaa"tangis Aaron.

"Hei Aaron oke Daddy tidak menghukum mu sekarang berhenti menangis"ucap Alber.

"Hiks Daddy jahat hiks huhu"ucap Aaron.

"Kemarilah baby"ucap Albert.

Aaron yang lemes bak orang di tikam pun menghampiri Albert yang merentang kedua tangan nya mengendong Aaron ala koala.

"Hiks Daddy ayo p-pulang hiks"ucap Aaron.

"Sebentar hm Daddy selesai kan kertas ini sedikit lagi"ucap Albert.

"Hiks tidak mau hiks mau pulang hiks huaaa"pecah sudah tangis Aaron.

"Hei diam lah daddy janji selesai ini kita pulang oke"ucap Albert.

"O-ke hiks"jawab Aaron.

"Sekarang kau bersama Dion dulu Daddy siapkan kerjaan Daddy dulu"ucap Albert.

"Oke Daddy hiks" Jawab Albert.

"Diamlah hm"ucap Albert.

"Hiks"

"DION!!"teriak Albert.

Brakk.

Dion yang tidak siap dengan teriakan tuan besar Albert pun mendobrak pintu tuan Albert.

"Apa yang kau lakukan Dion"ucap Albert

"Ma-maaf tuan saya reflek"jawab Dion.

"Sudah lupakan"ucap Albert.

"Ada apa tuan kenapa anda memanggil saya"tanya Dion.

"Aaron, gendong dia"jawab Albert.

"Baik tuan"ucap Dion.

Dion menghampiri Albert dan Aaron,Dion melihat Aaron yang tertidur pulas di pelukan tuan Albert.

"Dia tertidur" ucap Dion.

"Hm saya tahu cepatlah gendong dia saya banyak kerjaan"ucap Albert.

"B-baik tuan"ucap Dion.

Dion mengambil tubuh Aaron dari tuan besar nya dengan pelan pelan Dion tidak mau bayi dunggong nya ini terbangun.

"Enggh"Aaron yang terusik tidur nya.

"Sstt tidur lagi"ucap Dion,mengusap rambut Aaron supaya dia kembali tidur.

Sekarang Aaron sudah berada di pelukan Dion yang tertidur pulas saking pulas nya mulut terbuka dan banyak air liur yang menempel di jas Dion.

"Oh tuhan jas ku" ucap Dion.

"Kau bayi kalau tidur tutup mulut mu baju saya basah dengan air liur mu itu iyuhh"jijik Dion ahaha

"Kenapa dengan Aaron tuan" tanya Dion.

"Hukum"jawab Albert.

"Oh"ucap Dion.

Ruangan pun seketika hening Dion yang sibuk dengan handphone tuan Albert sibuk dengan kertas kertas jahanam nya dan bayi dunggong yang tertidur.

"Sudah siap ayo kita pulang"ucap Albert.

"Baik tuan"jawab Dion.

Mereka keluar di ruangan Albert berjalan lurus ke depan banyak bisikan karyawan siapa yang ada di gendongan Dion.

Bejirr jiwa fujo saya beronta ronta

Gila saya gila

Pemandangan apa kah ini Miska...

Lihat lah mereka seperti keluarga yang harmonis

Hm kau bener

Arghh sangat tampan

Banyak bisikan bisikan lain nya. Karyawan memang pertama kali melihat pemandangan seperti ini Albert yang menatap tajam karyawan ini yang berisik bisa bisa bangun bodyguard bayi ini,Dion yang menyadari hal itu pun malu dan dia bodoh amat toh,

Mereka masuk kedalam mobil Dion yang duduk di belakang dan di Aaron berada di pangkuan Dion,Alber duduk di samping supir pribadi nya,mereka pun menuju ke mansion Alexander Xavier.









Sorry lama up gua sibuk bangat pake banget jadi segini dulu.....
Jangan lupa vote...
Komen....

Lopiuu......

Bodyguard ucul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang