SEBELUM MEMBACA SILAHKAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR AGAR KALIAN MENDAPATKAN NOTIFIKASI DARI AKU
Happy Reading All ❤️
****
" akhir-akhir ini cuaca emang susah di tebak "
Fokus Aruna yang awalnya hanya pada handphone kini baru menyadari jika ada orang lain selain dirinya yang masih berada di sekolah dan berdiri terdampar di parkiran
" sejak kapan lo berdiri disitu "
" dari tadi "
" kok gue ngga tau "
Mereka kembali diam tidak ada pembicaraan setelah itu menatap lurus kedepan menikmati suara air hujan dan angin yang berhembus membuat Aruna merasakaan dingin, Riguel yang berada disampingnya melirik sekilas lalu kembali menatap kedepan tanpa ada minat untuk memberikan jaket yang sedang di pakainya
Riguel membuka kembali pembicaraan diantara mereka " hujan salah satu anugrah yang patut kita syukuri "
" dengan hujan sumber mata air kita bisa tercukupi tidak akan ada kekeringan yang melanda "
Riguel berdiri menyandar tembok dengan kedua tangan bersidekap dada dan kaki yang ia silangkan, Aruna menggosokan kedua telapak tangannya agar tidak merasakan hawa dingin sore itu. Hujan semakin lebat membuat Aruna merasa kesal harusnya ia sudah berada di kasur menonton film sambil menikmati semangkuk mie tidak seperti sekarang terjebak hujan
Aruna jadi inget percakapan dengan Eira beberapa menit lalu untuk meminta Riguel menjadi guest star di acara pensi nanti mungkin ini waktu yang tepat untuk ia mengatakannya urusan di tolak atau ngga itu akan jadi urusannya nanti yang penting ia sudah melaksanakan amanah dari ibu ketua tapi akan ia usahakan agar Riguel mau mengisi acara pensi
Setelah Mengumpulkan keberanian dan menyakinkan dirinya Aruna berbalik menatap Riguel diam beberapa detik
" gue denger katanya lo suka main alat musik "
" ternyata selama ini lo cari tau tentang gue "
Aruna mengehala nafas ternyata mengajak bicara dengan Riguel menguras emosi dalam dirinya dari awal sudah Aruna tandain agar tidak bertemu kembali tapi rencana tuhan selalu tidak pernah bisa kita duga ternyata orang yang di hindari satu sekolah dengannya lebih parahnya sekarang mereka sering di pertemukan dalam kondisi apapun
" ngaku lo "
" denger bukan berarti nyari tau tentang lo "
Riguel yang awalnya menghadap kedepan kini sudah berdiri di depan Aruna yang tingginya hanya sebatas dadanya aroma parfumnya bisa Aruna cium dengan posisi Riguel yang sangat dekat dengannya membungkuk sedikit untuk menyamakan wajahnya dengan wajah gadis di depannya " gue tau aslinya lo penasaran sama gue kan dan lo disuruh bujuk gue supaya mau jadi guest starnya "
Jangan tanya perasaan Aruna sekarang antara kesal dan bingung dengan dirinya seperti ada sesuatu yang aneh dalam dirinya namun sebisa mungkin ia berusaha untuk tetap tenang " cenayang lo "
Riguel menyentil kepala Aruna membuat perempuan itu reflek memegang kepalanya, memandang wajah Aruna sedekat ini membuatnya gemes sendiri bahkan masih terlihat tetap tenang mungkin kalau sekarang perempuan-perempuan yang memuja dirinya sudah pingsan ditempat, ada satu hal yang menarik dari perempuan itu
" jadi lo mau ngga "
" ada syaratnya "
" apa "
" hujannya udah reda lo mau disini sampai kapan nyaman banget kayaknya nunggu hujan reda bareng gue "
YOU ARE READING
Dalliance
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Cerita ini saya buat dengan imajinasi saya sendiri jika ada kesamaan alur atau tokoh itu ketidaksengajaan. - Bertemu denganmu adalah hal yang tak pernah aku duga sebelumnya - Bercerita tentang Aruna Kala Janetra Gadis can...