CHAPTER 8

18 0 0
                                    

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR AGAR KALIAN MENDAPATKAN NOTIFIKASI DARI AKU

Jangan lupa kasih vote ya teman-teman

Happy Reading All semoga kalian suka❤️

****

Padatnya kendaraan menyebabkan pagi ini sangat macet banyak yang membunyikan klakson suara berisik terdengar dimana-mana udara yang seharusnya bersih karena masih pagi berubah menjadi kotor polusi sangat menggangu pagi ini

Mobil Aruna ikut bergabung di antara banyaknya pengendara lain menunggu lampu merah berganti sangat menguji kesabarannya kendaraan di belakangnya juga membunyikan klakson sejak tadi hingga lampu berubah warna, Aruna kembali mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang

Dari jarak 50 meter terlihat banyak warga yang sedang berkerumunan saat melewati kerumunan itu ternyata ada kecelakaan beberapa orang terlihat sangat panik saat berkendara memang kita diharuskan untuk fokus dan berhati-hati jangan sampai merugikan orang lain yang berhati-hati saja terkadang masih lalai

Mobil Aruna yang melintas di berhentikan oleh salah satu warga yang sedang berada di lokasi tersebut, kaca mobil miliknya di ketuk membuat Aruna sedikit menurunkan kaca mobilnya

" kenapa ya pak "

" boleh minta tolong bawa korban kecelakaan ke rumah sakit " ucap salah satu warga

" sudah menghubungi ambulance belum pak " Aruna sebenarnya tidak masalah jika harus mengantarkannya kerumah sakit terlebih dahulu namun dirinya bisa telat datang kesekolah

" sudah tapi belum kesini tolong ya kak saya takut orangnya kenapa-kenapa " ternyata di sebelah bapak yang mengetuk kaca mobilnya ada seorang perempuan jika dilihat sepertinya seumuran dengannya

" ya sudah bawa masuk ke mobil saja pak "

Saat bergabung dengan warga yang sedang mengerumuni korban yang di tabrak Aruna di buat kaget dengan siapa korbannya

" loh ini temen sekolah saya ayo pak di bawa kemobil " setelah mengucapkan terima kasih dengan muka panik Aruna langsung menacap gas menuju rumah sakit terdekat di sebelah kursi kemudinya ada seorang perempuan yang tadi memintanya untuk mengantarkan kerumah sakit dengan wajah ketakutan

" lo mau bawa gue kemana " dari kursi belakang dengan suara kesakitan Riguel berusaha untuk berbicara

" ke rumah sakit "

" kondisi motor gue gimana terus siapa yang mau bawa motor gue "

" masih sempet-sempetnya mikirin motor khawatirin tuh badan lo "

Aruna yang melihat luka-luka di bagian tubuh Riguel merasa ngilu jika dirinya yang berada diposisi sekarang mungkin sudah menangis meraung-raung seperti anak kecil namun melihat Riguel yang terlihat seakan tidak merasakan sakit membuatnya mengacungkan dua jempol untuknya

Sampai di rumah sakit Riguel tidak mau turun dari mobil, Aruna sedari tadi sudah berusaha membujuknya dengan cara baik-baik namun tetap saja manusia dengan sifat keras kepala itu tetap pada pendiriannya untuk tetap berada di dalam mobil Riguel merasa kalau dirinya baik-baik saja lukanya hanya cukup dibersihkan tidak harus dibawa kerumah sakit. Aruna takut jika ada luka yang parah namun tidak terlihat, habis sudah kesabaran Aruna cara baik-baik tidak bisa mungkin dengan cara menyeretnya akan berhasil tapi Aruna tidak sejahat itu

Akhirnya dengan sedikit ancaman membuat Riguel luluh Aruna sudah seperti seorang ibu yang membujuk anakya, perempuan yang sejak tadi ikut dengannya hanya bisa terdiam melihat mereka berdua berdebat sebenarnya ada rasa takut yang meyelimuti dirinya bagaimana dia bisa menebus biaya Rumah sakit sedangkan dirinya tidak memiliki uang

DallianceWhere stories live. Discover now