CHAPTER 9

10 0 0
                                    

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR AGAR KALIAN MENDAPATKAN NOTIFIKASI DARI AKU

Jangan lupa kasih vote ya teman-teman

Happy Reading All Semoga kalian suka ❤️

****

Sampai di depan gerbang sekolah Aruna langsung meminta Riguel keluar dari mobil untuk meminta pak Pras selaku satpam disekolahnya untuk membukakan gerbang agar mobilnya bisa masuk namun tidak ada pergerakan dari arah belakang

" turun lo "

" ngapain gue turun "

" peka dikit tolong kita ngga bisa masuk kalau gerbangnya ditutup "

" ya udah tinggal dibuka "

" maka dari itu lo keluar bilang sama pak Pras bukain gerbangnya "

" kenapa ngga lo aja yang turun "

Aruna benar-benar harus bersabar jika berhadapan dengan manusia tidak tahu diri seperti Riguel sudah dibantu tidak ada kata terima kasih bisanya hanya menyuruh, Riguel diam-diam tersenyum melihat perempuan yang hari ini menjadi malaikat penyelamatnya merasa kesal seperti ada kepuasan tersendiri jika melihat Aruna sedang marah dan kesal

Riguel terlonjak kaget saat pintu di tutup dengan sangat keras, di dalam mobil Riguel memperhatikan Aruna yang sedang berbicara dengan pak Pras lalu pintu gerbang di buka mungkin kalau dirinya yang turun tidak akan dengan mudah di percaya pasti akan lama dalam menegosiasi. Setelah kembalinya Aruna kedalam mobil mereka langsung masuk kearea parkir tidak lupa mengucapkan terima kasih pada pak Pras

Saat melihat jam ternyata sudah memasuki waktu istirahat yang artinya kelas akan sepi sudah pasti para sahabat-sahabatnya berada dikantin, Aruna mendahului Riguel namun belum jalan tangannya sudah dicekal Riguel terlebih dahulu area parkir terlihat sepi hanya ada mereka berdua membuat Aruna langsung menepiskan tangan Riguel takut ada orang yang melihatnya nanti disangka yang tidak-tidak

" makasih " ucap Riguel

" hah apa tadi ngga denger "

" ngga usah pura-pura budeg "

" dih coba sekali lagi "

Riguel mendekatkan mulutnya tepat ditelinga Aruna " makasih Aruna udah nolongin gue, hari ini lo cantik eh tiap hari lo cantik sih " setelah mengucakan kalimat dengan nada lembut Riguel juga mengusap rambut Aruna lalu pergi meninggalkannya seorang diri yang masih diam di tempat, jangan tanya kondisi Aruna sekarang benar-benar Riguel membuatnya syok Aruna yang tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu kecuali oleh papanya merasa aneh dan kalimat terakhir yang Riguel katakan membuat pipinya merah merona

Setelah kesadarannya kembali Aruna langsung berlari menuju kantin menyusul sahabat-sahabatnya kantin terlihat sangat ramai banyak siswa yang sedang mengantri mata Aruna mengedarkan pandanganya mencari tempat duduk sahabatnya, Aretha yang melihat Aruna seperti anak ilang langsung berteriak memanggilnya suara Aretha yang seperti toa masjid langsung menjadi pusat perhatian seperti biasa Aretha tidak peduli dengan tatap-tatapan orang lain. Aruna menghampiri meja mereka yang ternyata bukan hanya ketiga sahabatnya saja ada Javier dan teman-temannya dan tentu saja ada Riguel juga disana yang sedang duduk diam memperhatikan candaan teman-temannya, Aruna langsung duduk disebelah Kaluna karena hanya bangku itu saja yang belum terisi

Zora yang menyadari jika kedatangan Aruna dan Riguel bersamaan walaupun mereka tidak bersama saat memasuki kantin tapi tetap saja membuatnya curiga dari jam pertama mereka sama-sama belum hadir ia mendapatkan informasi dari Javier kalau Riguel tidak mengikuti mata pelajaran yang sama alasannya juga tidak diketahui begitu juga Aruna yang satu kelas dengannya ini bukan kebetulan tapi mereka emang janjian untuk bolos bersama Zora sangat yakin

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 17 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DallianceWhere stories live. Discover now