Cool With You Sequencia Series EP8

82 11 2
                                    

Cowok yang dikenal Difa itu sengaja menghentikan motornya tepat di depan rumah Cia. Berharap Cia ada dirumahnya ia membeli es cokelat kesukaan Cia. Difa menyalakan rokoknya. Tiba-tiba terdengar suara knop mobil terbuka.

"Matiin rokoknya !" Cia sedikit berteriak dari belakang. Keluar dari mobil grab melirik sinis Difa.

Difa tersenyum ramah kepada Cia, dan membuang rokoknya. Kali ini lebih menurut kepada cewek itu. Cia berjalan ke arah Difa wajahnya terlihat lesu tapi tetap cantik.

"Mau es cokelat?" Difa nenyodorkan es cokelat itu kepada Cia.

Cia tersenyum ceria, "Mauuu.." Lalu meminum es cokelat pemberian Difa.

"Maafin aku, serius" Difa mengusap pipi gadisnya itu.

Cia mengangguk, lalu memeluk Difa. Membuat cowok itu tersenyum lega, ternyata benar bersama Cia membuat hidupnya bahagia.

"Aku sayang Difa.." Cia mengeratkan pelukan ke cowok itu.

"Aku juga sayang Cia" Difa mengusap pelan gadisnya itu.

"Ayo masuk rumahku, udah malem ini" Cia mengajak Difa masuk kerumahnya.

"Kamu tadi dari mana?" Difa mengajukan pertanyaan sambil memarkirkan motornya.

"Dari rumah sakit, ambil obat asma sama chek kesehatan mental" Cia membuka pintu rumahnya mempersilahkan Difa masuk.

Difa terdiam, ia sedikit tercengang melihat keadaan Cia yang cukup buruk.

"Aku tau Dif, mungkin aku terlihat gila dan berantakan" Cia tersenyum miris.

Difa menggeleng, "Kita sama jadi jangan pernah ngerasa tersakiti sendirian" Cowok itu memegang tangan Cia.

"Kalo mau periksa besok lagi sama aku, tak temenin , kalo ada apa-apa bilang aku" Difa sedikit memohon, sorot tatapannya terlihat khawatir kepada Cia.

"Emang boleh ngerepotin Difa?" Cia bertanya ragu.

"Boleh banget" Difa mengeratkan genggamannya.

"Difa mau tidur disini?" Tawar Cia.

"Nanti aku beresin kamar sebelah" Lanjut Cia.

"Gak usah beres-beres, aku mau jagain kamu tidur, jadi.. tidurnya sama kamu berdua" Difa menekan kata berdua.

Cia melirik kesal, ia tidak mau kejadian tempo hari terulang. Difa meninggalkan bekas kecupan di lehernya cukup banyak.

"Engga kalo aku kayak gitu lagi serius" Difa bersungguh - sungguh meyakinkan Cia.

"Bener ya, Difa... laper" Cia cemberut bersikap manja.

"Mau makan apa?" Tawar Difa.

"Nasi goreng, tapi aku gak bisa masak" Cia menyerah memilih untuk memeluk Difa dari samping.

"Kamu manja banget ya? Yaudah aku masakin, tapi maaf ya kalo rasanya nanti agak berantakan" Jawab Difa.

"Mauuu.." Cia seperti anak kecil kegirangan.

Mereka pun menuju dapur, Cia melihat Difa dari sedikit jarak.

"Difa ganteng banget, mau dong suami yang kayak gini di masa depan" Mulutnya mencelos sendirian, ia bergumam sendiri.

Difa sadar kalau Cia berbicara tentangnya. Ia hanya menggeleng dan sedikit tertawa sudah mulai biasa dengan sikap bocil Cia ini. Menurutnya itu lucu dan membuatnya senang.

------------------

Gansa dan Hana di perjalanan menuju pulang. Mereka saling terdiam sibuk dengan pikiran masing-masing. Sesekali Hana memperhatikan Gansa menyetir, tatapannya datar. Ia juga memperhatikan gelang yang dipakai Gansa. Benar-benar mirip dengan gelang yang dipakai Cia tadi. Gadis yang ia jumpai di taman rumah sakit.

Cool With You (New Jeans x Enhypen x BoyNextDoor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang