Miya Atsumu, jangan tanya ciri ciri nya, atau kalian bisa jatuh kedalam pesonanya tanpa bisa kalian kendalikan, Atsumu suka uang, hanya uang, jangan salahkan dirinya, salahkan keluarganya yang sudah membuang dirinya, dan mengambil sang adik yang menjadi alasannya bertahan.
Ahh maaf, Miya? Mungkin kita harus menyebutnya Atsumu si pemuda tanpa marga, dirinya sudah terkenal di kalangan pria-pria brengsek yang selalu menjadikan bar untuk tempat mereka melakukan hal bejat.
Atsumu tidak perduli cover dari seseorang, masukkan lalu berikan uang, simpel bukan? Dunia itu butuh uang, bahkan Atsumu yakin, di masa depan, bernafas pun harus bayar dengan uang.
Disinilah Atsumu, menatap pemuda yang baru saja membooking dirinya untuk bersenang-senang malam ini.
"Kenapa kau bekerja disini?" Bibir tipis pemuda bersurai hitam ikal itu berbicara dengan pelan.
Atsumu berdecak kesal, seharusnya dirinya melihat biodata si pembooking, jadi begini kan jadinya?
"Pelanggan tidak perlu menanyakan hal pribadi." Jawab atsumu melepas celananya menyisakan boxer dan baju kaos oversize nya.
Bagaimanapun Sakusa Kiyoomi, mantan sahabatnya itu sudah membooking dan memberikan nya uang, Atsumu berjalan menuju Sakusa yang tengah duduk di pinggir kasur lalu mendudukkan dirinya di pangkuan Sakusa, tangan Atsumu memeluk lehernya.
"Sudah berapa banyak orang yang kamu layani?" Tanya Sakusa menatap iris coklat madu milik Atsumu dengan aura intimidasi.
"20? 30? Siapa yang perduli?" Balas Atsumu acuh, tangan nakalnya bergerak mengelus rahang tegas Sakusa lalu merambat ke bibir tipisnya.
"Berhenti bekerja di bar." Perintah Sakusa to the points.
Atsumu tertawa geli mendengar perintah Sakusa, sungguh, apa pria ini sedang bercanda?
"Siapa kau? Hm?" Tanya Atsumu dengan seringai nya.
"Akan ku tunjukkan siapa diriku."
Sakusa mengangkat tubuh Atsumu lalu membantingnya di ranjang, Atsumu sedikit meringis, walaupun itu sudah biasa dia alami, Sakusa mengukung mengunci pergerakan Atsumu lalu menyambar bibirnya.
"Mhh~ mnnh.."
Walaupun seorang jalang, tapi Atsumu tidak pernah mencium pelanggannya, itu adalah syarat jika seseorang ingin memesannya, namun untuk kali ini, Atsumu biarkan khusus untuk Sakusa, orang yang pernah Atsumu cintai.
Suara dari aduan kedua mulut terdengar nyaring, sama sama saling melumat dengan penuh nafsu, bulir bulir keringat mulai muncul, asap nafsu menggempul mengelilingi keduanya.
Atsumu memukul dada Sakusa pelan sebagai kode, Sakusa yang mengerti langsung melepas tautannya, di tatap pria manis di bawahnya yang menghirup udara dengan rakus serta tatapan sayunya, damn.
Buru-buru Sakusa membuka baju kaos Atsumu, menyisakan celana dalamnya, pinggang ramping, serta nipple pink nya, shit! harus Sakusa akui Atsumu itu pintar, dia tidak membiarkan memberikan syarat agar pelanggan tidak memberikan tanda di tubuhnya, namun terlihat jelas bahwa nipple itu sering di lahap oleh bajingan lain, sial memikirkan nya saja membuat Sakusa jengkel.
Sakusa menunduk menjilat nipple Atsumu, memberikan rangsangan kepadanya, tangan nya ikut andil mencubit, memencet serta melintir nipple Atsumu membuat Atsumu menongak menikmati sentuhan Sakusa.
"Ahmm.. Sakusa..!"
Sakusa mendelik mendengar panggilan Atsumu, tangannya turun melepas celana dalam Atsumu membuatnya telanjang bulat, perlahan semakin turun untuk mengelus pintu hole Atsumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneeshot
Short Storykumpulan cerita² pendek, khusus ship SakuAtsu jaya jaya jaya😏!! follow jugaa